Terinspirasi Injil Lukas 10:38-42 di awal berdirinya Paroki Minanga sebagai pemekaran dari Paroki Ge’tengan sejak 20 September 2014, Pastor Paroki bersama Dewan Pastoral Paroki segera berpikir untuk membangun sebuah Pastoran yang baru mengingat pastoran lama sudah sangat tidak layak huni. Terpikirkanlah sebuah rumah Pastoran yang representatif sebagai tempat tinggal Pastor dan dapur pelayanan pastoral Paroki Minanga serta rumah singgah (wajib mampir) bagi para imam, biarawan-biarawati dan bahkan umat yang membutuhkan tempat tinggal sementara/istirahat sejenak sebelum memasuki wilayah Toraja. Letaknya yang strategis di pinggir jalan dan ditunjung dengan keberadaan SPBU 24 jam, maka Pastoran Minanga menjadi pilihan yang tepat untuk mampir melepas lelah.
Segera dan tanpa menunda dibentuklah panitia pembangunan Pastoran untuk merancang gambar dan RAB dengan mengubah dan menyempurnakan sketsa pastoran yang telah dibuat sebelumnya. Dengan gambar dan RAB yang baru dimulailah pembangunan pastoran pada awal tahun 2012 (empat bulan setelah pemekaran). Sumber dana awal adalah dana hibah dari paroki Induk dan target umat yang telah mulai terkumpul. Berbagai upaya ditempuh oleh panitia bersama Depas dan Pastor Paroki untuk melaksanakan pembangunan tersebut dan didukung oleh umat perantauan sebagai donatur utama. Tak kalah pentingnya sumbangan-sumbangan umat melalui natura rambu tuka’ dan rambu solo’ yang sungguh sangat mendukung kelancaran pembangunan pastoran ini. Akhirnya pada bulan Mei 2013 rumah pastoran sudah dapat ditempati sekalipun belum rampung 100%. Hal ini terjadi karena rumah gubuk peninggalan Pastor-Pastor sebelumnya sudah sangat buruk dan tak layak huni. Setelah itu penyelesaian pembangunan terus menerus diupayakan sampai rampung dengan baik dan akhirnya diberkati pada 12 Juli 2014 oleh Mgr. John Liku-Ada’ dan diresmikan oleh Bupati yang diwakili asisten I bidang pemerintahan pada lingkup Kabupaten Tana Toraja.
Pemberkatan Pastoran dikemas dalam satu rangkaian Perayaan Syukur berdirinya Paroki Santo Yohanes Rasul Minanga kurang lebih tiga tahun yang lalu.
» Pada hari pertama, 11 Juli 2014, di pagi hari diisi dengan penerimaan Sakramen Krisma kepada 78 orang muda yang telah dipersiapkan selama 2 bulan. Perayaan dipimpin langsung oleh Mgr John Liku-Ada’ didamping oleh Vikep Toraja, Pastor asal Paroki Minanga, P. Frans Fandy Palinoan dan Pater Simeon SVD. Di sore hari pada hari yang sama, dilanjutkan dengan pertemuan khusus Bapa Uskup dengan Para Lansia Paroki Lamasi yang difasilitasi oleh Legio Maria Presidium Bunda Maria Ratu Para Rasul. Hadir dalam pertemuan tersebut sebanyak 150 Lansia dengan kegiatan: Arahan dan pesan-pesan Bapa Uskup kepada para Lansia, Doa dan Berkat khusus dari Bapa Uskup, pemberkatan benda-benda rohani, pembagaian Rosario, Sarung dan Gelas ukir bergambar. Pertemuan diakhiri dengan pembagian snack kepada para lansia dan para pengantarnya. Kegiatan yang terakhir ini (Pertemuan penuh Kasih Uskup dan Lansia) rupanya merupakan kegiatan pertama dalam seluruh rangkaian kunjungan pastoral Bapa Uskup.
» Pada hari kedua, 12 Juli 2014, diadakan Misa Syukur dan Pemberkatan Pastoran. Hadir dalam perayaan ini sebanyak 19 Imam dengan Bapa Uskup sebagai Selebran Utama dan umat berkumpul kurang lebih 50% dari total umat sebanyak 4.872 jiwa (Data Umat terbaru dengan sistem komputerisasi dari Rm Purwanto SCJ per Agustus 2013). Perayaan dimeriahkan dengan drumband SMP Katolik Minanga, Kelompok Band Kandora, Lettoan setiap Rukun, Stasi dan Paroki (Rembon dan Sangalla’). Semuanya berjalan dengan penuh hikmat dan lancar sebagai sebuah perayaan syukur umat sekaligus menjadi tanda nyata persatuan dan kebersamaan umat yang telah dibangun kurang lebih tiga tahun. Kebersamaan penuh kasih dan sukacita yang menjadi dasar kehidupan selanjutnya dalam pembangunan Jemaat Allah Paroki Minanga. Jayalah Minanga… proficiat!
» Pada hari ketiga, 13 Juli 2014, diisi dengan Misa Hari Minggu sekaligus evaluasi kegiatan yang ditutup dengan pembubaran panitia.
Tiada terasa Paroki Santo Yohanes Rasul Minanga sedang memasuki usia ketiga semenjak pemekaran dari Paroki Ge’tengan pada 20 September 2011. Selama itu pembinaan umat dan pembenahan struktur organisasi paroki serta pembentukan perangkat-perangkat Tim Pastoral dilaksanakan dengan sangat gencar. Gairah hidup menggereja umat pun makin bertambah dilihat dari jumlah kehadiran umat dalam ibadat hari Minggu dan perayaan-perayaan besar Gereja dan juga jumlah umat dari tahun ke tahun yang semakin bertambah.
Seiring dengan pembangunan jemaat dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi bertumbuhan selanjutnya, pembangunan sarana-prasarana pastoral pun mendesak untuk diperhatikan seperti pengadaan rumah pastoran yang telah diberkati dan juga penyelesaian beberapa gereja Stasi yang sedang giat membangun. Pasca pemberkatan pastoran, digulirkanlah semangat saling berbagi rasa dalam semangat solidaritas pembanguan. Hal itu dikonkretkan dalam bentuk pemberian bantuan kepada stasi-stasi yang sedang membangun dengan sumber dana dari Lelang Natura sebagaimana yang diatur dalam kebijakan finansial dan Pastoral Paroki. Sebelumnya telah ditetapkan pasca pendataan umat kebijakan dalam bentuk solidaritas Pelayan/Pengantar yang juga bersumber dari Lelang Natura. Semangat solidaritas dalam Pelayanan inilah yang ingin dibangun di Paroki Minanga karena sungguh disadari bahwa semangat ini mulai memudar di tengah-tengah komunitas umat beriman Katolik (inspirasi Kisah Para Rasul 2:41-47 tentang Cara Hidup Jemaat Pertama).
Pasca Sinode KAMS 2012 yang lalu, Paroki Minanga segera bergiat mulai dengan mengadakan pendataan umat dengan sistem komputerisasi kemudian mengadakan pembaharuaan Depas, Dewan Keuangan, PGPM dan Pengurus Stasi dan Rukun. Selain itu juga segera ditetapkan beberapa kebijakan pastoral dan keuangan yang semuanya mendapatkan dukungan besar dari seluruh umat karena ditetapkan dalam kebersamaan penuh kasih menuju pembangunan jemaat Paroki yang dewasa mandiri khususnya dalam kehidupan menggereja (aktif menggereja), pelayanan penuh kasih dan pengorbanan serta semangat solidaritas - saling berbagi.
Demikianlah gambaran singkat Paroki Santo Yohanes Rasul Minanga dalam usianya yang ketiga dalam puncak perayaan penuh Syukur Pemberkatan Pastoran. Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan. *** Penulis: RD. Fhilipus Kala Patiallo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar