Animasi APP di Kevikepan Sulbar
|
Pendahuluan
APP (Aksi Puasa Pembangunan) merupakan suatu gerakan untuk mengajak seluruh lapisan umat Katolik dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar selama masa Prapaskah untuk mewujudkan secara nyata sikap tobat dalam bentuk berpuasa, berpantang dan berderma dalam berbagai bentuk kegiatan yang membangun masyarakat, yang secara nyata berdampak untuk kesejahteraan banyak orang. Hal ini merupakan suatu gerakan yang mempunyai makna sosial dan liturgis. Secara sosial gerakan APP mengajak kita untuk saling menguatkan satu sama lain. Bersama-sama kita menyatakan tobat dan pembaruan diri tidak hanya dalam perayaan-perayaan liturgis tetapi juga dalam karya nyata. Maka sangatlah tepat kalau kegiatan ini dilaksanakan selama masa Prapaskah apalagi bila dibarengi dengan pendalaman hidup rohani termasuk menguatkan dan memurnikan motivasi serta niat hati yang tulus dan jujur lewat pembinaan dan katekese.
Animasi APP di Kevikepan Toraja
|
Rangkaian Kegiatan Animasi APP di Tingkat Kevikepan
Sebagai ujung tombak dalam karya kerasulan sosial, Komisi PSE mengajak seluruh umat ber-APP dalam gerakan tobat, solidaritas dan pemberdayaan. Dengan semangat pertobatan, solidaritas dan pemberdayaan, Komisi PSE KAMS menggunakan pola karya melibatkan, mengembangkan dan mencerdaskan umat dalam karya kerasulannya.
Bersama dengan beberapa komisi terkait (Kateketik, Keluarga, KKI, Kepemudaan dan Kemahasiswaan) mengadakan pembekalan para animator APP di tingkat Kevikepan, dengan harapan gerakan APP dapat menjangkau seluruh lapisan umat dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar.
Dalam pelaksanaannya di setiap Kevikepan, secara garis besar animasi APP Tahun ini berlangsung dalam tiga sesi:
Pertama, pengantar dari P. Fredy Rante Taruk, Pr. sebagai Ketua Komisi PSE KAMS. Pada sesi ini dijelaskan makna dan sejarah gerakan APP di Keuskupan Agung Makassar. Gerakan APP di Keuskupan Agung Makassar pertama kali digagas oleh P. van Schie, CICM, dengan mengajak dan mendorong solidaritas umat dalam bentuk pengumpulan dana APP.
Lebih lanjut, “Karena APP adalah sebuah gerakan bersama, maka dibutuhkan partisipasi seluruh umat, adanya rekonsiliasi dan komitmen untuk membangun dan menata dunia baru. Diharapkan dengan semangat tobat, solidaritas dan pemberdayaan, semua gerakan APP bermuara pada kesejahteraan bersama dan kelestarian keutuhan ciptaan”, jelas P. Freddy.
Lebih mendalam diuraikan mengenai tema induk APP 2012-2016 yakni “Mewujudkan Hidup Sejahtera”. Gereja mengajak umat untuk merenungkan dan mengembangkan tema induk yang kemudian dijabarkan dalam tema tahunan sebagai berikut:
a. Tahun 2012: Panggilan Hidup dan Tanggung jawab
b. Tahun 2013: Menghargai Kerja: Kerja Adalah Anugrah
c. Tahun 2014: Belajar Sepanjang Hidup: (Dalam Pekerjaan)
d. Tahun 2015: Pola Hidup Sehat dan Bercukupan
e. Tahun 2016: Hidup Pantang Menyerah: Tekun, Ulet dan Sabar.
Tema APP tahun 2013 “Menghargai Kerja: Kerja adalah Anugerah”, dijabarkan dalam lima sub-tema pertemuan yang menjadi bahan permenungan selama masa prapaskah di paroki, stasi/rukun, kelompok basis dan sekolah. Kelima subtema tersebut adalah:
1. Pekerjaanku adalah Rahmat dan Amanah dari Tuhan
2. Pekerjaanku adalah Perwujudan Diriku
3. Aku Bekerja Keras dan Cerdas
4. Aku Bekerja Jujur, Bertanggungjawab dan Sepenuh Hati
5. Melayani Tuhan dalam Pekerjaanku
Kedua, Pendalaman tema APP tahun 2013, Menghargai Kerja: Kerja Adalah Anugerah. Pada sesi kedua pembekalan animator APP di tingkat kevikepan dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu Kelompok Umum yang dipandu oleh Ketua Komisi Kateketik KAMS, Pastor Sani Saliwardaya, MSC. Kelompok OMK dipandu dari tim Komisi Kepemudaan KAMS oleh Pastor Junarto Timbang, Pr dan Johanna Manurip. Sedangkan Kelompok Sekami langsung dipandu oleh Dirdios KKI KAMS, Pastor Victor Wiro Patinggi, Pr. Untuk Kevikepan Toraja Kelompok Sekolah dipandu oleh Bapak Petrus Simido. Pada sesi ini pemandu menjelaskan mengenai materi dan metode yang digunakan dalam pendalaman iman. Setelah itu peserta kemudian dibagi dalam beberapa kelompok untuk berdikusi, mengolah dan memperdalam tema sesuai dengan situasi dan kebutuhan setempat. Kemudian setiap kelompok mensimulasikan bahan pertemuan tersebut didalam kelompok. Pada bagian akhir setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kemudian diperkaya oleh masukan-masukan dari kelompok lainnya.
Rangkaian pembekalan bahan animasi APP untuk animator tahun ini dimulai di Kevikepan Tana Toraja pada tanggal 23 s/d 24 Januari 2013, bertempat di Sentrum Ikar Rantepao dan dihadiri oleh 81 orang peserta. Di Kevikepan Luwu kegiatan pembekalan dilaksanakan di Puspas Saluampak pada tanggal 28 s/d 29 Januari 2013 dan dihadiri oleh 61 orang peserta. Untuk Kevikepan Sulbar dilaksanakan di Aula Paroki Mamuju pada tanggal 30 s/d 31 Januari 2013. Di Kevikepan Makassar kegiatan animasi berlangsung di Aula KAMS, 2 Februari 2013, dihadiri oleh 82 Orang peserta. Untuk pembekalan para aktivis/pendamping sekami di tingkat Kevikepan Makassar dilaksanakan pada 3 Februari 2013 di Pastoran Serui, dipandu langsung oleh Pastor Victor Wiro Patinggi, Pr. Sedangkan di Kevikepan Sultra dilaksanakan pada 4 s/d 5 Februari 2013 dan dihadiri oleh 52 Orang peserta.
Sesi ketiga; Aksi nyata APP 2013. Setelah masing-masing kelompok selesai mendalami bahan dan mengadakan evaluasi, semua kelompok kemudian bergabung dalam pleno. Pada sesi ini Ketua Komisi PSE KAMS, P. Fredy Rante Taruk, Pr. menggagas beberapa bentuk aksi nyata dalam rangka menggalang solidaritas umat Katolik di tengah masyarakat. Lebih lanjut beliau memaparkan informasi mengenai pengelolaan dana APP KAMS. Beliau juga menyajikan data-data mengenai dana APP yang masuk periode 2007-2012; penerimaan dana dari paroki, sekolah dan kelompok kategorial, penggunaan dan peruntukan dana APP serta proyek-proyek yang didanai dan mendapat bantuan dari dana APP. Informasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada umat mengenai pengelolaan dana APP.
Penutup
Gerakan APP terus berkembang dan mengalami peningkatan setiap tahunnya di Keuskupan Agung Makassar. Semoga rangkaian animasi APP tahun ini mendapat umpan balik yang baik dari animator di tingkat kevikepan, dengan harapan gerakan APP dapat menjangkau umat mulai dari tingkat Paroki, Stasi, Rukun, Kelompok Kategorial, sekolah-sekolah dan kelompok basis lainnya.
Dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam menggerakkan APP sebagai gerakan tobat sangat berpengaruh pada tujuan APP itu sendiri, yakni membentuk kesadaran umat akan semangat solidaritas untuk kesejahteraan bersama di tengah masyarakat.
Semoga ditahun ini, semangat dan sikap tobat kita dalam mewujudkan solidaritas di tengah masyarakat mendapat limpah berkat Allah.*** Penulis: Tim PSE-Caritas KAMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar