Senin, 27 Juni 2011

Latihan Kepemimpinan Orang Muda Katolik (OMK) Kevikepan Luwu: "CALLED TO BE HOLY”


Setiap pribadi, tanpa terkecuali, kehadirannya di dunia ini sebagai ‘tampilan’ atau  ‘wajah’ Allah yang hidup. Setiap pribadi mempunyai ‘potensi Keallahan’, artinya setiap pribadi bisa bertumbuh menjadi ‘orangnya Allah’ karena dia mempunyai sifat-sifat ‘KEALLAHAN’.

          Begitulah realita kehidupan manusia yang terlahir sebagai “the image of God” (citra Allah) yang mempunyai visi dan misi yang jelas sehingga hidupnya terfokus dan mampu beradaptasi bisa menyelami dan masuk ke semua lapisan masyarakat.

Sebagai Orang Muda Katolik hendaknya menghadirkan kebahagiaan bagi sesama karena merupakan  pribadi yang dekat dengan Allah. Hal ini terekspresi dengan sikap mengayomi dan kehadirannya bukan sebagai ancaman tapi melainkan berkat bagi sesama. Para Pembina OMK hadir sebagai tim kerja dalam membina, mengarahkan, memfasilitasi dan menggerakkan OMK sebagai mitra dalam mengelola diri OMK untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menggali potensi dirinya seiring tumbuh dan berkembang dalam kedewasaan yang lebih memaknai hidupnya.

Itulah sebagian materi yang diberikan  oleh P. Agustinus Handoko, MSC dalam kegiatan Leadership Training bagi Pembina Orang Muda Katolik (OMK) dan OMK yang dilaksanakan oleh Tim Pusat Pastoral bekerja sama dengan Komisi Kepemudaan Kevikepan Luwu Raya. Kegiatan ini diikuti oleh 63 Pembina OMK lintas Paroki dari Paroki Palopo, Saluampak, Lamasi, Bone-Bone, Mangkutana, Padang Sappa, Rantetiku dan Paroki Sorowako tidak ikut yang dilaksanakan di Aula Puspas Saluampak yang berlangsung selama 3 hari (1–3 April 2011).

Dalam kegiatan ini P. Ruvinus Rampun, Pr selaku Moderator Komisi Kepemudaan Kevikepan Luwu Raya mengatakan para Pembina OMK diharapkan dalam kepemimpinannya menjadi teladan dirinya sebagai pembina dan pendamping dalam mengarahkan dan menggerakkan Orang Muda Katolik dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan di setiap stasi dan paroki. Orang Muda Katolik harus menjadi orang muda yang dapat menemukan perwujudan jati dirinya dalam menggali, mengaktualisasikan dan mengekspresikan dirinya yang penuh kreatif dan inovatif sebagai bekal dalam menghadapi masa depan.

Lebih lanjut P. Agustinus Handoko, MSC yang berkarya di Komunitas Bina Umat (KOMBINUM) Purworejo Keuskupan Purwokerto Jawa Tengah mengatakan jika orang muda tidak mengenali dirinya tidak akan bisa mengembangkan dirinya yang dalam menggali potensi dirinya dan tidak akan mampu mengendalikan dan mengontrol dirinya yang akan berujung kepada mendapatkan empat penyakit menular yang menghantuinya, yaitu: amarah, iri hati, dendam dan serakah. Oleh karena itu penawar yang siap menghancurkan penyakit itu adalah mendengarkan dengan hati (hearing), menempatkan diri pada sisi orang lain (empathy), penerimaan diri dengan tulus (acceptable), menghargai orang lain (respect) dan pikirkan dulu apa yang hendak akan anda lakukan (think).

“Orang Muda Katolik harus meneladani kepemimpinan kristiani dan mengikuti kepemimpinan “Kristus Sang Model“ yaitu Yesus tampil sebagai pribadi yang mampu memberikan teladan kesaksian hidup, Yesus rela berkorban dan memberikan nyawaNya bagi sahabatNya, dan menghargai kebersamaan dan kerja sama tim maka Ia memilih ke 12 Rasul untuk menjadi timnya. “Mengikuti Kristus Sang Model yaitu kembalilah ke hatimu dan temukan Tuhan di sana, berjalanlah dalam kemanusiaan dan Anda akan menjumpai Tuhan dan berjalanlah dalam kemanusiaan orang lain, dan Anda akan memenuhi diri orang lain”, jelas P. Agustinus Handoko, MSC yang biasa di panggil Romo Mohan. Dalam kegiatan ini para peserta juga diberi renungan malam, permainan game, dinamika kelompok, kegiatan meditasi dan yoga.

Sementara itu Direktur Pusat Pastoral P. Yosef Srisadono, MSC mengatakan kegiatan ini diharapkan menjadi awal lagi dalam merancang dan melaksanakan program-program secara rutin dan berkelanjutan. “Orang Muda Katolik harus lebih hidup lagi karena sudah lama tidak aktif dan harus terus berkiprah dengan penuh semangat dengan motivasi yang penuh kreativitas”, tambahnya.
Vikep Kevikepan Luwu Raya P. Chris Sumarandak MSC menyampaikan rasa salut dan bangga atas para pembina Orang Muda Katolik yang masih begitu bersemangat terus menerus membina dan mendampingi OMK sebagai penentu kebijakan dan pengambilan keputusan baagi OMK yang berperan sebagai pelaksana kegiatan. Dalam misa penutupan dilaksanakan pelantikan kepengurusan OMK Kevikepan Luwu Raya untuk melanjutkan akan tugas dan tanggung jawab dalam menggerakkan dan memajukan akan perkembangan OMK. *** Penulis: Jon Siagian

Tidak ada komentar: