Tampilkan postingan dengan label pemberkatan gedung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemberkatan gedung. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 November 2014

MEMBANGUN “GEREJA YANG HIDUP”

Sehubungan dengan pemberkatan dan peresmian aula serbaguna dan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale di Tana Toraja, maka sekurang-kurangnya ada 2 hal yang terkait langsung dengan hal tersebut.
Yang pertama adalah paham tentang ‘Gereja’ dalam konteks yang sebenarnya, yaitu sebagai umat Allah atau komunitas Kristiani yang sering juga disebut sebagai ‘Gereja’ yang hidup. Reksa pastoral yang terpadu, baik dan benar akan sangat membantu dinamika dan penghayatan iman umat untuk tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan yang kreatif, mandiri dan bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakat.
Yang kedua, yang tidak kalah penting adalah konteks lokal atau budaya, yang tentu saja sangat mempengaruhi penghayatan iman umat setiap hari.
Kedua hal tersebut di atas yang menjadi latar belakang proses pembangunan serta pemberkatan dan peresmian aula serbaguna dan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Tana Toraja.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa lokasi Gereja dan Pastoran Paroki Makale terletak di jantung kota Makale, sangat strategis dan selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.  
Beberapa kegiatan daerah atau bahkan nasional, sering dilaksanakan di sekitar plasa Makale, yang tidak lain berada di sekitar kompleks Gereja Katolik Makale. Maka tidak heran bila Gereja selalu menjadi ‘latar’ dari setiap kegiatan-kegiatan tersebut. Artinya, Gereja selalu tampil dan hadir bersama dengan masyarakat dan pemerintah dalam setiap kesempatan untuk memberi warna dalam proses pembangunan masyarakat setempat. Bahkan sebenarnya bukan hanya sekedar ‘latar’ melainkan Gereja Katolik Makale menjadi salah satu icon Tana Toraja yang sekaligus juga menampilkan wajah Gereja Katolik di Toraja secara keseluruhan.
Kalau demikian maka tidaklah berlebihan bila pembangunan, pemberkatan dan peresmian aula serbaguna dan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale harus dilihat secara keseluruhan, lebih utuh dan menyeluruh, baik situasi masyarakat, budaya, umat setempat maupun juga harapan, masa depan, cita-cita Gereja dan masyarakat Tana Toraja.
Pemberkatan aula serbaguna dan Pastoran Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014 oleh Bapa Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’ dalam perayaan Ekaristi bersama seluruh umat Paroki Makale, dan peresmiannya oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, SE.
Pastoran ini dirancang khusus untuk bisa menampung setiap kunjungan pastor atau tamu yang mau ke Makale atau transit sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat lain.
Bukan saja aula dan pastoran yang dipersiapkan melainkan seluruh kompleks Gereja di Pastoran Makale. Sekarang ini, pagar sementara dibenahi dan untuk selanjutnya kehadiran gua Maria, penataan taman, pintu gerbang dan tempat parkir yang baik.
Ini hanya sebagian kecil yang dibuat untuk menghadirkan wajah Gereja yang selalu memberikan inspirasi dalam segala bentuk, terutama nilai-nilai iman dan moral di tengah-tengah masyarakat Tana Toraja. *** Penulis: Pastor Albert Arina

PASTORAN “WAJIB MAMPIR” MINANGA

Terinspirasi Injil Lukas 10:38-42 di awal berdirinya Paroki Minanga sebagai pemekaran dari Paroki Ge’tengan sejak 20 September 2014, Pastor Paroki bersama Dewan Pastoral Paroki segera berpikir untuk membangun sebuah Pastoran yang baru mengingat pastoran lama sudah sangat tidak layak huni. Terpikirkanlah sebuah rumah Pastoran yang representatif sebagai tempat tinggal Pastor dan dapur pelayanan pastoral Paroki Minanga serta rumah singgah (wajib mampir) bagi para imam, biarawan-biarawati dan bahkan umat yang membutuhkan tempat tinggal sementara/istirahat sejenak sebelum memasuki wilayah Toraja. Letaknya yang strategis di pinggir jalan dan ditunjung dengan keberadaan SPBU 24 jam, maka Pastoran Minanga menjadi pilihan yang tepat untuk mampir melepas lelah.

Segera dan tanpa menunda dibentuklah panitia pembangunan Pastoran untuk merancang gambar dan RAB dengan mengubah dan menyempurnakan sketsa pastoran yang telah dibuat sebelumnya. Dengan gambar dan RAB yang baru dimulailah pembangunan pastoran pada awal tahun 2012 (empat bulan setelah pemekaran). Sumber dana awal adalah dana hibah dari paroki Induk dan target umat yang telah mulai terkumpul. Berbagai upaya ditempuh oleh panitia bersama Depas dan Pastor Paroki untuk melaksanakan pembangunan tersebut dan didukung oleh umat perantauan sebagai donatur utama. Tak kalah pentingnya sumbangan-sumbangan umat melalui natura rambu tuka’ dan rambu solo’ yang sungguh sangat mendukung kelancaran pembangunan pastoran ini. Akhirnya pada bulan Mei 2013 rumah pastoran sudah dapat ditempati sekalipun belum rampung 100%. Hal ini terjadi karena rumah gubuk peninggalan Pastor-Pastor sebelumnya sudah sangat buruk dan tak layak huni. Setelah itu penyelesaian pembangunan terus menerus diupayakan sampai rampung dengan baik dan akhirnya diberkati pada 12 Juli 2014 oleh Mgr. John Liku-Ada’ dan diresmikan oleh Bupati yang diwakili asisten I bidang pemerintahan pada lingkup Kabupaten Tana Toraja.

Pemberkatan Pastoran dikemas dalam satu rangkaian Perayaan Syukur berdirinya Paroki Santo Yohanes Rasul Minanga kurang lebih tiga tahun yang lalu.

» Pada hari pertama, 11 Juli 2014, di pagi hari diisi dengan penerimaan Sakramen Krisma kepada 78 orang muda yang telah dipersiapkan selama 2 bulan. Perayaan dipimpin langsung oleh Mgr John Liku-Ada’ didamping oleh Vikep Toraja, Pastor asal Paroki Minanga, P. Frans Fandy Palinoan dan Pater Simeon SVD. Di sore hari pada hari yang sama, dilanjutkan dengan pertemuan khusus Bapa Uskup dengan Para Lansia Paroki Lamasi yang difasilitasi oleh Legio Maria Presidium Bunda Maria Ratu Para Rasul. Hadir dalam pertemuan tersebut sebanyak 150 Lansia dengan kegiatan: Arahan dan pesan-pesan Bapa Uskup kepada para Lansia, Doa dan Berkat khusus dari Bapa Uskup, pemberkatan benda-benda rohani, pembagaian Rosario, Sarung dan Gelas ukir bergambar. Pertemuan diakhiri dengan pembagian snack kepada para lansia dan para pengantarnya. Kegiatan yang terakhir ini (Pertemuan penuh Kasih Uskup dan Lansia) rupanya merupakan kegiatan pertama dalam seluruh rangkaian kunjungan pastoral Bapa Uskup.

» Pada hari kedua, 12 Juli 2014, diadakan Misa Syukur dan Pemberkatan Pastoran. Hadir dalam perayaan ini sebanyak 19 Imam dengan Bapa Uskup sebagai Selebran Utama dan umat berkumpul kurang lebih 50% dari total umat sebanyak 4.872 jiwa (Data Umat terbaru dengan sistem komputerisasi dari Rm Purwanto SCJ per Agustus 2013). Perayaan dimeriahkan dengan drumband SMP Katolik Minanga, Kelompok Band Kandora, Lettoan setiap Rukun, Stasi dan Paroki (Rembon dan Sangalla’). Semuanya berjalan dengan penuh hikmat dan lancar sebagai sebuah perayaan syukur umat sekaligus menjadi tanda nyata persatuan dan kebersamaan umat yang telah dibangun kurang lebih tiga tahun. Kebersamaan penuh kasih dan sukacita yang menjadi dasar kehidupan selanjutnya dalam pembangunan Jemaat Allah Paroki Minanga. Jayalah Minanga… proficiat!

» Pada hari ketiga, 13 Juli 2014, diisi dengan Misa Hari Minggu sekaligus evaluasi kegiatan yang ditutup dengan pembubaran panitia.

Tiada terasa Paroki Santo Yohanes Rasul Minanga sedang memasuki usia ketiga semenjak pemekaran dari Paroki Ge’tengan pada 20 September 2011. Selama itu pembinaan umat dan pembenahan struktur organisasi paroki serta pembentukan perangkat-perangkat Tim Pastoral dilaksanakan dengan sangat gencar. Gairah hidup menggereja umat pun makin bertambah dilihat dari jumlah kehadiran umat dalam ibadat hari Minggu dan perayaan-perayaan besar Gereja dan juga jumlah umat dari tahun ke tahun yang semakin bertambah.

Seiring dengan pembangunan jemaat dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi bertumbuhan selanjutnya, pembangunan sarana-prasarana pastoral pun mendesak untuk diperhatikan seperti pengadaan rumah pastoran yang telah diberkati dan juga penyelesaian beberapa gereja Stasi yang sedang giat membangun. Pasca pemberkatan pastoran, digulirkanlah semangat saling berbagi rasa dalam semangat solidaritas pembanguan. Hal itu dikonkretkan dalam bentuk pemberian bantuan kepada stasi-stasi yang sedang membangun dengan sumber dana dari Lelang Natura sebagaimana yang diatur dalam kebijakan finansial dan Pastoral Paroki. Sebelumnya telah ditetapkan pasca pendataan umat kebijakan dalam bentuk solidaritas Pelayan/Pengantar yang juga bersumber dari Lelang Natura. Semangat solidaritas dalam Pelayanan inilah yang ingin dibangun di Paroki Minanga karena sungguh disadari bahwa semangat ini mulai memudar di tengah-tengah komunitas umat beriman Katolik (inspirasi Kisah Para Rasul 2:41-47 tentang Cara Hidup Jemaat Pertama).

Pasca Sinode KAMS 2012 yang lalu, Paroki Minanga segera bergiat mulai dengan mengadakan pendataan umat dengan sistem komputerisasi kemudian mengadakan pembaharuaan Depas, Dewan Keuangan, PGPM dan Pengurus Stasi dan Rukun. Selain itu juga segera ditetapkan beberapa kebijakan pastoral dan keuangan yang semuanya mendapatkan dukungan besar dari seluruh umat karena ditetapkan dalam kebersamaan penuh kasih menuju pembangunan jemaat Paroki yang dewasa mandiri khususnya dalam kehidupan menggereja (aktif menggereja), pelayanan penuh kasih dan pengorbanan serta semangat solidaritas - saling berbagi.

Demikianlah gambaran singkat Paroki Santo Yohanes Rasul Minanga dalam usianya yang ketiga dalam puncak perayaan penuh Syukur Pemberkatan Pastoran. Puji Syukur kami haturkan kepada Tuhan. *** Penulis: RD. Fhilipus Kala Patiallo

PEMBERKATAN PASTORAN DAN KANTOR PAROKI SANGALLA'

SELAYANG PANDANG PAROKI KRISTUS IMAM AGUNG ABADI SANGALLA’
Baptisan adalah sebuah pernyataan formal bagi seseorang untuk menjadi anggota Gereja, sekaligus menjadi tanda awal kehadiran Gereja di tempat tertentu. Gereja Katolik di Paroki KIAA Sangalla’ ditandai dengan baptisan pertama putra Sangalla’ di Makale, dan baptisan di To’Pao-Lampio dan Kapa. Baptisan pertama putra Sangalla’ terjadi pada 05 Agustus 1940 di Makale oleh P. G. Giesenaar, CICM, atas nama Felix Dammen. Baptisan pertama di wilayah Paroki Sangalla’ terjadi tgl 09 Oktober 1942 di To’Pao-Lampio atas nama Theresia Maria lai’ Layuk, putri pertama bapak Felix Dammen dan ibu Yohana Sumbung.  Selanjutnya pada 02 November 1947, baptisan untuk 43 orang di To’Pao oleh P. Jan van Empel, CICM.  Pada 05 April 1952, terjadi baptisan pertama di Kapa atas nama Petrus Danga’. Pada waktu itu, wilayah Sangalla’ masih termasuk stasi dari Paroki Makale, yang dilayani oleh P. Leo Blot, CICM.P. Leo Blot mulai pelan-pelan menetap di Sangalla’ sejak Juli 1951 dengan menempati rumah darurat di Buntu Salombe. Pada masa ini Bapak Felix Dammen menjadi guru agama dan katekis pertama, yang dengan sepenuh hati dan kerja kerasnya umat Katolik berkembang pesat.
Pada bulan Juni 1952, P. Louis Vogels, CICM ditugaskan menjadi  Pastor Paroki Sangalla’. Sejak saat itu P. Louis Vogels, CICM mempersiapkan pembangunan gereja di Buntu Salombe. Pembangunan itu mulai dilaksanakan sejak tahun 1955. Setelah itu didirikan beberapa Sekolah Dasar Katolik di Lampio, Kapa, Tambunan, Tallang, Tumbang Datu dan SMP Katolik di Lampio. Kehadiran sekolah-sekolah Katolik ini semakin mempercepat pewartaan Injil dan menambah jumlah umat Katolik. Para Guru melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, termasuk kunjungan-kunjungan ke stasi-stasi pada hari Minggu.
Hingga tahun 2014 ini Paroki Kristus Imam Agung Abadi Sangalla’ terdiri dari 20 stasi, yakni:
1. Stasi Kristus Raja Buntu Salombe, berdiri sejak tahun 1952. Jumlah KK 257, jumlah jiwa 978 orang.
2. Stasi St. Vitus Kapa, berdiri sejak tahun 1955. Jumlah KK 99, jumlah jiwa 369 orang.
3. Stasi Hati Kudus Yesus Tambunan, berdiri tahun 1956. Jumlah KK 188, jumlah jiwa 750 orang.
4. Stasi St. Bartolomeus Suaya, berdiri sejak tahun 1958. Jumlah KK 78, jumlah jiwa 265 orang.
5. Stasi St. Albertus Durian, berdiri sejak tahun 1958. Jumlah KK 122, jumlah jiwa 434 orang.
6. Stasi St. Petrus Batualu, berdiri tahun 1959. Jumlah KK 87, jumlah jiwa 361 orang.
7. Stasi Sta. Maria Makula, berdiri tahun 1960. Jumlah KK 33, jumlah jiwa 108 orang.
8. Stasi Sta. Maria Tumbang Datu, berdiri tahun 1960. Jumlah KK 271, jumlah jiwa 1.018 orang.
9. Stasi St. Agustinus Randan Batu, berdiri tahun 1962. Jumlah KK 103, jumlah jiwa 468 orang.
10. Stasi St. Hermanus Patua, berdiri tahun 1962. Jumlah KK 76, jumlah jiwa 328 orang.
11. Stasi St. Thomas Balabatu, berdiri tahun 1968. Jumlah KK 57, jumlah jiwa 242 orang.
12. Stasi St. Yosep Garuang, berdiri tahun 1968. Jumlah KK 43, jumlah jiwa 173 orang.
13. Stasi St. Yohanes Raru, berdiri tahun 1974. Jumlah KK 49, jumlah jiwa 232 orang.
14. Stasi Hati Maria Tak Bernoda Tonglo, berdiri tahun 1975. Jumlah KK 43, jumlah jiwa 177 orang.
15. Stasi Sta. Lusia Mongsia, berdiri tahun 1977. Jumlah KK 20, jumlah jiwa 76 orang.
16. Stasi St. Fransiskus Xaverius Bebo, berdiri tahun 1982. Jumlah KK 166, jumlah jiwa 586 orang.
17. Stasi St. Andreas Tammuan, berdiri tahun 1983. Jumlah KK 110, jumlah jiwa 488 orang.
18. Stasi Sta. Theresia Mila, berdiri tahun 1983. Jumlah KK 28, jumlah jiwa 131 orang.
19. Stasi St. Fransiskus Xaverius To’ Sarre, berdiri tahun 1990. Jumlah KK 49, jumlah jiwa 178 orang.
20. Stasi St. Paulus Lebani, berdiri tahun 2011. Jumlah KK 52, jumlah jiwa 239 orang.

Gedung gereja Paroki Kristus Imam Agung Abadi Sangalla’ diberkati pada 08 September 2010 oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Leopoldo Girelli. Sejak itu, 08 September diadakan Misa Syukur paroki dan kegiatan-kegiatan pendukungnya.

Daftar nama Pastor yang pernah Bertugas di Paroki KIAA Sangalla’ :
» P. Leo Blot, CICM (1948-1952)
» P. P. Louis Vogels, CICM (1952-1959)
» P. Jef Henderyck, CICM (1959-1961)
» P. Jan Gerits, CICM (1961-1963)
» P. Louis de Vos, CICM (1963-1967)
» P. Isidorus Rumpu Kaniu, Pr (1967-1972)
» P. J. Maris Marannu, Pr (1972-1975)
» P. Stefanus Salenda Lebang, Pr (1975-1982)
» P. Anton Basu Sarunggaga, Pr (1982-1986)
» P. Rais Massora, Pr (1986-1990)
» P. Alex Lethe, Pr (1990-1994)
» P. Paulus Tongli, Pr (1993-1995)
» P. Leo Matheus, Pr (1995-1997)
» P. Agustinus Pare Tiku Pasang, Pr (1996-1998)
» P. Paskalis La Oda, Pr (1999-2003)
» P. Kosmas Kopong Boro, Pr (2000-2002)
» P. Simon Refliandy, Pr (2003-2005)
» P. Carolus Patampang (2003-2005)
» P. Yohanes Manta Rumengan, Pr (2005-2009)
» P. Agustinus Matasak, Pr (2005-2007)
» P. Simon Gausu Oscar, Pr (2009-sekarang)

Daftar Nama Pastor Asal Sangalla’:
» Mgr. Yohanis Liku-Ada’, Pr (Tahbisan 10 Januari 1975)
» P. Frans Arring Ada’, Pr (Tahbisan 10 Desember 1975)
» P. Stanislaus A. Dammen, Pr (Tahbisan 16 Juli 1981)
» P. Frans Ronda Tandipau, Pr (Tahbisan 16 Juli 1981)
» P. Patrick Galla’ Samperuru, Pr (Tahbisan 22 Januari 1984)
» P. Herman Siamba Panggalo, Pr (Tahbisan 03 September 1986)
» P. Yohanes Manta Rumengan, Pr (Tahbisan 03 Juli 1990)
» P. Nataniel Runtung, Pr (Tahbisan 28 Juli 1992)
» P. Martinus Pasomba, Pr (Tahbisan 28 Juli 1992)
» P. Wilhelmus Tulak, Pr (Tahbisan 02 Agustus 1993)
» P. Agustinus Kale’pe, Pr (Tahbisan 14 Mei 1994)
» P. Yohanes Kanan, Pr (Tahbisan 14 Agustus 1995)
» P. Dominikus Natan Sande (Tahbisan 14 Agustus 1995)
» P. Petrus Bine Saramae, Pr (Tahbisan 14 Agustus 1995)
» P. Cornelius Tandiayuk, Pr (Tahbisan 07 Oktober 1997)
» P. Nataniel Bunga Datu, Pr (Tahbisan 20 Agustus 1997)
» P. Marinus Tellu, Pr (Tahbisan 04 Agustus 1998)
» P. Bartolomeus Pararak, Pr (Tahbisan 13 Januari 2000)
» P. Yakobus Tangke, OSC (Tahbisan 03 Juni 2003)
» P. Imanuel Asi’, Pr (Tahbisan 04 Agustus 2004)
» P. Ruvinus Rampung, Pr (Tahbisan 04 Agustus 2005)
» P. Yohanis Paganna, Pr (Tahbisan 02 Agustus 2006)
» P. Aidan Putra Sidik, Pr (Tahbisan 02 Agustus 2006)
» P. Yohanes Rante Galla, Pr (Tahbisan 02 Agustus 2007)
» P. Stanis Salama, Pr (03 Mei 1990)
» P. Nazarius Martfalan, SX (Tahbisan 02 Februari 2005)
» P. Yulius Tangke Bandaso, SX (Tahbisan 28 Januari 2001)
» P. Marsel Manggau, CICM (Tahbisan 26 Oktober 2008)
» P. Fransiskus Marlino Lolok, MSC (Tahbisan 04 Juli 2009)
» P. Imannuel Kadang, Pr (Tahbisan 28 September 2005)
» P. Yohanis Salama, Pr (Tahbisan 28 Agustus 2013)
» P. Reynold Agustinus Sombolayuk, OMI (Tahbisan 22 Juli 2014)

Daftar Nama Suster Biara Asal Paroki KIAA Sangalla’
» Sr. Gemma Sumbung, JMJ
» Sr. Salvina Rante Padang, JMJ
» Sr. Benedikta Runtung, JMJ
» Sr. Dorothea Poliwa, JMJ
» Sr. Yulita Dammen, JMJ
» Sr. Sophia Runtung, OSU
» Sr. Arsenia Tulak, PRR
» Sr. Edith Pasomba, JMJ
» Sr. Ursulin Tandioga, JMJ
» Sr. Maria Stavana, PRR
» Sr. Yasinta Tandipa, SPC
» Sr. Elisabeth Rampak,
» Sr. Melanie, R, MASF
» Sr. Yulianti Lulu’, OSU
» Sr. Marcelina Alik Bandaso, JMJ
» Sr. Auxiline, CB
» Sr. Rosa, CSMM
» Sr. Felisitas Sanga Tulak, JMJ
» Sr. Kristina Sampe, JMJ
» Sr. Victoria Kadama, SFIC
» Sr. Relistfianti, SFIC

Daftar Nama Frater/Bruder Asal Sangalla’
» Br. Yohanes Misa Upa’, CICM
» Fr. Lukas Rumbun, HHK
» Fr. Robertus Kadola’, CMM
» Fr. Yakobus P., HHK

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PASTORAN DAN KANTOR PAROKI KIAA SANGALLA’
Saya mengawali tugas di paroki KIAA Sangalla’ dengan pembenahan, pembersihan dan pemugaran pastoran demi rasa nyaman tinggal di dalamnya untuk merencanakan dan melaksanakan berbagai karya pelayanan dan pastoral kepada umat. Pekerjaan pembenahan ini berlangsung sekitar 1 bulan.
Setelah selesai pembenahan pastoran saya mulai melihat program kerja paroki yang sudah pernah direncanakan pastor paroki sebelumnya bersama Depas. Saya mencoba untuk memulai pembenahan dan pelaksanaan Pastoral dan pelayanan umat. Program yang besar adalah pemberkatan gereja paroki. Setelah saya melihat dengan seksama kondisi gedung dan halaman sekitarnya, saya menyimpulkan bahwa belum layak untuk diberkati. Maka saya segera mengundang untuk rapat Depas bersama dengan Pengurus semua stasi Paroki KIAA Sangalla’. Dalam rapat itu saya sampaikan bahwa saya sangat setuju dengan rencana pemberkatan gereja paroki karena sudah 20 tahun dibangun. Namun demikian ada sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan, seperti atap menara yang sangat pendek, plafon gereja yang belum ada, model depan gereja, model depan dalam gereja (belakang panti imam), pengecetan dinding, kusen, daun pintu dan jendela gereja, dan lain-lain. Demikian pula aula paroki yang sudah compang-camping, plafon dan atap serta halaman sekitarnya yang kumuh karena penuh rumput dan becek. Sebagian besar peserta rapat setuju dengan rencana ini. Maka setelah itu mulai dibicarakan rencana pembangunan dan menunda rencana pemberkatan walaupun sudah ada Panitia yang terbentuk sebelumnya. Akibatnya sementara pekerjaan berlangsung ada satu dua pihak yang menyatakan keberatan. Namun saya yakin bahwa pekerjaan ini harus dilaksanakan dan saya yakin bisa diselesaikan dengan baik. Puji Tuhan, mulai bulan Februari 2010 pekerjaan mulai dilaksanakan dengan dana saldo di Panitia Pembangunan Rp 15.000.000,-. Sambil tukang kerja sambil juga bekerja keras mencari uang. Dalam waktu enam bulan pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar. Dari dana awal Rp 15.000.000,- akhirnya dapat terkumpul dana Rp 650 juta rupiah, yang kesemuanya digunakan untuk pekerjaan penyelesaian gereja, aula dan halamannya.
Akhirnya pada 8 September 2010, gereja diberkati juga dengan meriah karena Perayaan Pemberkatan Gereja Paroki KIAA Sangalla’ dipimpin langsung oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Leopoldo Girelli, bersama dengan Uskup Agung KAMS, Mgr. John Liku-Ada’.
Pelaksanaan pekerjaan dan pemberkatan ini terasa sangat melelahkan karena selain harus tetap mengurus pelayan umat ke stasi-stasi setiap hari, juga harus mengurus langsung proses pelaksanaan pekerjaan termasuk mencari dana. Maka saya berkata cukuplah saya membangun, saya fokus saja mengurus pelayanan umat yang sudah sangat padat setiap hari.
Setelah 8 September  2010, gereja paroki dan aula paroki selesai dibangun dan diberkati, maka program kerja berikutnya yang harus diperhatikan adalah pembangunan pastoran. Oleh karena itu, Pastor Paroki segera mewacanakan dalam rapat Depas Pleno dan Dewan Keuangan Paroki KIAA Sangalla’ rencana tersebut. Setelah itu pastor paroki segera melakukan pengkajian terhadap kemungkinan pelaksanaan pembangunan tersebut. Setelah dirasa memungkinkan maka diadakan rapat Depas Pleno, Dewan Keuangan dan para Pengurus Stasi se-Paroki KIAA Sangalla’. Rapat tersebut dilaksanakan pada bulan Januari 2012. Dalam rapat tersebut diambil kesepakatan untuk mewujudkan rencana pembangunan pastoran tersebut. Maka segeralah dibentuk Panitia Pembangunan Pastoran dan Kantor Paroki KIAA Sangalla’. Selanjutnya Pastor Paroki bersama panitia menghubungi Herman Arruan dan John Rante Ta’dung untuk membuat sketsa dan gambar bangunan. Kedua gambar tersebut kemudian dipertimbangkan dan akhirnya dipilih gambar bangunan yang dibuat oleh Herman Arruan. Kedua gambar itu juga diperlihatkan kepada Ketua Badan Pengembangan Prasarana Pastoral Keuskupan Agung Makassar (BP3KAMS), dan disetujui gambar yang dibuat oleh Herman Arruan. Dengan adanya persetujuan dari  BP3KAMS tersebut maka segera mulai langkah-langkah konkrit.
Pada bulan Februari 2012 diadakan rapat Panitia Pembangunan bersama Depas Pleno dan Dewan Keuangan bersama semua Pengurus Stasi seluruh Paroki KIAA Sangalla’. Dalam rapat tersebut dibicarakan cara pencarian dan penggalangan dana dari umat paroki KIAA Sangalla’, membuat proposal untuk umat Sangalla’ yang berada di perantauan dari Sabang sampai Merauke, membuat proposal kepada para Donatur dan juga lembaga pemerintah.
Setelah dianggap cukup untuk memulai proses pembangunan maka pada 08 September 2012, diletakkan batu pertama pembanguan pastoran dan kantor paroki tersebut. Pekerjaan pertama diawali dengan pembuatan jalan masuk dan perataan lokasi tempat pembangunan dengan menggunakan eskavator. Lokasi tersebut berada di belakang pastoran lama, di depan biara Suster SFIC dan di samping gereja paroki.
Pada waktu peletakan batu pertama ini dana yang ada pada panitia baru mencapai 50 juta rupiah. Banyak umat bertanya bagaimana bisa kita membangun dengan anggaran hampir 2 milyar rupiah dan mulai hanya dengan 50 juta rupiah? Dalam hal ini Pastor Paroki sambil berkelakar tetapi sekaligus yakin mengajak umat untuk semakin rajin berdoa Bapa Kami: “Berilah kami rezeki pada hari ini…”. Puji Tuhan, pembangunan bisa berjalan dengan baik dan lancar oleh sumbangan dari berbagai pihak.
Untuk pekerjaan tahap pertama dilaksanakan oleh Hendrik Sempang. Tahap pertama berlangsung sampai pertengahan Desember 2012 yakni pekerjaan fondasi. Pekerjaan tahap kedua mulai 1 Februari 2013 dan selanjutnya sampai selesai dikerjakan oleh Marlan Pabendon dengan kepala tukang Dg. Limpo dengan anggota tukang semua berasal dari Makassar. Pekerjaan tahap pertama dipercayakan sepenuhnya kepada pemborong sedangkan pekerjaan tahap kedua dikelola sendiri. Marlan Pabendon hanya bertindak sebagai tenaga tehnik, bukan kontraktor. Pekerjaan dengan cara ini tentu sangat melelahkan karena harus belanja sendiri semua bahan bangunan. Namun tentu dapat menghemat anggaran. Akibatnya pada pekerjaan tahap kedua ini, Pastor Paroki harus bekerja keras membagi waktu antara urusan pelayanan paroki dan urusan pembangunan yang sangat menyita waktu dan melelahkan. Tetapi  puji Tuhan, pekerjaan berjalan dengan baik karena ada Marlan Pabendon yang selalu setia dan tulus membantu dalam tehnik dan hubungan/pembicaraan dengan tukang dalam jalannya pekerjaan ini. Juga Panitia berusaha dengan caranya masing-masing turut membantu pelaksanaan pekerjaan ini.
Pada akhirnya, walaupun belum tuntas semua 100% pekerjaan bagian gedung pastoran, Pastor Paroki bekerja keras bersama anak pastoran membersihkan seluruh rumah menjelang akhir tahun 2013, sehingga pada malam tutup tahun 2013 dapat diadakan Misa Tutup Tahun yang dipimpin oleh Bapa Uskup Agung KAMS, Mgr. John Liku-Ada’. Dalam Misa tersebut hadir juga Panitia Pembangunan, Pengurus Depas, Dewan Keuangan dan umat pusat paroki KIAA Sangalla’. Setelah Misa diadakan resepsi sederhana. Maka sejak tahun baru, 01 Januari 2014, pastoran baru ini mulai ditempati. Sejak itu pula pekerjaan fokus melanjutkan pembangunan kantor paroki, yang juga sudah rampung sekitar 50%. Pastoran tua mulai dibongkar dan bagian-bagian bangunan yang masih dapat digunakan dipindahkan ke gedung kantor paroki. Selanjutnya untuk  memperindah dan memperluas halaman pastoran maka dibuka jalan baru pada bulan April 2014, lalu disiapkan untuk dirabat beton pada bulan Juli 2014. Sementara pekerjaan berlangsung sejalan dengan kemajuan yang baik dalam proses pembangunan maka sejak bulan Maret 2014 diwacanakan untuk pelaksanaan pemberkatan gedung  pastoran dan kantor paroki. Hal ini perlu dibicarakan dan diputuskan dengan baik karena 6 program pekerjaan yang dicanangkan pada awal pekerjaan belum selesai semuanya, yakni pekerjaan Gua Maria dan Lumbung. Rencana ini kemudian dibicarakan dalam rapat Depas dan Panitia Pembangunan dan diputuskan untuk dilaksanakan pemberkatan pada bulan September 2014. Alasan pelaksanaan pemberkatan ini adalah karena keterbatasan dana maka tidak mudah untuk menyelesaikan dua program pembangunan ini dalam waktu dekat, sementara itu pastoran sudah ditempati dan gedung  kantor paroki juga sudah selesai dan sudah sangat dibutuhkan. Rencana ini kemudian disampaikan kepada Uskup Agung KAMS. Uskup menawarkan  jadwal pada bulan Agustus 2014. Setelah mendapatkan kepastian ini maka segera diadakan rapat pada 08 Juni 2014 untuk pembentukan panitia pemberkatan pastoran dan kantor Paroki KIAA Sangalla’.
Sejak awal pembangunan sebenarnya telah disepakati  6 program kerja yakni: Pembangunan Pastoran, Pembangunan kantor paroki, pembangunan jalan lingkar, penataan halaman parkir, Pembangunan Gua Maria dan pembuatan lumbung di depan gereja paroki.  Sampai pada tahap pemberkatan sekarang ini hanya berhasil diselesaikan 4 program kerja. Dua program kerja yang lain ditunda karena Pembangunan Gua Maria belum cukup dana, sedangkan pembuatan lumbung ditunda karena selain kekurangan dana juga karena kondisi halaman gereja yang sempit dan terjal sehingga perlu pembenahan dengan biaya besar dan penempatan yang baik agar sungguh menambah keindahan kompleks gereja dan tidak hanya sekedar dibangun.
Dengan demikian seluruh proses pekerjaan pembangunan 4 program kerja ini berlangsung hampir 2 tahun.
Akhirnya pekerjaan selesai juga. Tanggal 22 Agustus 2014, pada Pesta Sta. Maria Ratu, Pastoran dan Kantor Paroki dapat diberkati oleh Uskup Agung KAMS, Mgr. John Liku-Ada’. Perayaan Pemberkatan Pastoran dan Kantor Paroki KIAA ini dilaksanakan bersamaan juga dengan penerimaan Sakramen Krisma 170 orang umat Paroki KIAA Sangalla’. Selesai Misa dilajutkan dengan acara ramah tamah. Dalam acara ini dihadiri juga oleh Bupati Tana Toraja, Bpk. Theofilus Allorerung. Beliau juga turut menandatangani prasasti bersama Uskup Agung KAMS. Selain Bupati Tana Toraja, hadir pula Camat Sangalla’ Utara, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat dan utusan Depas Paroki Sekevikepan Toraja.
Selama proses pelaksanaan pembangunan ini, tentu banyak pihak telah memberikan perhatian, dukungan dan bantuan dana. Maka saya selaku Pastor Paroki mengucapkan berlimpah Terima Kasih kepada semua pihak, antara lain: Dewan Pastoral Paroki KIAA, Dewan Keuangan Paroki KIAA, Panitia Pembangunan Pastoran dan Kantor Paroki KIAA, seluruh umat paroki KIAA, seluruh umat Paroki KIAA di perantauan, para donatur, Uskup Agung KAMS, BP3KAMS.
Lima tahun telah berlalu Masa Bakti saya selaku pelayan dan hamba Kristus di Paroki KIAA ini. Program yang tertunda yang sebenarnya sangat rindu untuk diwujudkan adalah adanya Gua Maria dan gambar Jalan Salib di samping gereja paroki dan pastoran. Semoga ke depan dapat terwujud. *** Penulis: Pastor Simon Gausu Oscar, Pr