26 Juni 2016, aula Keuskupan Agung Makassar dipenuhi ibu-ibu berseragam biru yang mengadakan kegiatan dalam rangka HUT Wanita Katolik RI ke-92. Angka 92 sangatlah bermakna bagi segenap anggota Wanita Katolik RI karena di usianya yang ke-92, organisasi Wanita Katolik RI masih eksis di tengah masyarakat dan umat Katolik pada khususnya.
Organisasi Wanita Katolik RI sepanjang sejarahnya sejak didirikan di Jogjakarta pada 26 Juni 1924 selalu berusaha meningkatkan kualitas anggotanya, kualitas pemimpinnya dan kualitas pengelolaan organisasi. Pada usianya yang ke-92 ini organisasi Wanita Katolik RI yang berpedoman pada prinsip solidaritas dan subsidiaritas, dilandasi semangat perutusan dan pelayanan berdasarkan sikap asih, asah, asuh mengambil tema: Memantapkan Komitmen Organisasi dalam Mewujudkan Ketahanan Masyarakat. Subtema: Membangun Komitmen Bersama dalam Mewujudkan Ketahanan Masyarakat Melalui Keluarga.
Ketahanan masyarakat dimulai dari keluarga. Keluarga adalah PILAR KETAHANAN MASYARAKAT. Keluarga yang saling peduli, saling mengerti dan memahami akan menghasilkan anak-anak harapan bangsa dan gereja yang sehat jasmani dan rohani. Karenanya dalam Seminar Sehari menyambut HUT Wanita Katolik RI ke-92, Wanita Katolik RI DPD Sulawesi Selatan, pada sesi pertama sampai dengan sesi ketiga mengulas materi seputar anak dan permasalahannya dan bagaimana mengatasinya, mengingat masih begitu kompleksnya permasalahan anak.
Sesi I, Permasalahan Anak di Provinsi Sulawesi Selatan. Narasumber: Nur Anti, SE. M.T., Kabid. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Propinsi Sulawesi Selatan.
Akar semua permasalahan anak adalah dari rumah tangga. Jadi, solusinya dari orang tua sendiri. Oleh karena itu marilah kita memperhatikan buah hati kita sehingga Keluarga Baik, Agama Baik, Masyarakat Baik.
Sesi II, Mengenal dan Mengatasi Anak Bermasalah. Narasumber: DR. Asniar Khuman, M.Si., Ketua HIPSI, Sulawesi Selatan dan dosen UNM. Potret Generasi masa kini adalah tidak percaya diri, mudah marah dan berkelahi. Masalah yang mengintai kehidupan anak, adalah kehidupan keluarga, disharmonis orang tua, ibu bekerja, perceraian, pergaulan, pengaruh negatif dari teman sebayanya, pengaruh media dan gaya hidup. Hendaknya orang tua mendampingi anak dalam acara tayangan di televisi dan media sosial.
Sesi III, Hypnoparenting, narasumber: Johny Doki, Chic.NIP. Hypnosis adalah terlewatinya faktor kritis dan pikiran sadar yang diikuti dengan masuknya ide tertentu yang dapat diterima. Ide yang berhasil melewati faktor kritis dan pikiran sadar akan diterima oleh pikiran bawah sadar jika tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang tersimpan pada pikiran bawah sadar.
Setelah mengikuti seminar ini, diharapkan ibu-ibu anggota Wanita Katolik RI, sebagai orang tua, yang merupakan pendidik utama dan pertama, mempunyai komitmen untuk menjaga keluarga khususnya buah hati orang tua, yakni anak-anak agar tidak mudah terkontaminasi dengan hal-hal yang dapat merusak masa depan anak-anak.
Perayaan puncak dimulai dengan perayaan ekaristi. Komitmen bersama disatukan dalam perayaan ekaristi dan diutus untuk berbagi kepada sesama. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Pastor Hendrik Njiolah, Pr., Penasehat rohani Wanita Katolik RI DPD Sulawesi Selatan. Beliau dalam homilinya berpesan agar ibu-ibu tetap berpegang pada komitmen untuk melayani, melayani dalam keluarga, gereja dan masyarakat sehingga organisasi ini semakin besar dalam karya dan pelayanannya. Setelah Ekaristi, perayaan ke-92 HUT Wanita Katolik RI, dilanjutkan dengan resepsi, yang dihadiri oleh para sesepuh yakni ibu G.Ch. Lontoh Merung, Mien Salai, Herly Wijaya dan seluruh anggota Wanita Katolik RI Cabang dan ranting di Makassar. Untuk memperingati peristiwa penting ini diadakan acara pemotongan tumpeng. Pemotongan tumpeng merupakan simbol keselamatan, kesuburan, kesejahteraan dan rasa syukur serta terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, didampingi oleh Sekretaris Keuskupan Agung Makassar, Pastor Paulus Tongli, Pr., Pastor Penasihat Rohani Wanita Katolik RI DPD Sulawesi Selatan, Pastor Hendrik Njiolah, Pr. dan Ketua Panitia, Ibu Yani Gunawan, diadakan pemotongan tumpeng. Acara pemotongan tumpeng ini dilaksanakan oleh Ketua Presidium DPD Sulawesi Selatan, Ibu Margaretha Yulius, S.Pd.,M.Pd.
Keseluruhan acara HUT ke-92, dari pagi sampai petang telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan simbol biru yang berarti kesediaan dan kesetiaan, keseluruhan acara diikuti oleh ibu-ibu baik tua maupun muda yang bersedia meluangkan waktu dan setia sampai acara HUT selesai. DIRGAHAYU Wanita Katolik RI. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar