Konferda adalah musyawarah tertinggi tingkat daerah yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Konferda IX dalam pelaksanaannya sungguh berbeda dengan konferda sebelumnya, dimana utusan berbasis pada ranting, bukan Cabang. Adapun DPC yang belum punya ranting, utusan berdasarkan jumlah anggota. Tiap 20 anggota diwakili 1 utusan dengan harapan program kerja yang disusun sungguh dapat menyentuh/dilaksanakan di tingkat basis (ranting).
Dalam kurun waktu 52 tahun, Wanita Katolik RI DPD Sulsel telah melaksanakan Konferda sebanyak 9 kali. Adapun yang menjadi tema Konferda IX adalah ”Meningkatkan Hidup Kualitas Organisasi Wanita Katolik RI dengan Belajar Sepanjang Hidup”
Sub tema ”Meningkatkan Pelayanan dalam Keluarga, Gereja dan Masyarakat”. yang akan dijabarkan dalam penyusunan program kerja untuk 1 (satu) masa bakti.
Konferda dilaksanakan pada Jumat s/d Minggu, 21 s/d 23 Nopember 2014, bertempat di Hotel Prima Jln. Ratulangi Makassar, diikuti oleh 26 DPC sewilayah DPD Sulsel. Peserta dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu Peninjau dan Utusan.
Konferda IX memiliki 3 agenda :
1. Meminta pertanggung jawaban pengurus masa bakti 2009 – 2014.
2. Menyusun dan mengesahkan program kerja 2014 – 2019.
3. Memilih Pimpinan DPD 2014 – 2019.
Sebelum pelaksanaan Konferda, sebagai organisasi (ormas resmi) terdaftar di Kesbangpol Prov. Sulsel, panitia mengirim surat kepada Gubernur agar diberi waktu untuk dapat bertemu, setelah 2 (dua) minggu menunggu mendapat jawaban karena kesibukan beliau, kami diarahkan untuk bertemu dengan Wakil Gubernur dengan hari dan waktu yang telah ditentukan. Kami dari SC dan OC diterima di ruang pertemuan Wakil Gubernur, hadir juga kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Prov. Sulsel, Bpk Sekda dan beberapa unsur Muspida lainnya. Setelah memperkenalkan diri dan mengucapkan terima kasih, kami menyampaikan tujuan kedatangan panitia, antara lain :
1) Hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Konferda IX,
2) Mengharap beliau berkenan hadir untuk memberikan sambutan dan sekaligus membuka Konferda IX.
Saat itu kami serahkan juga surat permohonan secara resmi beserta undangan.
Setelah berbincang-bincang seputar organisasi, beliau berjanji akan menyiapkan waktu untuk dapat hadir, namun pada hari pelaksanaan Konferda karena ada acara mendadak dan Bpk Gubernur tidak berada di tempat, beliau mengutus Asisten III Provinsi Sulsel untuk membacakan sambutan Bapak Gubernur, dan sekaligus membuka Konferda.
Panitia juga menghadap Bapa Uskup Agung untuk mohon dukungan dan mohon kesediaan beliau untuk menjadi selebran utama pada misa pembukaan Konferda bersama pastor Hendrik Njiolah Pr. serta pastor Alex Lethe Pr,
Materi yang dibahas dalam Konferda ada 2 (dua) yaitu: Materi Penunjang dan Materi Pokok.
A. Materi Penunjang, dilaksanakan pada pra-Konferda, yaitu :
1. Sosialisasi hasil Kongers XIX tahun 2013 dan hasil Loknas bulan Oktober 2014 yang disampaikan oleh ketua presidium DPP
2. Rekoleksi dipandu oleh pastor Hendrik Njiolah Pr,
3 Seminar dengan materi ”Persoalan anak dan dampaknya” dibawakan oleh ibu Anti dari BP2TPA (Bidang Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak) Provinsi Sulsel dan pastor Rusdyn Ugiwan Pr yang membahas dari pandangan gereja katolik
B. Materi Pokok
Dalam pelaksanaannya dibagi dalam 5 sidang .
Sidang I: Pengesahan2 antara lain keabsahan sidang (kuorum) , jadwal, Tata tertib, komisi dan Tim
Sidang II: Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus DPD masa bakti 2009 – 2014.
Sidang III: Laporan Hasil sidang Komisi dan Tim.
Sidang IV: Pemilihan Pimpinan Daerah
Sidang V: Laporan Tim Perumus.
Setelah melalui proses pemilihan akhirnya terpilih 3 presidium, yaitu :
• Margaretha Yulius sebagai Ketua Presidium
• Yani Gunawan sebagai anggota Presidium I
• Agnes G Nurak sebagai anggota Presidium II.
Kemudian ketiga presidium terpilih langsung dilantik oleh Ketua Presidium DPP dengan Surat Keputusan Nomor: SKEP/019/DPP/XI/2014, 23 Nopember 2014.
Dalam Konferda IX, dilaksanakan juga pertemuan antar-Penasehat Rohani DPC. Banyak hal yang dapat dipetik dari sharing para Penasehat Rohani tentang maju-mundurnya kegiatan/eksistensi organisasi Wanita Katolik RI di masing-masing Cabang.
Setelah Konferda IX ditutup secara resmi, dilanjutkan dengan Misa kudus yang dipimpin oleh pastor Hendrik Njiolah Pr, bersama pastor Fillipus Kallo Pr. *** Penulis: Yani Gunawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar