Hari Minggu, 31 Mei 2015 Seminari Tinggi Anging Mammiri merayakan Pesta Pelindung (Roh Kudus) dan Ulang Tahun ke 37. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Vikjen KAMS, P. Stephanus Tarigan, CICM dan didampingi oleh para Formator Seminari Anging Mammiri yakni P. Simon Gausu, P. Frans Arring dan P. Joseph Padang. Tema yang diangkat dalam perayaan ini adalah “Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14).
Dalam Homilinya Pastor Vikjen menekankan bahwa semua orang yang telah menerima baptisan dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus dan apalagi telah menerima Komuni Kudus dan Sakramen Krisma telah ditumpangi tangan dan menerima Roh Kudus sehingga hidup mereka dipimpin oleh Roh Allah, dengan demikian juga telah diangkat menjadi anak Allah. Namun dalam kenyataan hidup harian tidak semua orang yang telah menerima Roh Kudus hidup sebagai anak Allah yang baik. Pastor Vikjen memberikan contoh pengalamannya sewaktu bertugas di Filipina bagian utara dimana masih berlaku aturan “gigi ganti gigi, nyawa ganti nyawa”. Padahal mereka semua telah menjadi orang Katolik lewat baptisan sejak bayi. Selanjutnya Vikjen berpesan agar kita selalu sadar diri sebagai orang Katolik dan berusaha keras untuk menjadi anak yang baik. Kepada para Frater Anging Mammiri, Pastor Vikjen berpesan agar selalu sadar bahwa Roh Allah senantisa memimpin mereka sehingga dapat selalu mengikuti arahan dan pimpinan Roh Allah itu agar menjadi anak yang baik dan pada saatnya nanti menjadi imam yang baik juga. Sedangkan kepada para Formator, Pastor Vikjen mengajak agar selalu bersama-sama dengan Roh Kudus dan mendengarkan pimpinan Roh Kudus agar dengan bijaksana, setia dan penuh semangat mendampingi, membina dan membimbing para calon imam yang berada di Seminari Tinggi Roh Kudus Anging Mammiri Yogyakarta.
Perayaan ini juga dihadiri sekitar 200 orang dari para sahabat, donatur, pemerhati Seminari Anging Mammiri, para Romo dan frater Seminari Tinggi di Yogyakarta serta para suster dari berbagai biara dan konggregasi. Selain perayaan Ekaristi acara syukur ini juga diisi dengan acara hiburan yang ditampilkan oleh para frater Anging Mammiri, khususnya yang menjadi pemenang dalam lomba “AM Idol” dalam rangka memeriahkan pesta pelindung Seminari Anging Mammiri ini.
Dalam Perayaan Ekaristi ini juga dirangkaikan dengan pelantikan Lektor dan Akolit untuk 3 Frater Tingkat IV yang akan memasuki Tahun Orientasi Pastoral (TOP). Ketiga frater tersebut adalah Fr. Albertus Gusti Made dari Paroki Roh Kudus Unaaha, Fr. Albert Slamet dari Paroki St. Mikael Labasa, Fr. Karel Agung dari Paroki St. Mikael Palopo.
Pelantikan Lektor dan Akolit merupakan salah satu tahapan yang dilalui dalam proses pembinaan calon-calon imam menuju imamat. Akolit dari bahasa Yunani: akolouthein yang berarti mengikuti, selalu dekat dengan pemimpin liturgi dan membantu pemimpin liturgi. Lektor dari bahasa Latin: lector yang berarti pembaca, pembaca firman Tuhan. Akolit dan Lektor merupakan dua petugas pelayanan penting dalam perayaan liturgi Gereja. Akolit dan lektor mengambil bagian secara aktif dalam tugas pelayanan dan pewartaan Sabda Allah selama perayaan liturgi. Tugas pelayanan dan pewartaan sabda yang diemban oleh Lektor dan Akolit merupakan bagian tidak terpisahkan dari pelayanan liturgi.
Jenjang pelayanan sebagai Lektor dan Akolit merupakan pelayanan yang harus dilaksanakan oleh seorang calon imam sebelum menerima tahbisan Diakon dan Imam. Kitab Hukum Kanonik (KHK) Kanon 1035- § 1 menegaskan, “Sebelum seseorang diajukan untuk diakonat, baik yang permanen maupun sementara, dituntut bahwa ia telah menerima pelantikan lektor dan akolit, serta telah melaksanakannya selama waktu yang layak”. *** Penulis: Pastor Simon Gausu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar