"Bunda Maria Teladan Orang Beriman” adalah tema yang diusung panitia pada pelaksanaan devosi dan perayaan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Bumi Rajawali (Kompleks Persekolahan Rajawali) pada hari Jumat, 15 Agustus 2014. Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kevikepan Makassar-KAMS, yang pelaksanaannya diserahkan secara bergilir oleh Paroki-paroki di kevikepan Makassar. Pada tahun 2014 ini, Paroki yang mendapat giliran sebagai pelaksana kegiatan adalah Paroki Santo Fransiskus Assisi, Panakkukang.
Panitia mulai bekerja setelah mendapat penunjukan oleh Pastor Paroki, Pastor Agus Tikupasang Pr, pada rapat Depas Paroki saat pembubaran panitia Paskah 2014. Kemudian bersama Pastor Paroki pula panitia melakukan audensi kepada Vikep Makassar, Pastor Alex Lethe, Pr serta Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’, untuk mendapatkan masukan buat panitia dari beliau berdua dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Perayaan ini terdiri dari dua kegiatan dalam suatu rangkaian, yang dimulai tepat pukul 17.00 wita dengan pertama-tama yaitu pendarasan doa rosario, sebagai wujud devosi pada Bunda Maria, yang selesai pada pukul 17.30 wita kemudian yang kedua dilanjutkan perayaan ekaristi yang dipersembahkan oleh Uskup Agung Makassar, Mgr.John Liku-Ada’.
Perkiraan panitia, hadir 4 ribuan lebih umat yang datang dari Kota Makassar dan sekitarnya, serta beberapa yang datang dari luar kota Makassar, mengikuti kegiatan devosi dan perayaaan ini. Panitia memfasilitasi semua umat yang hadir dengan membagikan rosario, lilin dan sebuah buku yang berisi doa-doa harian, hidup dalam sakramen dan penjelasan atau pembelajaran singkat tentang latar belakang dan maksud perayaan (Santa Perawan Maria diangkat ke surga). Sedangkan susunan acara dicetak pada lembaran tersendiri. Hal ini dimaksudkan agar sekiranya buku tersebut setelah perayaan masih bisa digunakan di rumah masing-masing umat, sebagai buku saku untuk membantu dalam berdoa harian.
Dalam homilinya, Mgr.John Liku-Ada’ mengingatkan kita untuk mengikuti teladan Bunda Maria yang senantiasa beriman dalam hidupnya di tengah Keluarga Nazaret. Bapa Uskup juga menyampaikan keprihatinan Gereja terhadap cukup tingginya jumlah pasutri Katolik yang terancamperpecahan (broken home) di zaman modern ini. Terkait hal itu, Paus Fransiskus mengadakan Sinode Keluarga di Roma yang membahas mengenai masalah-masalah Keluarga di zaman modern.
Kegiatan ini berakhir pukul 19.35 wita, dan ini lebih cepat dari estimasi panitia yang diperkirakan selesai pukul 20.00 wita, artinya bahwa keluarga-keluarga yang datang dengan menggunakan fasiltas angkutan umum dan lainnya bisa sampai di rumah masing-masing tidak terlalu larut malam.
Dalam evaluasi akhir panitia, kegiatan devosi dan perayaan Santa Perawan Maria di Angkat Ke Surga ini layak dipertahankan untuk dijadikan kalendar tetap Kevikepan Makassar dan tidak menutup kemungkinan diadakan di luar Bumi Rajawali oleh Paroki (-Paroki) pelaksana, yang penting umat terfasilitasi untuk bisa berdevosi, berpesta iman dan bersilaturahmi. *** Penulis: Robin Dwijorumantyo, Ketua Panitia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar