Pemakaman Pastor Gilbert di Taman Pemakaman Rohaniwan/wati KAMS, Pakatto |
Ketika tiba di Indonesia Pastor Gilbert belajar Bahasa Indonesia di Tana Toraja untuk beberapa bulan dan kemudian ditugaskan sebagai anggota staf di Seminari Menengah Sto. Petrus Claver di Makassar. Sesudah itu beliau diangkat menjadi Pastor Paroki Katedral pada tahun 1974. Di sana dia disukai dan dicintai umat. Setelah selesai, P. Gilbert dipindahkan ke Seminari Sto. Petrus Claver lagi namun sebagai rektor. Selesai tugasnya di seminari, beliau menjalani tahun sabatikal di India. Sesudahnya dia diangkat sebagai Magister Novis di CICM Novisiat Sang Tunas, Makassar, dari tahun 1987–1994. Setelah itu beliau dipindahkan ke Jakarta, menjadi Pastor Paroki Ciledug di Tangerang. Pada tahun 2000 beliau dipilih menjadi Provinsial CICM di Indonesia untuk dua periode (2000 – 2006). Sesudahnya Pastor ditugaskan di Paroki Bojong Indah (2007 – 2015) sampai dia meninggal.
Pastor Gilbert adalah seorang misionaris yang menjalankan tugas perutusannya dengan baik dan penuh semangat. Di mana saja ditempatkan, dia selalu bersemangat, penuh energi, rajin bekerja dan setia akan tugasnya. Dia sangat disukai dan lebih-lebih dicintai baik oleh para seminaris di SPC, di paroki Katedral maupun di Novisiat CICM dan di Jakarta karena dia adalah seorang gembala yang baik. Sebagai Provinsial, Pastor menunjukkan cara kepemimpinannya dengan penuh perhatian bagi para konfraternya. Seorang pendoa, dia adalah pemimpin yang bijaksana sekali.
Rupanya, beberapa bulan sebelum Pastor meninggal, dia meninggalkan sebuah kertas kepada seorang umat di mana tertulis dalam bahasa Latin: “Sit Deus in itinere tuo.” “Semoga Tuhan menyertai Anda dalam perjalananmu.” Dan tulisan itulah yang dipasang di depan peti jenazah Pastor Gilbert. Menurut saksi, pernah dia mengatakan kepada seorang umat bahwa jika dia meninggal dia mau dikubur di Taman Pemakaman Para Pastor dan Kaum Religius Keuskupan Agung Makassar di Pakato, Makassar. Maka, dalam rapat antara pimpinan CICM dan pihak Keuskupan Agung Jakarta, disepakati bahwa jenazah P. Gilbert dimakamkan di Pakato, Gowa, Makassar.
Setelah tiga hari jenazah P. Gilbert disemayamkan di Gereja Sto. Tomas Rasul, Bojong, pada Hari Minggu jam 6 pagi, 19 Juli 2015, jenazahnya diberangkatkan dari Jakarta ke Makassar diantar oleh Pater Provinsial dan rombongan dari Paroki Bojong dan Friends of CICM. Di Bandar Udara Hasanudin, Bp. Uskup Agung, Bp. Uskup John Liku-Ada’ bersama Vikaris Jenderal menyambut jenazah P. Gilbert pada jam 8 pagi. Kemudian jenazahnya disemayamkan di Gereja Kare dimana pada malam hari diadakan Misa Konselebrasi yang dihadiri ratusan umat dan yang dipimpin Pater Provinsial bersama 18 konfrater CICM yang datang dari Jakarta dan Banjarmasin dan juga dari Makassar sendiri. Kemudian para imam projo juga mengadakan Misa Requiem yang dipimpin Pastor Hendrik Njiolah. Senin, 20 Juli, pagi-pagi setelah didoakan doa pelepasan oleh Bp. Uskup, jenazah dipindahkan ke Katedral untuk Misa Requiem yang dipimpin Bp. Uskup sendiri pada jam 8 wita. Banyak imam, baik projo maupun religius, para Suster, Frater dan umat mengikuti Misa hingga Gereja Katedral penuh sampai di luar gereja. Sesudah Misa dan pemberkatan, jenazahnya diarak ke Pakatto, Gowa. Kurang lebih 70 mobil dan sepeda motor mengantar Pastor Gilbert ke tempat peristirahatannya. Tiba di Pakatto, Mgr. John Liku-Ada’ langsung memulai dengan Ibadat singkat dan pelepasan, namun sebelumnya Pastor Clem Schreurs diberi kesempatan untuk memberi kata sambutan. Sesudahnya jenazah Pastor Gilbert dikubur dalam suasana tenang dan hikmat. Requiescat in Pace. “Sit Deus in itinere tuo.” *** (Penulis: Pastor Ernesto Amigleo, CICM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar