DESEMBER 2013
1 Desember
Umat stasi Antang diliputi sukacita yang besar. Sumber sukacita ini tentu dari Tuhan sendiri, diberikan kepada umat yang mau ikut memberikan kesaksian iman, mewartakan keadiran Tuhan lewat hidup Kristiani yang baik dan lewat pelayanan. Setelah persiapan berminggu-minggu, akhirnya 188 umat menerima Sakramen Krisma dari Bapa Uskup Mgr. John Liku-Ada’ di Gereja Katolik St. Petrus Rasul, Antang, Paroki St. Paulus Tello. Pastor Ritan dan Pastor Daru hadir mendampingi Bapa Uskup dan misa meriah tersebut dihadiri oleh kurang lebih 1000 umat. Selamat kepada Krismawan, jadilah saksi Kristus…
2 Desember
Dalam misa Kudus yang dipimpin oleh Bapa Uskup, diadakan pelantikan dan serah terima Sekretaris KAMS, dari Pastor Fransiskus Nipa kepada Pastor Paulus Tongli. Berlimpah terima kasih kepada Pastor Fransiskus Nipa, yang dengan setia selama lebih 11 tahun melayani Keuskupan sebagai sekretaris. Dan terima kasih kepada pastor Paulus Tongli, sekretaris yang baru, yang telah menerima tugas baru ini dengan senyum. Yang berani menatap tumpukan tugas di depan dengan senyum, dia pasti berhasil menaklukkannya dengan senang hati.
4 Desember
Pekerjaan pembangunan rumah Kolping dan meneruskan pekerjaan Arsitektur Gereja Sudiang-Mandai yang dikerjakan oleh PT. Kenanga Jaya. Diadakan pertemuan di ruang rapat Uskup, mulai pkl. 10.20 sampai dengan 12.10. Rapat ini dihadiri oleh P. Stephanus T, P. Alex Lethe dan Tim dari PT Kenanga Jaya. Beberapa hal terkait pembangunan rumah Kolping dan Gereja Sudiang dibahas. Kendala yang dihadapi dan situasi terkini ikut didalami bersama, termasuk mencari jalan penyelesaian terbaik atas tantangan yang dihadapi.
Pada hari ini P. Julius Malli, Pr, bpk Asri dan MIeke Tongli berangkat ke Tana Toraja untuk Sosialisasi Pedoman Keuangan Paroki dan sistem keuangan paroki kepada semua utusan dari paroki-paroki di Kevikepan Toraja. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak imam dan utusan awam. Hal-hal yang berkaitan dengan pengolahan keuangan paroki dibahas dan didalami bersama. Yang ingin dicapai adalah gerakan bersama, dengan cara yang sama untuk meraih hasil yang sama yaitu pengolahan keuangan paroki/manajemen keuangan paroki yang lebih mantap.
7 Desember
Tim Peduli Pendidikan (TPP) mengadakan sebuah pertemuan di aula KAMS, mulai pkl 10.25 sampai sore. Pertemuan dihadiri oleh TPP KAMS, beberapa imam KAMS dan tim peduli pendidikan dari Jakarta, yang dikoordinir oleh Br. Heribertus. Pertemuan yang dimulai jam 10.25 dengan doa pembukaan oleh Vikep Makassar berjalan sangat lancar. Narasumber inti adalah Bruder Heribertus FIC bersama anggota YUPP dari Jakarta. Tema sharing dan diskusi adalah SMA berasrama, sarana strategis pengkaderan rasul awam Katolik. Peserta sangat suportif dan mendukung acara dari awal sampai akhir, terlebih dikuatkan oleh hidangan siang hari - makanan khas kompleks Katedral yaitu bakso ukuran jumbo. Dari pertemuan disimpulkan, bahwa sudah saatnya kita melangkah di lapangan sekarang. Wacana sudah lama ada, masukan sudah cukup, dan saatnya memulai. Tim Peduli Pendidikan KAMS diberi tugas sebagai moderator untuk melangkah maju.
8 Desember
Bapa Uskup Mgr. John Liku-Ada’ memberikan Krisma kepada 142 orang umat di Gereja baru di Sudiang, Paroki Bunda Maria Sudiang-Mandai. Rangkaian acara berjalan lancar dan meriah. Selamat kepada krismawan dan krismawati. Jadilah saksi Kristus yang unggul.
9 Desember
Bapa Uskup Mgr. John Liku-Ada ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan Pleno DP-KWI, untuk menghadiri pertemuan CF-KWI dan rapat PUKAT. Ekonom KAMS, P. Julius Malli ikut hadir dalam rapat tersebut.
10 Desember
Vikjen KAMS, P. Stephanus Tarigan cicm menuju Tana Toraja. Kunjungan di Toraja langsung ke Rantetayo, mengantar kusen pintu gereja dan sekaligus melihat perkembangan pembangunan. Pastor paroki bersama dengan umat bersatu untuk meneruskan pembangunan Gereja yang di masa lalu pernah terhenti. Para tukang sedang mengerjakan menara dan ring balok terakhir untuk dudukan kuda-kuda. Ada sedikit tantangan pada panitia, dimana ketinggian menara harus dikurangi karena ada Bandar udara, dibutuhkan penyesuaian.
Sore jam 4 meninjau lokasi bekas rumah untuk guru di Palapala, yang akan direnovasi dan dipakai untuk sementara sebagai tempat tinggal/residen Vikep Toraja. Rumah tersebut masih baik dan kuat. Dibutuhkan perbaikan: mengganti partisi kamar dengan kayu, mengganti keramik lantai, memperbaiki kamar mandi dan dapur. Akan dibuat jalan mobil sampai ke samping rumah. Pekerjaan perbaikan diserahkan kepada Vikep Toraja.
11 Desember
P. Stephanus Tarigan hadir sebagai selebran utama dalam misa arwah untuk pemakaman bapak dari pastor Marinus Tellu, PR di Gereja Kristus Imama Agung Abadi Sangalla. Misa dihadiri oleh lebih 10 imam dari kevikepan Toraja dan Luwu. Misa berjalan baik dan lancar, dibantu oleh paduan suara dari SMA Katolik Makale, yang dipimpin oleh P. Ignatisius Pabendon dan ibu Lusi Tongli. Setelah makan siang, dilanjutkan upacara pemakaman. Kita doakan: semoga beliau beristirahat dalam damai dan keluarga yang ditinggalkan tetap diberkati oleh Tuhan.
12 Desember
Vikjen, subuh jam 5.30, berangkat ke stasi Kapipe, paroki Bone-Bone untuk melihat perkembangan pembangunan gereja stasi. Gereja sudah diatapi, sedang pembentukan panti imam dan pemasangan kusen pintu dan jendela. Masih banyak yang harus diperjuangkan, pasti masih butuh waktu yang cukup lama dan dana yang tidak sedikit. Beberapa dari umat stasi sering mengeluh bahwa mereka tidak mampu menyelesaikan Gerejanya. Memang benar… jika hanya menghitung yang ada di kantong, pasti tidak mencukupi. Jika diminta kepada Tuhan supaya diberikan rezeki secukupnya, dan dimampukan untuk berbagi… alias mengandalkan Tuhan, tidak ada yang mustahil. Setelah memberikan arahan pada panitia, kembali ke Makale dan jam 19.00 kembali ke Makassar.
15 Desember
Pastor Paulus ke Mamuju untuk menghadiri pertemuan Kerawam, berkaitan dengan persiapan pesta demokrasi tahun 2014.
24 Desember
Perayaan malam Natal berjalan lancar dan aman di semua gereja Katolik di Makassar. Tidak ada gangguan apapun kecuali cuaca yang kurang bersahabat. Curah hujan cukup tinggi, banyak jalan raya tergenang air yang menyebabkan kemacetan.
25 Desember
Suasana perayaan Hari Raya Natal tetap meriah, lancar dan damai walaupun tetap diguyur oleh hujan. Pengamanan ketat tetap terlihat di setiap Gereja dan tempat tempat umum. Tidak terdengar adanya gangguan keamanan yang berarti di Makassar.
26 Desember
Open House di aula Keuskupan Agung Makassar. Dihadiri oleh umat Katolik daeri kevikepan Makassar, para pastor, frater, suster, rombongan walikota Makassar, rombongan walikota terpilih Dany Pomanto dan utusan dari gubernur, yang berhalangan hadir karena harus menemani menteri Hatta Rajasa ke Barru. Open House dimulai tepat jam 10 pagi dan berakhir jam 14.30. Kunjungan umat jauh lebih banyak tahun 2013 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Puji Tuhan, cuaca sangat mendukung.
28 Desember
Bapa Uskup Mgr. John Liku-Ada’ menuju Sangalla, Tana Toraja, untuk menyongsong Tahun Baru 2014.
29 Desember
Umat Tello mengadakan acara pelepasan sederhana untuk Pastor Fransiskus Daru Pancoro, cicm yang sudah melayani di Paroki St. Paulus Tello sebagai pastor bantu. Acara diawali dengan misa syukur dan disempurnakan dengan acara ramah tamah yang panjang tapi menarik yang dirangkaikan dengan pemberian ungkapan terima kasih. Secara umum, bingkisannya berukuran kecil dan ringan, pasti lebih mengena di hati pastor Daru karena ringan, dan warnanya bervariasi: merah, biru dan kuning. Diucapkan berlimpah terima kasih kepada Ptr Daru Pancoro, cicm atas pelayanan yang telah diberikan dengan sepenuh hati untuk umat paroki Tello.
31 Desember
Malam pergantian tahun. Makassar diguyur hujan sampai jam 9 malam. Suasana tetap meriah, pantai Losari masih dikerumuni pengunjung dan ikut pesta kembang api. Warga Makassar, khususnya kaum muda mengisi pergantian tahun dengan beragam acara di jalan-jalan, di tempat wisata dan di pantai Losari. Misa pergantian tahun berjalan lancar dan aman.
Januari 2014
1 Januari
Happy New Year 2014. Walaupun Makassar masih mendung, ungkapan kegembiraan atas rahmat tahun baru 2014 tetap sangat terasa.
3 Januari
In Memoriam Bapak Petrus Malamma (Ne’ Rita)Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Pangli khususnya Stasi Malakiri harus kehilangan lagi salah seorang Putera terbaiknya. Seorang Bapak yang begitu sederhana dan begitu bersahaja, bapak Petrus Malamma (Ne’ Rita). Semasa hidupnya beliau telah banyak berjasa bagi pekembangan umat dan gereja di stasi Malakiri. Akan tetapi, Tuhan lebih mencintainya. Almarhum telah kembali kepada Dia yang telah menitipkannya di dunia ini. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Mei 2013. Sebagai seorang Toraja yang baik, beliau telah diupacarakan dengan rangkaian upacara adat yang baik. Dan sebagai seorang Katolik yang baik pula, semuanya akan dimahkotai dengan perayaan Ekaristi, misa Requiem. Misa Requiem almarhum bapak Petrus Malamma, dilaksanakan pada Jumat, 03 Januari 2014. Pada siang hari yang tidak begitu terik, langit mendung seolah ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga almarhum Bapak Perus Malamma (Ne’Rita). Almarhum Ne’Rita yang juga adalah ayahanda dari Pastor Bartho Liling, Pr., pastor Yulianus Liling , Pr. alm dan suster Rosa JMJ. Misa Requiem ini dipimpin langsung oleh bapa Uskup Agung Makassar, Mgr John Liku Ada’, Pr. Jenasah almarhum dibawa dari tongkonan Pong Teban, Malakiri menuju gedung gereja stasi Malakiri, Paroki Santo Petrus Pangli. Setelah sampai, jenasah terlebih dahulu diperciki dengan air suci dan didupai oleh bapa uskup Mgr. John Liku Ada’ sebelum memasuki gedung gereja. Dalam Misa Requiem ini, bapa Uskup didampingi oleh beberapa Imam Konselebran yakni Pastor John Galla’, Pr., Pastor Paroki Pangli, Pastor Yans Paganna’,Pr., Pastor Marsel Rarun, MSC dan pastor Barto Liling, Pr. Hadir pula para suster JMJ, segenap rumpun keluarga dan umat sekalian yang datang mendoakan dan melepaskan jenasah ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Dalam renungannya, bapa uskup mengatakan bahwa “orang Toraja seolah-olah hidup untuk mati”. Artinya, bahwa orang Toraja bekerja keras mencari uang untuk Upacara Rambu Solo’ secara besar-besaran agar arwah orang yang sudah meninggal bisa masuk Puya. Bapa Uskup melanjutkan lagi bahwa sebenarnya bukan itu yang dimaksudkan, melainkan bahwa “orang Toraja itu hidup untuk hidup yang lain “, yang artinya bahwa orang Toraja itu bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik di dunia yang lain. Akan tetapi, bapa Uskup juga mengatakan bahwa ketika kita meninggal, Tuhan tidak akan menanyakan kepada kita apa agama, status dan kedudukan kita, melainkan menanyakan apa saja yang telah kita lakukan, dan bagaimana kehidupan beriman kita semasa hidup. Dalam misa requiem ini, ucapan terima kasih keluarga disampaikan oleh bapak Yohanis Bassang. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapa Uskup, para imam konselebran, para suster JMJ dan umat yang hadir dalam misa tersebut dan sekaligus juga menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan selama acara rambu solo’ almarhum ne’ Rita berlangsung. Dalam sambutannya, beliau juga menyinggung mengenai pembangunan gedung gereja stasi Malakiri yang masih belum selesai. Beliau berharap agar bapa uskup dan pastor paroki lebih memperhatikan pembangunan gereja tersebut dan memberikan dukungan dan bantuan baik secara moril maupun materil untuk penyelesaian gedung gereja tersebut. Setelah kata sambutan dari keluarga alamarhum Ne’ Rita, Pastor John Galla’ Pr. selaku pastor Paroki Santo Petrus Pangli mempersilakan keluarga untuk menabur tanah dan bunga yang telah diberkati oleh bapa uskup pada jenasah alamarhum Ne’ Rita. Satu persatu keluarga secara tertib mengambil tanah dan bunga yang telah diberkati dan menaburkannya pada jenasah almarhum. Ada duka yang mendalam tampak pada wajah segenap keluarga yang ditinggalkan, tetapi sekaligus juga ada keiklasan, keyakinan dan harapan keluarga bahwa orangtua, nenek, terkasih alamarhum Ne’ Rita sudah mendapatkan hidup yang jauh lebih baik bersama Bapa di Surga. Akhirnya, bapa uskup menutup misa Requiem dengan memberikan berkat penutup. Jenasah pun diangkat kemudian dibawa ke tempat peristirahatannya yang terakhir yang letaknya sekitar 1 km dari gereja stasi Malakiri.
8 Januari
Dipimpin oleh P. Stephanus Tarigan, cicm dan dihadiri oleh 11 imam dan banyak umat dan keluarga, diadakan misa Arwah untuk Alm. Yakobus Ronda, ayah dari Pastor Frans Tandipau, Pr. Perayaan berjalan sangat lancar di Gereja Stasi To’Sarre, Paroki Kristus Imam Agung Abadi, Sangalla. Setelah misa, beberapa orang keluarga dan umat membawa jenasah ke tempat pemakaman, sedangkan yang lainnya makan siang di rumah keluarga. Doa kami: semoga mendiang beristirahat dalam damai Tuhan.
13 Januari
P. Stephanus Tarigan, cicm, Vikjen menghadiri perayaan syukur 40 tahun imamat Mgr. Petrus Boddeng Timang di Katedral Banjarmasin. Perayaan berjalan dengan sangat baik, tertib dan penuh arti. Selain renungan spontan dari Uskup, 4 orang imam ikut memberikan kesaksian singkat tentang kehidupan Mgr. Piet Timang. Tak hentinya umat tertawa ketika Pastor Clem Scheurs cicm menceritakan kehidupan masa kecil Mgr Piet Timang di kampungnya Malakiri, Tana Toraja. Setelah misa syukur di Katedral, dilanjutkan dengan acara ramah tamah di aula Katedral dan makan malam bersama.
15 Januari
Mgr. John Liku-Ada’ dan pastor Paulus Tongli berangkat menuju Kendari untuk menghadiri perayaan syukur 40 tahun Imamat Ptr. Matius Bakolu dan sekaligus dirangkaikan dengan pemberkatan Gereja Katolik stasi Ranometo. Selama ini Vikep Sultra tinggal di Ranometo.
16 Januari
Misa syukur perayaan Pancawindu imamat Ptr. Mathius Bakolu berjalan lancar dan meriah. Selamat berbahagia atas perayaan syukur 40 thn imamat dan selamat atas pemberkatan gereja Ranometo.
18 Januari
Di ruang pembinaan Katedral diadakan pertemuan yang dihadiri oleh tim tindak lanjut sinode, panitia GERBU, Kuria dan para Vikep KAMS. Diawali dengan laporan dari setiap kevikepan tentang perkembangan terakhir terkait pelaksanaan hasil sinode di setiap kevikepan. Sharing dari para vikep sangat mendalam. Di setiap kevikepan ternyata sudah ada gerakan pelaksanaan hasil sinode walaupun belum terlaksana di semua paroki. Salah satu gerakan bersama di seluruh keuskupan adalah pendataan umat dan ditargetkan selesai paling lambat pada akhir thn 2014. Pendataan umat punya peran penting supaya bisa berpastoral berdasarkan data.
22 Januari
Tahun 2014 adalah tahun pendataan umat. Paroki Minanga telah melaksanakan pendataan umat dengan baik sekali pada 27 Juli sampai dengan 6 Agustus 2013. Dengan melibatkan 11 Frater, 3 Imam, 20 mahasiswa/i STIKPAR dan 35 umat paroki, pendataan berjalan lancar dan cepat. Biaya dikeluarkan sekitar Rp 20.000.000,- Demikian juga pengalaman positif dari paroki Nonongan, yang mengadakan pendataan umat pada 16 Januari sampai dengan tgl 22 Januari 2014; dengan melibatkan 8 Frater, 28 mahasiswa/i STIKPAR, 70 umat paroki. Dana yang dikeluarkan sekitar Rp 25.000.000,- Pengalaman positif dari paroki Minanga dan Nonongan, sebagai pendataan percontohan, memberi semangat kepada paroki lainnya di KAMS untuk mengadakan pendataan pada kesempatan pertama, dan paling lambat diharapkan selesai pada akhir tahun 2014. Hasil pendataan ini menjadi modal penting untuk berpastoral berdasarkan data.
29 Januari
Bertempat di Gereja Katedral, dalam misa kudus yang dipimpin oleh Mgr. John Liku-Ada’, diselenggarakan perayaan syukur: 25 tahun tahbisan Imam, Pastor Paskalis La Oda, Pr; 40 tahun imamat pastor Matheus Bakolu dan tahbisan diakonat Frater Antonius Pabendon dan Frater Indrawijaya. Perayaan yang dimulai pkl. 17.00 berlangsung lancar dan dihadiri oleh sekitar 500 umat. Sharing dari pastor Matheus Bakolu dan pastor Paskalis La Oda membuat suasana perayaan lebih meriah. Selamat berbahagia kepada kedua Jubilaris dan selamat atas tahbisan daikon Fr. Antonius Pabendon dan Fr. Indrawijaya.
Februari 2014
Februari 2
Kongregasi Suster Misionaris Claris dari Sakramen Maha Kudus menginjakkan kaki di “Tanah Terjanji” Mamuju, Kevikepan Sulawesi Barat. Umat Paroki Mamuju sungguh bergembira atas kedatangan para suster. Doa mereka terkabul. Ungkapan syukur tersebut diramu dalam perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin langsung oleh Mgr. John Liku-Ada’. Selamat datang para suster Misionaris Claris… Tuhan memberkati karya misi MC di KAMS.
20 Februari
Komisi PSE KAMS mengadakan pertemuan di Aula KAMS untuk meningkatkan pemahaman tentang spiritualitas APP. Hadir sebagai narasumber utama adalah Rm. Teguh, sekjen komisi PSE KWI. Pertemuan dimulai jam 10 pagi sampai pkl 17.00 dan dilanjutkan pada tgl 21, jam 08.00 sampai jam 14.00. Dihadiri oleh utusan dari setiap kevikepan secara terbatas. Kebanyakan yang hadir adalah dari kevikepan Makassar. Pendalaman Spiritualitas APP, adalah tema yang sangat menarik dan seharusnya diadakan lebih sering. Usulan forum supaya diadakan pendalaman spiritualitas APP di setiap kevikepan, paroki dan komunitas komunitas secara berkala. Pendalaman spiritualitas APP adalah pendalaman iman bagi semua umat Katolik. Pendalaman iman adalah kegiatan seumur hidup. Terima kasih dihaturkan kepada Komisi PSE KAMS yang telah mengorganisir kegiatan tersebut. Semoga harapan forum bisa diagendakan di masa yang akan datang. ***
Bung Kronik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar