ENDE, NTT -- Uskup Maumere Mgr Vincentius Sensi Potokota secara resmi dilantik menjadi uskup agung Ende pada 7 Juni.
Ia menggantikan Uskup Agung Abdon Longinus da Cunha, yang meninggal 6 April 2006, akibat serangan jantung, sebagai pemimpin keuskupan agung yang terletak di Flores bagian tengah, sebuah pulau yang berpenduduk mayoritas Katolik.
Duta Vatikan untuk Indonesia, Uskup Agung Leopoldo Girelli, ikut merayakan Misa Pontifikal Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota tanggal 7 Juni di Gereja Katedral Kristus Raja di Ende yang dirayakan setelah upacara kanonik pengambilalihan Keuskupan Agung Ende. Sekitar 2.000 umat Katolik hadir. Yang lain ikut merayakan upacara itu melalui televisi layar lebar di bawah tenda yang dibangun di halaman lingkungan katedral itu.
Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung dan Uskup Weetebula Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD menjadi konselebran Misa Pontifikal itu bersama 180 imam.
Ia mengungkapkan, “Saya dituntut untuk memiliki pengakuan iman pribadi dan komitmen pada iman dan pelayanan kepada umat” serta keyakinan bahwa Tuhan mempunyai kehendak yang baik dalam “hal-hal yang masuk akal dan tidak masuk akal atau hal-hal yang selaras atau tidak selaras.” Ia menambahkan, “Saya dituntut untuk percaya secara kreatif kepada Allah karena hal itu menentramkan hati saya.”
Uskup Agung Sensi ditahbiskan menjadi uskup pertama Keuskupan Maumere tanggal 23 April 2006. Ia mengambil moto dalam Bahasa Latin yang berbunyi Praedica Verbum, Opportune Importune. Moto itu diambil dari Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius. Ia diangkat menjadi uskup agung Ende 14 April tahun ini.
"Dua puluh tujuh tahun lalu ketika saya ditahbiskan menjadi imam, saya memilih moto: Tetapi bukan kehendakku yang terjadi melainkan kehendak-Mu," kata Uskup Agung Sensi. Ia melukiskan tugas kegembalaannya sebagai uskup agung itu sebagai bentuk pengembangan dari komitmen imamatnya.
Pemimpin keuskupan agung yang baru itu meminta umatnya untuk saling mendukung dalam doa dan iman dan bersama-sama mewujudkan kasih Yesus dalam kehidupan konkret.
Luas keuskupan agung Ende adalah 5.084 kilometer per segi. Keuskupan agung itu memiliki 411.334 umat Katolik dari total penduduk 449.057, dilayani oleh 287 iman, 513 suster dan bruder, dan 567 katekis. Mereka bekerja di 52 paroki.
Tanggal 6 Juni, umat Katolik Keuskupan Maumere mengantar Uskup Agung Sensi dan Uskup Agung Girelli ke wilayah yang berbatasan dengan Keuskupan Agung Ende.
Di sana, seorang camat menyambut uskup agung itu atas nama umat Keuskupan Agung Ende dengan mengalungkan selendang adat Ende di leher mereka.
Sekitar 1.000 umat, termasuk sejumlah umat Muslim dan Protestan, menyambut dua uskup agung itu saat memasuki kota Ende. Seorang wanita Muslim bernama Fatimah kemudian mengalungkan salendang adat Ende ke leher Uskup Agung Girelli.
Ia mengatakan kepada UCA News bahwa keterlibatan kaum Muslim dalam upacara penyambutan itu menunjukkan bahwa “Umat Islam juga membuka tangan lebar-lebar untuk menyambut uluran tangan dialog dari umat Katolik.”
Seorang Muslim lain, Said Muhamad, mengatakan kepada UCA News bahwa ia ikut bersama dalam upacara penyambutan itu "karena kita bersaudara di dalam Allah yang sama, dan Uskup Agung Sensi adalah seorang pribadi yang terbuka bagi umat beragama lain."
Saat perayaan Idul Fitri lalu, Uskup Sensi mengajak kaum Muslim untuk membangun dialog, katanya mengenang.
Umat kemudian menghantar dua uskup agung itu menuju ke kediaman uskup agung Ende. Sebelum masuk, Uskup Agung Sensi menginjak sebuah telur dengan kaki telanjang, sebuah upacara adat untuk memasuki tempat yang baru.
Dalam sambutannya sebelum Misa Pontifikal itu, Uskup Agung Girelli mendesak umat Katolik di Flores untuk membangun dialog dengan umat beragama lain.
“Keuskupan Agung Ende adalah pusat mayoritas Katolik di Flores. Orang Flores harus bangga dengan itu, namun umat Katolik juga harus menjadi contoh dan teladan sebagai warga negara yang baik, dan dengan tulus membangun dialog,” kata duta Vatikan itu.
Bupati Ende Paulinus Domi, seorang beragama Katolik, menyambut baik pelantikan uskup agung baru itu dan dalam sambutannya ia berjanji untuk menjaga dan membangun kerjasama yang baik di antara Gereja dan pemerintah demi “kemajuan umat.”
Setelah Misa, Ros Fernandes mengatakan kepada UCA News bahwa ia senang atas penunjukan "seorang pribadi yang sederhana" itu sebagai uskup agung Ende. "Ini adalah penyelenggaraan Tuhan. Kami senang dan bahagia. Ketika umat mendengar pengumuman di gereja bahwa paus mengangkatnya menjadi uskup agung Ende, banyak orang menangis karena begitu gembira," kata wanita itu. *** sumber: UCAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar