Selasa, 18 September 2007

Penahbisan Imam di Luwu Timur: "Inilah Aku, Utuslah Aku"


"Ecce absum, Mande Me!" demikianlah bunyi semboyan kedua imam baru: P. Salvinus Salamba, Pr (dari Paroki Sta. Maria Immaculata, Sorowako) dan P. Johanes Rante Galla, Pr (dari Paroki Maria diangkat ke Surga, Mamajang) dalam acara tahbisan mereka yang dilaksanakan pada 2 Agustus 2007 di gereja Katolik stasi Wawandula, Paroki Maria Immaculata Sorowako.

Misa penahbisan imam ini dipimpin oleh Uskup Agung Makassar, Mgr. Johanes Liku Ada’, Pr dan didampingi oleh Vikep Luwu, P. Frans Arring, Pr dan Rektor Seminarium Anging Mammiri, P. Willem T. Daia, Pr. Sekitar 58 imam Keuskupan Agung Makassar hadir untuk mendukung kedua neomis yang akan segera menjadi rekan sekerja mereka. Para suster-suster YMY tak ketinggalan juga hadir dalam acara penahbisan imam ini.
Seribu lebih umat yang hadir menjadi tanda kerinduan seluruh umat Katolik akan kehadiran imam untuk menjadi gembala-gembala mereka. Hadir juga dalam perayaan itu perwakilan dari Pater Noldus Aktion serta beberapa pemimpin jemaat gereja-gereja denominasi.

Dalam acara ramah-tamah hadir Bupati Luwu Timur, Bpk. Drs. Andi Hatta Marakarma, Mp., Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama, Bpk. Uztad Ardias Barah, Perwakilan Depag Propinsi dan Daerah Luwu Timur, beberapa Ustadz, para Pendeta dari berbagai denominasi gereja dan ormas kemasyarakatan. Acara tahbisan ini menjadi semakin semarak karena dimeriahkan oleh drum band dari SMU Katolik Rantepao, tarian Pa'gellu, musik bambu serta berbagai acara hiburan lainnya.

Dalam homilinya, Mgr. John Liku Ada' Pr selaku selebran utama menguraikan tentang tugas-tugas imamat: menggembalakan umat Allah, mewartakan Sabda Allah, memaklumkan Injil dan mengajarkan iman Katolik; merayakan karya penebusan Kristus untuk meluhurkan Allah dan menguduskan umat Allah; semakin erat mempersatukan diri dari hari ke hari dengan Kristus, Sang Imam Agung dan mempersembahkan diri bersama Dia kepada Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Kesediaan para neomis melaksanakan tugas-tugas imamat itu nantinya akan ditanyakan setelah homili. Bapa Uskup sempat bergurau bahwa upacara tahbisan ini dapat cepat selesai jika para neomis menjawab ‘tidak bersedia’ untuk menjalankan tugas-tugas itu. Namun syukurlah kedua neomis menjawab ’ya, kami bersedia’, sehingga upacara tahbisan dapat berlangsung sampai tuntas.

Bapak Bupati Luwu Timur dalam kata sambutannya mengatakan agar peristiwa semacam ini dapat menjadi jalan bagi terciptanya tali silaturahmi antar umat beragama. Beliau juga menekankan pentingnya kerukunan antar umat beragama khususnya antar umat beragama di daerah Luwu Timur; agar tercipta suasana yang kondusif bagi terlaksananya pembangunan di daerah Kabupaten Luwu Timur yang baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang keempat. Beliau selaku kepala Pemerintah Daerah Tk. II Luwu Timur secara singkat mengungkapkan kondisi masyarakat Luwu Timur yang heterogen namun syukurlah selalu menjaga toleransi.

Ia juga menyinggung komitmen pelayanan kepada masyarakat di wilayahnya antara lain; memerintahkan semua unsur pemerintah untuk mengutamakan pelayanan kepada anggota masyarakat yang mendesak untuk dilayani. "Kepada para camat dan kepala desa saya memerintahkan untuk menomorsatukan warganya jika mereka membutuhkan melebihi urusan-urusan formal di kantor. Seperti ketika ada warga yang sedang mengalami musibah," demikian beliau menegaskan. Kini di seluruh wilayah Luwu Timur anak-anak sekolah dibebaskan dari uang sekolah mulai dari SD sampai SMA dan pembebasan retribusi pasar sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.

Sedangkan sambutan dari imam baru yang diwakili oleh P. Salvinus Salamba, Pr. yang merupakan putra pertama Paroki Sorowako mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada segenap pihak yang telah mendukung perjalanan hidup panggilan mereka sehingga akhirnya mereka dapat menerima tahbisan imamat suci. Besar harapan mereka, umat tetap memberikan dukungan doa bagi mereka agar mereka selalu setia dalam panggilan dan tekun menjalankan tugas-tugas imamat.

Suksesnya acara penahbisan imam yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Paroki Maria Immaculata Sorowako ini, tidak lepas dari kerja keras segenap umat yang telah menyumbangkan banyak tenaga, materi, dan pikiran.

“Bukan uang yang bekerja, tetapi manusialah yang bekerja”, demikianlah kesan salah seorang pastor melihat umat paroki Sorowako dalam mempersiapkan acara penahbisan ini. Tidak ketinggalan vice president PT INCO, Mr. Dirk Theureinc, memberikan apresiasinya dengan mengatakan, “Wow, Fantastic! It's a fantastic celebration that I have never seen since I have been a Chatolic for over sixty years.” (Wow, fantastis! Ini adalah perayaan yang sangat fantastik yang belum pernah saya lihat sejak saya menjadi katolik lebih enam puluh tahun).

Penahbisan kedua imam baru ini menambah jumlah imam di Keuskupan Agung Makassar. Oleh Bapa Uskup kedua imam baru ini diutus untuk melanjutkan kembali studi S2 mereka di Fakultas Teologi Wedhabakti, Yogyakarta yang telah mereka jalani selama 1 tahun. Selamat belajar kembali romo, semoga cepat lulus dan kembali berkarya di Keuskupan Agung Makassar. Proficiat!! ***
Stepan Sinin, Marinus Kiding dan Cornell R. Tandiayuk, Pr
Koresponden Sorowako

Tidak ada komentar: