Selasa, 23 Desember 2008

Tahbisan Uskup Banjarmasin Mgr. Piet Timang



TAHBISAN USKUP KEUSKUPAN BANJARMASIN
MGR. DR. PETRUS BODDENG TIMANG
Banjarmasin, 25-26 Oktober 2008


Mgr. Piet Timang saya rasakan sebagai malaikat pelindung saya ketika saya bersama beliau hidup di rantau – di Collegio Saint Paolo Roma selama beberapa tahun dari tahun 1983-1986. Saya datang setahun kemudian dari Mgr. Timang dan saya merasa sebagai orang asing di tempat itu, tetapi saya merasa dijaga, dilindungi, diantar ke tempat-tempat yang belum saya mengerti. Saya diantar ke Universitas Angelicum – tempat kami belajar bersama dan juga ke supermarket untuk belanja bahan makanan.” (Mgr. Johannes Pujasumarta)

Salve Agung, Sabtu, 25 Oktober 2008
Sore itu hujan mengguyur kota Banjarmasin, namun hal ini nampaknya tidak menghalangi niat umat yang berdatangan untuk mengikuti Salve Agung. Sabtu sore, 25 Oktober 2008, mulai pukul 18.00 Wita bertempat di Gereja Katedral “Keluarga Kudus” Banjarmasin, diadakan Salve Agung, dimana pada prosesi ini dilakukan pemberkatan berbagai perlengkapan dan atribut dari Uskup terpilih (meliputi Mitra, Tongkat, Cincin, Salib dan Tongkat). Pemberkatan dipimpin oleh Nuntius (Duta Besar Vatikan untuk Republik Indonesia) Mgr. Leopoldo Girelli didampingi oleh Uskup Keuskupan Palangkaraya Mgr. Aloysius M. Sutrisnaatmaka, MSF dan Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF.

Perayaan Ekaristi Tahbisan Uskup Keuskupan Banjarmasin, Minggu, 26 Oktober 2008
Pada hari Minggu, 26 Oktober 2008, bertempat di Gedung Sultan Suriansyah, jalan Brigjend H. Hasan Basry – Kayutangi, Banjarmasin, digelar perhelatan akbar berupa Tahbisan Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. DR. Petrus Boddeng Timang. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. F.X. Prajasuta, MSF selaku Konselebran Utama didampingi oleh Uskup Keuskupan Agung Samarinda Mgr. Sului Florentinus, MSF dan Uskup Keuskupan Agung Makassar Mgr. John Liku-Ada’.

Perayaan Ekaristi didahului dengan Prosesi Perarakan sekitar pukul 08.07 WITA, yang dibuka dengan tari-tarian dari Tana Toraja. Para penari ini kemudian menjemput para petugas Perayaan Ekaristi, Duta Besar Vatikan untuk Republik Indonesia, Kardinal, Uskup terpilih, para Uskup, para Administrator Keuskupan dan para Imam menuju ke arah Altar yang diiringi dengan Lagu Gregorian berjudul “Ecce Sacerdos”. Saat berada di depan, para Imam segera menuju deretan bangku depan yang telah disediakan, sedangkan yang lainnya langsung menuju ke atas Altar. Tampak Uskup terpilih Keuskupan Banjarmasin didampingi oleh 2 orang Pastor yaitu Pastor DR. Wim van der Weiden, MSF dan Pastor Clemens Schreurs, CICM. Perayaan Ekaristi dimulai dengan Tanda Salib yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. F.X. Prajasuta, MSF.

Usai Tanda Salib kemudian disampaikan Pengantar oleh Mgr. Petrus Timang. Dalam Pengantar yang disampaikannya, Mgr. Petrus Timang berujar, “Siapakah aku ini sehingga dipanggil untuk mengembang tugas sebagai Uskup? Kiranya pada saat seperti ini, setiap orang merasa tidak mampu dan tidak pantas untuk mengemban tugas yang berat dan luhur tersebut. Saya sungguh percaya bahwa Anda sekalian; pertama-tama sebagai umat beriman mempercayakan diri kepada kehendak Allah, untuk bersatu padu dan sejiwa untuk memenuhi segala harapan Allah dalam tutur kata dan tingkah laku. Maka marilah kita bersama-sama mengakui kelemahan-kelemahan dan kesalahan kita sebagai tanda bahwa kita percaya akan kasih Allah yang menguatkan dan menyelamatkan. Marilah kitapun saling mengampuni supaya Tahbisan ini bisa kita laksanakan dengan hati yang bersih dinaungi oleh kasih karunia Allah.” Kemudian Mgr. Petrus Timang mengajak seluruh umat untuk mengucapkan Doa Tobat secara bersama-sama.

Lagu Gregorian “Kyrie” dan “Gloria” kemudian dilantunkan oleh barisan koor bersama-sama dengan umat secara berurutan, lalu dilanjutkan dengan Doa Pembukaan sebelum akhirnya masuk ke dalam bagian Liturgi Sabda. Setelah Liturgi Sabda selesai, umat bersama semua yang hadir masuk ke dalam bagian Ritus Tahbisan Uskup yang diawali dengan lagu “Veni Creator.” Mgr. Petrus Timang didampingi oleh Pastor Wim van der Weiden, MSF dan Pastor Clemens Schreurs, CICM menuju ke depan Altar dan berdiri di hadapan Mgr. Prajasuta, Mgr. Sului dan Mgr. John Liku-Ada’ yang berdiri membelakangi Altar, kemudian dilakukan Pengajuan Uskup Terpilih oleh Imam Pendamping 1 yaitu Pastor Wim van der Weiden, MSF. Usai mengadakan tanya jawab dengan Mgr. F.X. Prajasuta, lalu Mgr. Prajasuta memohon kepada Duta Besar Vatikan Mgr. Leopoldo Girelli – sebagai Wakil dari Sri Paus Benediktus XVI untuk membacakan “Bulla” (Surat Pengangkatan Resmi dari Takhta Suci Vatikan), sedangkan Mgr. Timang dan 2 orang Imam Pendamping kembali ke tempat duduk semula di sisi kiri Altar.

“Benediktus, Uskup, hamba dari para hamba Allah kepada Petrus Boddeng Timang, Imam dari Keuskupan Agung Makassar yang terpilih menjadi Uskup Banjarmasin,

Salam dan berkat Apostolik,
Sebagai pelanjut kedudukan Santo Petrus, kami sungguh menaruh perhatian pada kesejahteraan Gereja setempat masing-masing, karena harus dipenuhinya takhta Keuskupan Banjarmasin karena pengunduran diri dengan hormat saudara kami Yang Mulia Fransiscus Xaverius Rocharjanta Prajasuta, MSF. Setelah mendengar saran dari Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-bangsa, kami mendapatkan dalam diri Anda putera terkasih, kelayakan-kelayakan untuk menjadi pemimpinnya karena Anda dianugerahi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dan memiliki pengalaman dalam hal-hal yang kudus.

Oleh karena itu atas dasar kekuasaan Apostolik tertinggi yang ada pada kami, kami mengangkat Anda menjadi Uskup Banjarmasin dengan segala hak dan kewajibannya.
Kami mengijinkan Anda menerima Tahbisan dari seorang Uskup Katolik manapun di luar kota Roma, asal diperhatikan ketentuan liturgis yang berlaku dan didahului Pendamping Imam Katolik serta pengucapan Janji Kesetiaan kepada kami dan para pengganti kami sesuai dengan ketetapan-ketetapan Kitab Hukum Kanonik.
Selain itu kami memerintahkan agar surat ini dimaklumkan kepada segenap Klerus dan segenap umat di Keuskupan Anda. Kepada mereka kami mengesahkan agar mereka menerima Anda dengan sukacita dan tetap terikat dengan kesatuan penuh dengan Anda.
Akhirnya putera terkasih, dengan bimbingan Santa Perawan Maria, bagi Anda kami mohonkan berlimpahnya anugerah Roh Kudus Sang Penghibur, agar dengan anugerah-anugerah itu Anda dapat menggembalakan umat beriman yang dipercayakan kepada Anda dengan penuh kasih kebapaan. Agar dengan demikian terutama digerakkan oleh suri teladan Anda, mereka ini dari hari ke hari semakin berkembang keutamaan-keutamaan Kristiani mereka dan menjadi saksi-saksi hidup dari kasih Allah kepada dunia.

Semoga damai Kristus senantiasa menyertai Anda dan segenap Komunitas Gerejani Anda yang juga sungguh sangat kami kasihi.

Dikeluarkan di Roma di Gereja Santo Petrus
pada tanggal 14 bulan Juni pada tahun Tuhan 2008
dalam tahun keempat masa Kepausan kami,
Benediktus XVI Paus.”


Setelah pembacaan Bulla, kemudian disampaikan Homili oleh Uskup Keuskupan Bandung – Mgr. Johannes Pujasumarta. Mengakhiri homili, Mgr. Puja menyampaikan cerita kecil.

Dalam sebuah perjalanan ditemukan rintangan yaitu sebuah balok besi yang besar. Untuk mengatasinya ada 4 buah sarana yang tersedia yaitu palu, gergaji, kapak dan api. Setelah keempatnya berunding, maka masing-masing diberi kesempatan untuk mengeluarkan rencana-rencana strategis masing-masing untuk menyingkirkan besi yang menjadi penghalang itu. Si palu langsung memukul-mukulkan dirinya pada besi itu, tetapi apa yang kemudian ia alami? Kepala palu itu mencelat (terlempar-red), hancur dan balok besi itu tetap ada di jalan tersebut. Lalu kemudian gergaji maju, berkoar-koar, banyak ribut, banyak omong dulu, kemudian mulai bekerja menancapkan gigi-giginya pada batang besi itu, tetapi semua giginya rontok dan balok besi tetap berada di jalan. Yang ketiga adalah kapak yang maju mengasah diri dulu, hening sejenak lalu memukul-mukulkan dirinya pada besi itu. Tetapi kapak itu juga tidak bisa menghancurkan besi itu. Yang keempat adalah api. Api dengan tenang kemudian memeluk besi itu, memeluk dan terus memeluk sampai besi itu luluh dan rintangan itupun akhirnya dapat dihindari.

Api itu adalah api kasih, api itu adalah api Roh Kudus yang hendaknya juga membakar diri kita, mengubah kita menjadi utusan-utusan-Nya. Veni Sancte Spiritus – motto Mgr. Prajasuta - Datanglah Roh Kudus, masuklah Roh Kudus itu ke dalam hati kami agar kami semua memahami betul dan mengalami bahwa Allah adalah Kasih – Deus Caritas Est. Terpujilah Tuhan Yesus untuk selama-lamanya. Amin.

Usai penyampaian homili oleh Mgr. Pujasumarta, proses kemudian dilanjutkan dengan pengucapan Janji Uskup terpilih. Mgr. Petrus Timang segera beranjak dari tempat duduknya menuju bagian depan Altar dan kemudian berlutut di hadapan Mgr. Prajasuta, Mgr. Sului Florentinus dan Mgr. John Liku-Ada’ untuk mengucapkan Janji Uskup. Setelah selesai dinyanyikan secara megah “Litani Para Kudus”, saat ini Mgr. Petrus Timang tiarap di Altar.

Puncak Ritus Tahbisan pun tiba, Mgr. Petrus Timang berlutut dan saat ini dilakukan Penumpangan Tangan oleh Mgr. Prajasuta selaku Pentahbis Utama, kemudian Pentahbis 1 dan 2 juga menumpangkan tangan diikuti oleh seluruh Uskup yang hadir secara bergantian. Prosesi dilanjutkan dengan Doa Tahbisan Uskup, dimana pada saat pengucapan Doa Tahbisan, Kitab Injil berada pada posisi terbuka dan diletakkan di atas kepala Uskup Baru hingga Doa Tahbisan berakhir.

Selanjutnya adalah prosesi Ritus Pelengkap dimana pada saat ini, Pentahbis Utama Mgr. Prajasuta mengurapi kepala Uskup Baru dengan minyak krisma, dilanjutkan dengan penyerahan Injil, pengenaan cincin, mitra dan penyerahan tongkat kegembalaan.

“Saudari-saudari terkasih, Keuskupan Banjarmasin kini mempunyai seorang Uskup Baru yang akan memimpin dan mempersatukan umat pada Kristus, memperhatikan keselamatan, serta hidup bersatu sehati sejiwa dalam suka dan duka dengan umat. Sebagai tanda syukur kepada Tuhan, kita semua dengan gembira menyambut Bapak Uskup Petrus Boddeng Timang sebagai pemimpin Keuskupan Banjarmasin,” demikian disampaikan Mgr. Prajasuta kepada umat yang hadir. Serentak umat berdiri dan bertepuk tangan gembira menyambut Uskup baru Keuskupan Banjarmasin. Kemudian Mgr. Petrus Timang menuju Tahta Uskup dan berdiri di depan Tahta beliau untuk menerima ucapan selamat dari pada Uskup, Pendamping 1 dan 2, juga perwakilan dari semua Kongregasi Imam yang berkarya di Banjarmasin. Dari Kongregasi Praja diwakili oleh Pastor Simon Edy Kabul Teguh Santoso, Pr, dari Kongregasi MSF diwakili Pastor Aloysius Lioe Fut Khin, MSF, dari Kongregasi CM diwakili oleh Pastor Christophorus Katijanarso, CM, dari Kongregasi CP diwakili Pastor Gregorius Sabinus, CP dan dari Kongregasi MSC diwakili Pastor Theodorus Yuliono, MSC sebagai ungkapan hormat dan taat kepada Uskup Baru. Saat ini dinyanyikan lagu “Proficiat” dengan begitu megah oleh koor, Imam, Biarawan/Biarawati, Suster dan segenap umat yang memenuhi Gedung Sultan Suriansyah pagi ini.

Kemudian dilanjutkan dengan Liturgi Ekaristi. Sesudah Komuni, dinyanyikan lagu “Hati Baru” karya Mgr. Prajasuta, MSF. Usai pengucapan Doa Sesudah Komuni, Uskup Baru Banjarmasin Mgr. Petrus Boddeng Timang memberikan berkatnya kepada seluruh umat yang hadir dengan berkeliling hingga keluar gedung Sultan Suriansyah didampingi oleh Mgr. Sului Florentinus dan Mgr. John Liku-Ada’ dengan diiringi lagu “Berkatilah Ya Tuhan” yang dinyanyikan dengan gaya Dayak Bahau. Usai memberikan berkatnya, Mgr. Petrus Timang dan para Uskup Pentahbis kembali ke tempat duduk masing-masing. Lalu Seremoniarus memperkenalkan Duta Besar Vatikan, Bapak Kardinal, para Uskup, Administrator Keuskupan, dan Imam Pendamping.

Acara selanjutnya adalah Sambutan-sambutan di antaranya dari Mgr. Prajasuta, Mgr. Dogma Situmorang, Mgr. Leopoldo Girelli dan ditutup dengan sambutan dari Uskup Banjarmasin yang baru Mgr. Petrus Timang.

Setelah sambutan-sambutan acara dilanjutkan kembali dengan proses Berkat Meriah dari Uskup Baru Keuskupan Banjarmasin hingga kemudian para Uskup meninggalkan Altar dengan nyanyian penutup “Ti Ring Grazio, O Mio Signore” karya Mgr. Prajasuta, MSF.

Acara selanjutnya adalah Resepsi Tahbisan Uskup dan Pesta Perak Tahbisan Uskup yang digelar ditempat yang sama. Acara ini dihadiri oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Dirjend Bimas Katolik Depag RI, Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Walikota serta jajaran Muspida Tingkat I dan II, Jajaran Militer TNI dan POLRI, para Tokoh Agama dan masyarakat, FKUB serta umat. Acara diisi dengan berbagai tampilan hiburan berupa tari-tarian dan paduan suara yang ditutup dengan acara foto bersama. Dalam acara ini hadir sekitar 6.500 orang umat dari berbagai tempat. Acara dimulai sekitar pukul 08.00 WITA pagi berakhir pukul 14.00 WITA dengan berjuta kesan yang mendalam. Proficiat kepada Mgr. Petrus Timang! Selamat berkarya di Keuskupan Banjarmasin.*** [Sumber: Panitia Tahbisan, diedit Tim Redaksi]

Tidak ada komentar: