Yayasan Paulus Makassar patut berbangga karena salah satu Kepala Sekolahnya, yakni Kepala SD Katolik Mamajang berhasil menjadi Kepala Sekolah Dasar Berprestasi Tingkat Provinsi yang penjaringannya mulai dari tingkat Kecamatan, Kota, Provinsi dan puncaknya tingkat Nasional.
Ibu Florentin, begitulah dia selalu disapa adalah sosok guru yang ramah, selalu berusaha menemukan inovasi baru dalam mengajar dan setelah mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, beliau selalu berusaha menjaga hubungan yang baik, membina suasana kekeluargaan dengan semua pihak yang terkait.
Menurutnya, menjadi guru memang bukan sekadar melakukan pekerjaan rutin biasa, tetapi haruslah memenuhi panggilan hati dan melakukan perjalanan spiritual. Namun tak bisa dipungkiri bahwa kenyataan di lapangan masih ada guru yang bekerja karena “panggilan kantong”. Untuk mengatasi hal yang demikian memang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, membutuhkan proses dan komitmen, serta keteladanan dari pimpinan.
Sebagai Kepala Sekolah, ibu Florentin selalu mengingatkan teman-teman guru dan karyawan bahwa pendidikan haruslah dilakukan dengan hati, lewat ungkapan rasa kasih sayang, keikhlasan, kejujuran, dan suasana kekeluargaan agar mendatangkan berkat bagi kita. Tentu saja dengan beberapa tindakan nyata misalnya; selalu membuka diri dan meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan atau keberhasilan setiap guru ataupun pertemuan rutin untuk pembinaan setiap hari Jumat dan rapat setiap akhir bulan. Budaya doa bersama dan mendengarkan bacaan Kitab Suci setiap apel pagi juga dapat menjadi dorongan bagi guru untuk bekerja lebih baik dalam pendidikan.
Mendidik haruslah memperhatikan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ibu Florentin mengajar sejak tahun 1983, berarti sampai sekarang selama 33 tahun ia telah mengabdikan dirinya sebagai guru. Dalam perjalanan menjadi guru sudah mengalami 6 kali pergantian Kurikulum, yaitu Kurikulum 1975, 1984, 1994 dan Suplemen Kur 1999, 2004, 2006, 2013. Filosofi Kurikulum 2013 pada dasarnya sangatlah bagus, yaitu pendidikan secara holistik. Pada prinsipnya apapun kurikulumnya, dalam mendidik haruslah memperhatikan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun kenyataan di lapangan bahwa masyarakat lebih melihat keberhasilan anak dari kacamata pengetahuan saja. Akibatnya sekolah hanya mengejar nilai akademis semata tanpa memperhatikan lagi nilai-nilai holistik. Inilah sebenarnya yang mau diperbaiki dalam Kurikulum 2013, agar setiap keberhasilan anak harus dilihat dari 3 aspek tersebut.
SD Katolik Mamajang sebagai salah satu sekolah sasaran pelaksana K’13 (Kurikulum 2013, red.), menerimanya dengan penuh tanggung jawab dan bekerja keras untuk menyukseskannya dengan turut andil dalam memberikan kritik perbaikan karena setiap tahunnya bertatap muka dengan Litbang Kementerian P&K.
Pihak dinas memberikan pembinaan terus-menerus kepada para guru, bahkan tak ketinggalan pihak Yayasan Pauluspun membina para guru dengan mendatangkan penatar baik dari dinas maupun dari LPMP agar pelaksnakaan K’13 dapat berjalan dengan baik.
Dari sisi pengadaan buku murid, SD Katolik Mamajang menjadi sekolah yang ramah biaya karena ada droping buku cetak dari Dinas Pendidikan.
Tuntutan Sertifikasi Pendidik
Sebagai guru, Ibu Florentin, sudah mendapat Sertifikat sebagai guru KELAS berarti sudah berhak menyandang profesi guru. Mengenai Sertifikat Pendidik, beliau menyikapi sebagai berikut, bahwa sertifikat pendidik adalah sebuah bukti administrasi guru telah lulus dalam uji sertifikasi artinya guru tersebut sudah berkelayakan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Tujuan sertifikasi itu sendiri sangat mulia, yaitu untuk melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru serta melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional. Tujuan sertifikasi juga untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru yang pada akhirnya diharapkan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan, baru kemudian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan guru secara finansial.
Keunggulan guru yang sesungguhnya bukan terletak pada secarik kertas yakni serfitikat, tetapi ditentukan saat terjun di lapangan berhadapan dengan murid. Apakah guru sudah memberi diri sepenuh hati dalam mengemban tugas dalam karya pendidikan? Mengenai penghasilan besar atau kecil seorang guru, sebenarnya tergantung pada masing-masing dalam mengelolanya, karena pada kenyataan yang mendapat banyak tidak pernah berkelebihan dan yang mendapat sedikit tidak pernah kekurangan jika kita terima dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan akan menjadi berkat dan suka cita bagi kita. Apalagi sebagai guru Katolik, karena setiap guru dituntut menciptakan suasana belajar yang kondusif agar sekolah benar-benar menjadi media warta kabar gembira. Guru yang demikian akan cocok seperti ungkapan “Betapa bahagianya menjadi seorang guru yang tampil penuh kharisma dihadapan siswanya. Sosok guru yang selalu dirindukan kedatangannya, diamnya disegani, tutur katanya ditaati, dan kepergiannya ditangisi.”
Jadi, jika guru tidak dapat melaksanakan tugas tanggung jawabnya sebagai guru dengan sepenuh hati menurut kaca mata iman masing-masing, maka sertifikat Pendidik hanyalah secarik kertas untuk finansial dan gagal mencapai tujuan sertifikasi itu sendiri. dan guru juga gagal dalam mengemban misi pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Harapan Meraih Predikat Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional
Bulan Agustus nanti, ibu Florentin akan mengikuti lomba Kepala Sekolah Dasar Berprestasi Tingkat Nasional. Beliau mengungkapkan bahwa tak pernah merencanakan untuk mengikuti kegiatan lomba semacam ini, mengingat ada rumor bahwa minoritas tak akan pernah menang lomba di “Kota” kita ini. Namun Kepala Dinas UPTD Kecamatan Mamajang dan teman-teman selalu memberikan dorongan untuk mengikuti lomba tersebut mengingat tahun ini merupakan peluang emas untuk meraih prestasi bagi kita sekolah swasta karena terjadi pergantian Kepala Sekolah Negeri/Inpres hampir 90% di kota Makassar ini. dan salah satu syarat administrasi yang boleh mengikuti lomba minimal berpengalaman 3 tahun memimpin sekolah, meskipun faktanya, Sekolah Swasta yang mengikuti lomba hanya 3 orang selebihnya diikuti oleh kepala sekolah Negeri/Inpres untuk tingkat kota. Untuk peserta tingkat provinsi saya menjadi satu-satunya dari sekolah swasta.
Kemenangan yang diperoleh dalam lomba kepala sekolah berprestasi baik tingkat kota maupun provinsi adalah kemenangan tim SD Katolik Mamajang. Beliau mengungkapkan bahwa tidak dapat menang tanpa kerja keras dan kekompakan teman-teman guru, yang membuat administrasi secara lengkap, teratur dan selalu membimbing serta mendorong para murid untuk mencapai prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik melalui berbagai kegiatan. Beberapa guru juga melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk kemajuan proses pembelajaran dan menulis beberapa buku meskipun baru untuk kalangan sendiri. Semua yang dikerjakan oleh teman-teman dan sekolah untuk portofolio selebihnya persiapan pribadi dalam menghadapi tes tertulis, presentasi, dan wawancara. Tentu saja kerja kerasnya selalu diiring dengan doa baik secara pribadi maupun bersama teman-teman, sehingga ibu Florentin menarik kesimpulan bahwa dengan iman, kemenangan yang diraih karena Tuhanlah yang berkarya, membuka jalan dan menolong kami.
Pada kesempatan ini beliau mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantunya dalam setiap langkah mengikuti lomba ini, bahkan dalam berkarya di SD Katolik Mamajang. Tuhanlah yang akan membalas segala amal kebaikan dalam mensupportnya, sehingga bisa meraih Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional dan tentunya harapan agar bisa meraih Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional dapat tercapai.
Bukan prestasi yang membuat kami bangga, tetapi pengabdianmu menjawab panggilan sebagai guru dan melakoninya dengan HATI sangat kami hargai. Seluruh jajaran Yayasan Paulus Makassar KAMS, Pembina, Pengawas dan sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Paulus Makassar mendoakan semoga Ibu meraih Kepala Sekolah Tingkat Sekolah Dasar Berprestasi Tingkat Nasional.*** (Penulis: Edwine de Grave, Sekretaris Yayasan Paulus KAMS)
Catatan:
Ibu Florentine Sunarti, S.Pd. saat ini sedang mengikuti tahap seleksi Kepala Sekolah Dasar Berprestasi Tingkat Nasional, di Jakarta.
Biodata
Nama: FLORENTINA SUNARTI
Tempat/Tanggal lahir: Sleman, 24 Agustus
Jabatan: Kepala Sekolah
Alamat Sekolah: Jl. Tupai No.3 Makassar
E-mail: sdkmamajang@gmail.com,
florensun@gmail.com
Pendidikan:
SD. BOPKRI Minggir, Sleman
SMP. Sanjaya Sendang Agung, Sleman
SPG. Pangudi Luhur, Sedayu, Bantul
D2-PGSD Universitas Sebelas Maret, SKA
S1- PGSD UNM
Pengalaman Organisasi: PGRI, K3S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar