Semua peserta berkumpul bersama di lapangan Sekami. Kegiatan diawali dengan gerakan pemanasan. Wabah tarian gangnam style dipilih sebagai gerakan pemanasan. Dengan penuh semangat semua yang hadir menari bersama. Instruktur cilik yang memandu yaitu Vanessa, Feny, Angel dan Keysha (anak Sekami Paroki Gotong-Gotong), sangat membantu peserta yang belum mengenal tarian ini. Suasana makin meriah karena beberapa peserta yang mulai mengenal tarian ini sangat antusias walaupun kadang gerakannya belum sempurna. Yang jelas semuanya tertawa lepas dan ceria.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Pastor Alex Lethe, Pr., selaku Vikep Makassar dan P. Leo Paliling, Pr., selaku Pastor Paroki Mariso. Pastor Vikep memberikan kata sambutan singkat dan memimpin doa pembukaan. Dalam sambutannya Pastor Vikep mengajak anak-anak Sekami untuk tetap bersemangat dalam kegiatan Sekami. Setelah itu ketua Tim Pelayanan Sekami Kevikepan Makassar Alfons Massie memberikan informasi mengenai rute yang akan dilalui. Anak Sekami sudah tidak sabar untuk segera jalan santai. Dengan diarahkan oleh pendamping, anak Sekami berbaris dengan rapi menurut urutan paroki yang telah ditentukan panitia. Setiap paroki membawa vandel Sekami paroki.
Di depan pintu gerbang seminari, Pastor Vikep sudah siap dengan bendera start di tangan, dan dengan hitungan “1, 2, 3” yang meriah dari anak-anak, Pastor Vikep mengangkat bendera start tanda peserta yang diperkirakan berjumlah 900-an orang mulai berjalan. Dengan penuh semangat, peserta yang mayoritas anak Sekami, berjalan sambil bernyanyi seperti kebiasaan anak Sekami dalam pembinaan mereka setiap hari Minggu. Sempat terdengar komentar masyarakat bahwa baru kali ini ada kegiatan jalan santai pesertanya bernyanyi. Itulah tanda keceriaan anak Sekami, masa depan Gereja.
Rute yang dipilih tidaklah terlalu jauh, disesuaikan dengan kemampuan anak Sekami. Start dari jalan Gagak-jalan Kakatua-jalan Ratulangi-jalan Kasuari-jalan Cendrawasih-jalan Cendrawasih V-jalan Gagak dan finish di lapangan seminari. Walau keringat bercucuran namun anak Sekami tetap ceria. Semua peserta duduk di lapangan, menikmati makanan dan minuman yang telah disiapkan. Sambil menikmati makan dan minuman, para pendamping mulai melakukan penarikan undian dengan jumlah undian 170 sesuai usia Sekami sedunia, 170 tahun.
Setelah pembagian hadiah, dilanjutkan dengan kegiatan Dirdios KAMS P. Victor Wiro Patinggi. Pr. Menyapa anak Sekami, orang tua dan seminaris. Pastor Victor mengajak semua yang hadir untuk terus memberi perhatian kepada proses pendampingan anak Sekami di mana saja dengan berbagai macam cara. Urusan Sekami bukan hanya urusan pendamping semata tetapi urusan seluruh umat. “Kita mendampingi anak Sekami sebagai peran serta kita dalam mempersiapkan Gereja masa depan”, demikian ditandaskan oleh P. Victor. Setelah sepatah kata dari Dirdios KAMS, acara dilanjutkan dengan doa penutup.
Sebelum pulang, setiap anak Sekami yang ikut dalam kegiatan ini diberikan bingkisan kecil berupa alat tulis. Hal ini dimaksudkan agar anak setiap Sekami pulang dengan membawa hadiah kecil, utamanya yang tidak mendapatkan hadiah dari undian 170 buah.
Dengan demikian semua anak Sekami mendapatkan bingkisan kecil. Semua bingkisan ini disiapkan oleh beberapa umat yang mempunyai perhatian kepada anak Sekami. Tak lupa anak Sekami mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerhati Sekami.*** Penulis: P. Victor Wiro Patinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar