Sabtu, 03 Oktober 2009

Perayaan Hidup Membiara

Di masa modern ini, di tengah hiruk pikuk dan tawaran dunia yang sungguh memikat, ketika banyak orang mengagungkan kehidupan yang semakin gemerlap, pada tanggal 29 Juli 2009 bertempat di gereja St. Joseph gotong-gotong dan bertepatan dengan gereja memperingati Santa Marta, Maria dan Lazarus sebagai sahabat Tuhan, suster-suster kongregasi Jesus, Maria, Joseph yang terdiri dari 3 provinsi yaitu Jakarta, Manado dan Makassar bersyukur dan mendoakan atas keberanian keenam suster yunior yang memilih jalan hidup yang sungguh bertolak belakang dengan pilihan hidup banyak orang zaman sekarang dengan mengikrarkan tri prasetia seumur hidup yakni : Sr. Maria Marie Poli, Sr. Gabriella Gowa Keytimu, Sr. Hilaria Rumping, Sr. Yuliana Ima Semba, Sr. Christina Yolasb dan Sr. Emerensiana Nahak.
Perayaan ekaristi dipimpin oleh Vikaris Jendral Keuskupan Agung Makassar Pst. Ernesto CICM dan dihadiri oleh para pastor, frater, suster serta keluarga dan umat. Sr. Theresia Supriyati sebagai pemimpin umum Societas JMJ menerima mereka sebagai anggota definitif dalam Societas JMJ.

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu mintalah apa saja yang kamu kehendaki kamu akan menerimanya”. Inilah yang menjadi sumber kekuatan dan peneguhan bagi para sang jubilaris dalam menjalani hidup ini. Bagi mereka hidup membiara adalah promosi dan tawaran gratis dari Jesus. IA tidak memasang tarif perminggu, perbulan atau pertahun, juga tanpa uang muka tetapi tinggallah selama-lamanya sampai akhir hidupmu dalam societas Jesus Maria Joseph, dan inilah konsekuensi dari panggilan hidup yang mereka “fiat”kan dengan sadar, bebas dan mau tanpa paksaan.

Panggilan kaul seumur hidup bukanlah akhir dari segala perjuangan tetapi awal untuk memulai langkah baru dalam menapaki hidup membiara bersama rekan-rekan suster dalam Societas Jesus, Maria, Joseph. Keputusan untuk mengikat diri dalam pembaktian terus – menerus ditimba dari Jesus sendiri yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Keyakinan bahwa Dia yang telah memanggil akan tetap menguatkan, meneguhkan dan memberi semangat untuk meneruskan perziarahan hidup mengikuti “Sang Guru Ilahi”. Dilain pihak kesadaran bahwa mereka hanyalah bejana tanah liat yang rapuh di tangan Allah yang setia menjaga dan memeliharanya membutuhkan doa dan dukungan ungkap salah seorang jubilaris mewakili teman-temannya.

Pada hari yang sama juga lima Suster merayakan 25 tahun hidup membiara dalam Societas JMJ. Mereka adalah: Sr. Lucia Tolok, Sr. Margaretha Poluan, Sr. Dorothea Poliwa, Sr. Josepha Karamoy dan Sr. Fransiska Djenaung. Mereka sungguh menjadi sahabat setia Tuhan melalui pelayanan dan pengabdian mereka di tengah-tengah dunia.
Sr. Dorothea Poliwa kelahiran Sangalla’ anak kedua dari 8 bersaudara memberi kesaksian bahwa 25 tahun menghayati jalan panggilannya sebagai seorang suster JMJ dengan bersemangat sebagai seorang hamba yang berusaha lewat jatuh dan bangun dengan segala kelemahan manusiawi untuk selalu siap sedia melaksanakan tugas perutusan itu hanya mungkin terjadi karena rahmat dan kekuatan Tuhan yang dialaminya lewat tegur sapa, dukungan doa dari keluarga, rekan-rekan sepanggilan dan siapa saja yang bekerjasama dan dijumpai dalam keseharian hidupnya.

Kehadiran para suster merupakan hadiah istimewa bagi societas JMJ yang serentak pula dapat merupakan suatu karunia dan kekayaan bagi gereja dimana para anggota hidup bakti mempunyai tugas untuk membuat kesaksian radikal tentang nilai-nilai kerajaan Allah kepada tiap orang. Proficiat!*** Penulis: Sr. Theresia Tulung

Tidak ada komentar: