Latar Belakang
Kegiatan Hari Orang Muda Katolik Indonesia yang sudah berlangsung di Sanggau, Kalimantan Barat, 20-26 Oktober 2012 sudah meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, khususnya Orang Muda Katolik (OMK). Pengalaman perjumpaan antar OMK dan perjumpaan dengan umat dan bahkan dengan masyarakat setempat, dengan latar belakang budaya yang berbeda, merupakan suatu kesempatan yang sangat memperkaya pengalaman hidup dan iman OMK. Sebagai anggota gereja dan bangsa, OMK tampil sebagai generasi yang memberikan harapan. Gereja dan bangsa menaruh harapan masa depan pada pundak OMK ini.
Gereja menyebut OMK sebagai masa depan dan harapan, namun harapan tersebut diletakkan dalam keprihatinan bahwa OMK mengalami krisis. Mereka cenderung tidak lagi akrab – bahkan alergi dengan tradisi hidup menggereja dengan segala atributnya. Gereja sadara bahwa peran OMK di dalam dunia sungguh tidak tergantikan. Hal ini nyata diungkapkan dalam dekrit konsili Vatikan II tentang kerasulan awam Apostolicam Actuositatem artikel 12, yang memandang kaum muda sebagai kekuatan yang amat penting dalam masyarakat. Kaum muda adalah garda depan agen perubahan masayarakat.
Akan tetapi peran ini tidak dapat dipungkiri harus berhadapan dengan kenyataan zaman yang menantang OMK untuk berubah seturut zaman namun tetap mempertahankan keluhuran nilai kekristenan. Dokumen Gaudium et Spes, artikel 7, mengungkapkan pengamatan akan gejala yang sama: “Perubahan mentalitas dan pelbagai struktur kerap menimbulkan perbedaan pandangan tentang nilai-nilai yang diwariskan, terutama pada kaum muda, yang kerap kurang sabar, bahkan penuh rasa memberontak karena gelisah dan anti kemapanan”.
Gereja sadar bahwa tantangan zaman ini yang langsung bersentuhan dengan mentalitas OMK itu sendiri dapat mengancam eksistensi dan misi OMK di dunia. Oleh karena itu sungguh benarlah nasehat Paus Benediktus XVI: “Teman-teman yang terkasih: jadilah orang yang hati-hati dan bijaksana, bangunlah kehidupanmu di atas fondasi yang kokoh yang adalah Kristus. Kebijaksanaan dan kehati-hatian akan membimbing langkahmu, tidak ada yang akan membuatmu takut dan damai akan memerintah di hatimu. Maka kamu akan terberkati dan berbahagia dan kebahagiaanmu akan memengaruhi orang lain. Mereka akan penasaran apa rahasia kehidupanmu dan mereka akan menemukan bahwa batu karang yang menopang keseluruhan bangunan dan di atasnya terletak keseluruhan keberadaanmu, yang adalah pribadi Kristus, temanmu, saudara dan Tuhan, Putra Allah yang berinkarnasi, yang memberi makna bagi seluruh alam semesta”.
OMK dalam perjumpaannya dengan kenyataan dunia, perlu saling berjumpa, memberi kesaksian dan saling meneguhkan. Salah satu wujud perjumpaan ini adalah melalui kegiatan Indonesian Youth Day, yang menghimpun sebanyak mungkin OMK dari seluruh penjuru Nusantara, untuk berjumpa, memberi kesaksian dan saling meneguhkan. Adapun kegiatan Indonesian Youth Day 2016 kali ini akan dilaksanakan di pulau Sulawesi, tepatnya di Keuskupan Manado, Sulawesi Utara. Inilah kali ke dua diadakan pertemuan nasional OMK.
Tujuan
Hari Orang Muda Katolik Indonesia merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk orang muda Katolik itu sendiri. Inilah kesempatan untuk berjumpa, mengenal dan saling meneguhkan. Untuk itu, tujuan pelaksanaan Hari Orang Muda Katolik Indonesia ini adalah :
A. Tujuan Umum
Sebagai sarana pewartaan, IYD 2016 bertujuan membawa Kristus kepada OMK dan membawa OMK pada Kristus dengan cara yang khas OMK yang menggairahkan kehidupan Gereja.
B. Tujuan Khusus
1. Sarana perjumpaan OMK se-Indonesia. OMK yang memiliki latar belakang yang berbeda berjumpa untuk menyatu dalam satu rasa, sensus catholicus OMK.
2. Sambil berjumpa OMK dapat belajar mendengar, menyaksikan, melihat, mengalami, keberadaan dan perjuangan hidup sesama OMK dari keuskupan yang berbeda, untuk selanjutnya membangun satu rasa, yaitu solidaritas OMK.
3. Sambil mengenal perjuangan sesama OMK, masing-masing dapat saling meneguhkan untuk melanjutkan perjuangan sebagai OMK di tengah-tengah lingkungan yang majemuk.
4. Membekali dan mendorong OMK menjadi pewarta yang penuh sukacita dalam masyarakat yang majemuk.
5. Membangun semangat toleransi dan kerukunan.
6. Mempersiapkan OMK untuk semakin memperluas pewartaan dan kesaksian khususnya menyambut AYD 2017.
7. Setelah diteguhkan dalam kegiatan IYD, OMK dapat kembali ke tempatnya masing-masing dengan semangat yang sudah dibaharui untuk memaknai kehadiran dan perutusannya sebagai OMK di tengah-tengah Gereja dan bahkan masyarakat.
WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
Sabtu – Kamis, 1–6 Oktober 2016
PESERTA
Orang Muda Katolik dari 37 Keuskupan di Indonesia, tiap keuskupan maksimal 100 orang. Perkiraan jumlah peserta IYD 2016 adalah 3000 orang. Untuk Keuskupan Agung Makassar, yang terdiri dari 46 paroki, diharapkan ada minimal 2 orang utusan dari tiap paroki.
PERLENGKAPAN
Perlengkapan pribadi peserta: berupa pakaian ganti (formal dan santai), perlengkapan mandi, obat pribadi, sleeping bag, souvenir (ditukar dengan peserta lain dari berbagai keuskupan), cendera mata (untuk keluarga tempat live in), dan lain-lain.
BIAYA PESERTA
Biaya peserta sebesar Rp. 3.500.000,-* dengan rincian sebagai berikut:
1. Kontribusi peserta Rp. 1.100.000,-
2. Tiket Pesawat PP Rp. 2.000.000,-*
3. Transportasi lokal Rp. 200.000,-
4. Seragam peserta KAMS: Rp. 200.000,-
Ket: *) Harga bisa berubah. Jika ada saldo maka akan dikembalikan kepada peserta.
PENDAFTARAN
1. Pendaftaran dibuka mulai 1 Januari sampai 31 Mei 2016
2. Formulir pendaftaran harus diisi lengkap. Formulir pendaftaran diterima Komkep KAMS paling lambat 31 Mei 2016
Konsep Kegiatan:
1. Kegiatan IYD adalah kegiatan dari OMK, untuk OMK dan oleh OMK. Demikianlah OMK-lah yang harus berperan secara aktif dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menindaklanjuti kegiatan IYD ini. Lewat suatu pertemuan satu sama lain, OMK semakin meluaskan wawasan pengenalan dan pemahaman mereka tentang dinamika hidup OMK, dan pada waktu yang sama dapat membina diri untuk tampila OMK yang lebih berkualitas ke depan.
2. Kegiatan IYD berisi : Live In di tengah kehidupan umat dan masyarakat dan pembinaan lewat seminar/workshop/katekese. OMK dari semua keuskupan se-Indonesia disebar ke beberapa paroki di wilayah Keuskupan Manado untuk mengalami kehidupan OMK di latar budaya yang berbeda, dan kehidupan umat paroki dan bahkan masyarakat setempat dalam kompleksitas kehidupan mereka. Selanjutnya OMK dari semua keuskupan se-Indonesia berkumpul bersama dalam kegiatan pembinaan lewat seminar/workshop/katekese untuk menerima input bagi perkembangan dan kemajuan OMK ke depan.
3. Kebersamaan dalam suasana persaudaraan dan kekeluargaan yang tercipta selama kegiatan IYD dimaksudkan untuk menanamkan saling percaya di antara OMK sendiri, untuk kemudian membangun kepercayaan diri sebagai OMK untuk mewujudkan masa depan gereja dan masyarakat yang lebih baik.
Tahap dan Teknis Pelaksanaan
A. Pra IYD: Pembinaan dan pemberdayaan OMK di Keuskupan masing-masing
1. Kegiatan devosional: Prosesi dan ziarah salib IYD dan novena. Kegiatan ini dimaksudkan supaya OMK masuk dalam persiapan rohani. IYD bukanlah kesempatan untuk hura-hura melainkan peluang indah untuk menampilkan diri sebagai murid Kristus. Karena itu OMK perlu dituntun dengan kegiatan rohani, sehingga IYD sunggu berdampak bagi pertumbuhan kerohanian OMK itu sendiri.
2. Pertemuan OMK Keuskupan. Pertemuan di tingkat keuskupan diharapkan menjadi semacam simulasi IYD II di Manado, dengan maksud supaya OMK yang sampai ke Manado untuk berpartisipasi dalam IYD II dapat berkontribusi lebih banyak, baik dalam memperlancar jalannya kegiatan pun dalam memaknai masing-masing perjumpaan kegiatan.
3. Lomba-lomba. Masing-masing keuskupan dapat menggelar pertemuan OMK Keuskupan sambil megadakan perlombaan yang meningkatkan kebersamaan dan memperdalam rasa persaudaraan dan kekeluargaan OMK. Orientasi dari perlombaan bukan untuk saling mengalahkan dan berlomba menjadi pemenang, melainkan untuk menumbuhkan solidaritas dalam perjalanan bersama sebagai OMK.
4. Panitia IYD II di Keuskupan Manado memfasilitasi panitia keuskupan lainnya (calon peserta) dengan mengedarkan tema-tema pembinaan dan pemberdayaan OMK.
Puncak IYD
Alur acara IYD 2016 adalah sebagai berikut:
A. Sesudah live in semua peserta berkumpul di venue utama: Wisma Lorenzo – Lotta, sambil menempati penginapan yang telah disiapkan di sekitarnya: Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng, Skolastika dan Pra-Novisiat MSC, Biara DSY Lotta, dan Sentrum Agraris Lotta, serta rumah masyarakat yang telah ditentukan.
B. Kegiatan di tempat penginapan: Misa Pagi (Rabu-Kamis) dan seminar/workshop/katekese
- Workshop : Penggalian minat, bakat, potensi OMK dan mencari jalan pemberdayaan.
- Katekese : Pendalaman iman bersama OMK sambil mengangkat tema-tema aktual untuk OMK.
- Seminar : Perluasan wawasan berpikir, dan bertindak OMK dalam permasalahan-permasalahan sosial dalam kehidupan berbangsa.
- Diskusi/sharing : Kesempatan berbagi pengalaman untuk saling memperkaya.
C. Celebration dan Acara Kebersamaan dilaksanakan di panggung utama: Wisma Lorenzo Lotta (diakhiri dengan doa bersama: Taize, Devosi atau sharing).
Pasca IYD
» OMK sesudah diteguhkan dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan Kristiani mampu memecahkan permasalahan pribadi, Gereja dan masyarakat secara kreatif dan proaktif.
» OMK melanjutkan kegiatan-kegiatan dalam bentuk pertemuan-pertemuan pembinaan dan pembekalan untuk menjadi batu-batu hidup di wilayah gereja masing-masing pun lintas wilayah gereja paroki dan keuskupan. (sumber: Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Makassar) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar