Credit Union Mekar Kasih (CUMK) kini memiliki tunas baru yang berwajah baru yakni kelahiran Kantor Pelayanan (KP) Tobadak, Kevikepan Sulbar. Sebenarnya kelahirannya sudah agak lama tetapi berada bersama kelahiran KP Baras. Berwajah baru artinya memiliki kantor baru; tepatnya di Tobadak 3, wilayah Paroki St.Mikael, Tobadak. Peristiwa ini ditandai dengan pemberkatan dan peresmian kantor dan aula dalam sebuah Perayaan Ekaristi pada 16 Oktober oleh Mgr John Liku Ada’ Pr. Turut hadir dalam acara tersebut, P.Samson Bureny,Pr (Pastor Paroki), P.Martinus Pasomba Pr (Vikep Kevikepan Sulbar) dan P.Linus Oge, Pr (Wakil Ketua Komisi PSE KAMS dan Ketua Pengurus CUMK). Setelah acara ini Bapa Uskup berkenan membuka acara Pra-RAT Tahun Buku 2014 yang ditandai dengan pemukuIan gong. Ini untuk kali pertama Kantor Pelayanan Tobadak melangsungkan pra-RAT. Peserta yang hadir berkisar 300 orang anggota Credit Union ditambah lagi pengurus, pengawas dan manajemen Credit Union Mekar Kasih. Dalam kata sambutannya bapa uskup mengatakan: pertama, manusia tidak mengabdi kepada mamon dan sekaligus Allah. Mamon atau uang hanyalah sebagai sarana belaka. Manusia mengurus materi karena butuh; karena manusia terdiri dari jasmani dan rohani. Yesus saja bekerja sebagai tukang kayu untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya. Keselamatan yang ditawarkan bukan hanya jiwa atau rohani saja tetapi keselamatan yang utuh dan menyeluruh, akhirat dan dunia; rohani dan jasmani. Kedua, ciri komunitas yaitu bersama-sama dan bersolidaritas, agar supaya terciptalah langit dan bumi yang baru. Ketiga, anggota Credit Union melakukan gerakan pemeliharaan lingkungan sehingga manusia terpelihara hidupnya di atas bumi ini.
Wajah baru artinya kembali ke wajah sejati Credit Union
Kalau kita kembali kepada misi awal Raiffeisen sebagai pendiri Credit Union maka gerakan pemberdayaan harus mendapat tempat yang utama dalam gerakan ini. Konsekuensi logis dari pemberdayaan adalah orang-orang yang berhimpun di dalamnya menjadi sasaran pokok dari gerakan ini. Para anggota Credit Union memiliki kemampuan menghasilkan sesuatu untuk mengembangkan hidupnya. Ketika menjadi anggota CU terjadi perubahan dalam hidupnya. Terjadi perubahan fisik artinya kebutuhan sandang, pangan dan papan terpenuhi. Kalau sakit mereka memiliki kemampuan untuk berobat. Memiliki kemampuan untuk menyekolahkan anak-anak; memiliki kemampuan untuk membuat rumah atau merenovasi rumah. Bukan hanya fisik anggota berubah tetapi juga diharapkan moral dan spiritualnya turut mengalami perubahan. Ada kemampuan berbuat baik dan saling berbagi dalam hidup ini. Kehidupan iman atau rohani nyata dalam kehidupan seharian para anggota Credit Union. Kata rasul Paulus “iman tanpa perbuatan adalah mati”. Dengan demikian credit union tidak hanya melulu mengurus masalah keuangan tetapi juga moral dan rohani para anggota. Uang hanyalah alat atau sarana menuju kesejahteraan yang paling tinggi yakni kesejahteraan spiritual. Kepercayaan dan keyakinan Raiffeisen pada Yesus Kristus menjadi dasar gerakan credit unionnya. Kalau demikian hal yang sama diharapkan juga berlaku bagi penggerak gerakan CU Mekar Kasih. *** Penulis: Pastor Linus Oge, Pr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar