Ungkapan syukur atas 50 tahun karya cinta kasih melalui Pater-Noldus-Aktion (PNA) dilaksanakan di Avenwedde, Guetersloh, Jerman dalam 3 kegiatan besar. Kegiatan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Agustus 2015 jam 20.00 di aula Paroki Hati Yesus, Avenwedde. Kegiatan ini diisi dengan pameran gambar dan film kilas balik karya PNA selama 50 tahun. Dipaparkan berbagai macam aksi yang telah dilaksanakan di Jerman selama ini dan proyek-proyek yang dibantu di Keuskupan Agung Makassar. Sebuah film yang pernah ditampilkan oleh televisi Jerman juga ikut ditayangkan. Pastor John Turing dari Indonesia menghadiri acara ini.
Kegiatan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Agustus 2015 jam 20.00 di tempat yang sama. Kegiatan ini diisi dengan sebuah ceramah yang berjudul "Ich bin eine Mission!" (Saya adalah sebuah misi), yang dibawakan oleh Berthold Pelster dari Kirche in Not, Muenchen. Ia adalah penanggungjawab publikasi untuk Kirche in Not, sebuah lembaga kepausan untuk memperhatikan gereja yang menderita di tanah misi. Dalam pembicaraan selama kurang lebih satu jam ia berusaha untuk menjabarkan apa artinya menjadi seorang Kristen dalam terang Ensiklik dari Paus Fransiscus “Evangelii Gaudium”. Menjadi seorang Kristen berarti keluar dari diri sendiri dan mewartakan kabar gembira dengan penuh sukacita. Ia pun memaparkan konteks pewartaan itu di dalam perjuangan gereja, khususnya di Asia dan Afrika, yang mengalami banyak tantangan dari luar. Kesulitan yang dialami oleh orang-orang kristiani di Timur Tengah, di Afrika, bahkan di Jawa Barat sempat disinggung. Tetapi ia pun melihat bahwa tantangan yang dialami oleh gereja menyebabkan munculnya semangat hidup dan kreativitas.
Kegiatan ketiga adalah Perayaan Ekaristi. Dengan perayaan syukur dalam Ekaristi Kudus yang kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah di halaman dan aula Paroki Hati Yesus, Avenwedde berpuncaklah seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka pesta emas keberadaan Pater-Noldus-Aktion. Puncak perayaan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2015 di gereja paroki, di mana Pater Karl Noldus 50 tahun yang lalu bertugas untuk menggantikan pastor Paroki, Pastor Karl Hoffmann, yang kala itu harus dirawat di rumah sakit karena kecelakaan kendaraan. Di gereja itulah Pater Noldus sempat memikat hati banyak orang, yang kemudian tergerak untuk memulai aksi solidaritas dengan sesama yang diwakili oleh umat yang dilayani oleh Pater Noldus di Makale, Tana Toraja.
Perayaan kali ini sangat istimewa. Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’, yang secara khusus diundang ke Jerman untuk perayaan ini. Sebagai konselebran hadir Uskup tertahbis (Weihbischof) Matthias Koenig dari Keuskupan Agung Paderborn, Pastor Paroki Pankratius, Guetersloh, yang kini merupakan induk dari Paroki Hati Kudus, Avenwedde, Pfarrer Elmar Quante. Hadir pula sebagai konselebran Pastor Dr. Marian Otap (hingga saat ini Vicar di Paroki Hati Kudus, Avenwedde), Pastor Hermann Peters dari Dortmund, Pastor Schmidt (mantan pastor Paroki Judas Thadaeus, Suerenheide), Pastor Hendrik Njiolah, Pastor Willihelmus Tulak, Pastor John Turing Datang, Pastor Agustinus Tikupasang dan Pastor Paulus Tongli (yang saat itu sedang bertugas di Duesseldorf). Dalam bahasa Jerman, Mgr John Liku-Ada’ memimpin perayaan ini dengan sangat hikmat, yang dihadiri oleh sekitar 500 orang, termasuk sekelompok peziarah dari Paroki Gotong-Gotong di bawah pimpinan Pastor Hendrik Njiolah dan Pastor Agus Tikupasang. Sebagai pengkhotbah tampil Mgr Matthias Koenig. Dengan gaya berceritera, Mgr Koenig memukau segenap hadirin. Beliau berceritera tentang kujungan pertamanya ke Indonesia beberapa waktu yang lalu. Banyak hal menarik dan mengesankan yang diungkapan di dalam homili itu, tetapi pada intinya ia mengungkapkan bahwa di Indonesia ia mengalami sebuah kontras yang besar antara kaya dan miskin, tetapi juga sebuah gereja yang hidup dan penuh semangat. Beliau pun menangkap pandangan Gereja Muda Indonesia yang sangat positif akan masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu beliau bersyukur atas kehadiran Pater-Noldus-Aktion dan berterima kasih kepada mereka yang dengan rela dan setia menggerakkan aksi solidaritas ini selama 50 tahun terakhir ini. Perayaan Ekaristi dimeriahkan oleh kelompok musik Orchester Kolping Harsewinkel.
Setelah Perayaan Ekaristi secara silih berganti para tamu kehormatan mengungkapkan sambutan dan apresiasinya. Hadir antara lain: Michael Fiebich (wakil dari Kementrian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan), Maria Unger (Walikota Guetersloh), Elke Hardieck (Wakil dari Dewan Kota Guetersloh), Renate Westerfellhaus, dan Ralph Brinkhaus (salah seorang ketua DPR dari Negara Bagian NRW).
Maria Unger sangat terkesan oleh keterlibatan secara suka rela dari beberapa warga Guetersloh lewat Pater-Noldus-Aktion sejak 50 tahun. “Seharusnya lebih banyak orang yang berpikir dan bertindak seperti anda” demikian ungkapan walikota Guetersloh ini kepada para penggiat PNA. Hal yang senada diungkapkan pula oleh Michael Fiebich. Ia memuji kesetiaan para anggota PNA dengan mengatakan: “Anda telah bertindak dengan nafas yang panjang”. Ia pun menyatakan dukungan dari Negara Jerman untuk aksi-aksi misi selanjutnya.
Setelah acara seremonial yang berlangsung di dalam gereja Hati Kudus, acara ramah tamah dilaksanakan di halaman dan aula paroki Hati Kudus, yang terletak di belakang gereja. Di dalam acara ini Uskup Agung KAMS menyerahkan kenang-kenangan kepada para pendiri PNA yang masih hidup, para pendukung setia PNA dan para pengurus aktif PNA saat ini. Acara berlangsung sangat santai disertai dengan menu masakan ala “Asia”. Koki asal Thailand berusaha untuk memasak mie ala Indonesia. Acara berlangsung sampai jam 14.00 waktu setempat.*** (Penulis: Pastor Paulus Tongli)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar