Minggu, 24 Juli 2016

Pemberkatan Gereja Stasi St. Agustinus Randan Batu, Paroki Kristus Imam Agung Abadi (KIAA): MENUMBUHKAN SEMANGAT KEMANDIRIAN UMAT DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN MENGGEREJA


Pada 12 Agustus 2016 telah diadakan Pemberkatan Gereja Stasi Sto. Agustinus, Randan Batu oleh Vikep Toraja, P. Natan Runtung  Pr.  Patut disyukuri karena sejumlah imam konselebran, selain yang berasal dari Kevikepan Toraja, adalah peserta Pertemuan Nasional Rektor Seminari Tahun Orientasi Rohani yang telah mengikuti kegiatan lokakarya di Hotel Indra Rantepao, 9-12 Agustus 2016. Kehadiran mereka tentu membawa berkat tersendiri bagi umat Stasi St. Agustinus, Randan Batu. Selain mereka, juga hadir Ketua dan beberapa anggota DPRD Kab. Toraja Utara,  tripika Kec. Sanggalangi’, serta tokoh-tokoh masyarakat/to parengnge’ sekitar.
Di dalam perayaan ekaristi juga diterimakan Sakramen Krisma kepada 67 anak remaja yang berasal dari stasi-stasi di Wilayah II: Stasi Kapa’, Stasi Tammuan, Stasi Tonglo, Stasi Lebani’, dan Stasi Bala Batu (105 calon Krisma dari Wilayah I akan menerima Sakramen Krisma dari Bapak Uskup dalam pemberkatan Gereja Stasi Hati Kudus Tambunan, Paroki KIAA Sangalla’ pada 19 September 2016 yang akan datang). Liturgi yang dirayakan begitu mengesankan karena banyak mengangkat simbol dan adat budaya Toraja, antara lain: Tarian Ma’gellu’, To Ma’lambuk, Musik Bambu,  dan lagu-lagu liturgi yang inkulturatif.
Pastor Vikep di dalam khotbahnya menggarisbawahi kata ke-mandiri-an  seperti yang terdapat pada tema perayaan di atas. Bertitik tolak dari sejarah pendirian gereja pada tahun 1951, tenaga awam seperti alm. Felix Dammen, alm. So’Lea, alm. Rumpuk, alm. J. Saniba, dan Petrus Alik, dll,  dibawah pimpinan alm. P. Leo Blot, CICM, telah meletakkan dasar kemandirian itu dalam bidang pelayanan di tengah umat yang baru mulai terbentuk saat itu. Selanjutnya dalam waktu yang cukup lama oleh berbagai dukungan, umat yang baru terbentuk itu mulai memikirkan pembangunan gedung gerejanya. Umat yang mulai bertumbuh tersebut mulai membangun Gereja darurat sampai akhirnya membangun gereja permanen. Karena     kebutuhan pelayanan dan jumlah umat yang terus bertambah maka pada thn. 2007 gereja stasi dirobohkan dan diadakan peletakan batu pertama oleh P. John Manta’, Pr dengan dana awal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) yang didapatkan dari kegiatan umat menanam padi di sawah milik orang lain, Dan selanjutnya di dalam perjalanan pembangunan tersebut, umat terus berusaha mengumpulkan dana swadaya, selain dari sumbangan para donatur. Pastor Paroki P. Bartolomeus Pararak, Pr dalam sambutannya juga menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan semangat kemandirian seperti ini. Kemandirian seperti ini perlu terus ditumbuhkan dalam kehidupan menggereja di stasi Randan Batu yang pada akhirnya mengantar umat untuk semakin dewasa.
Sesudah  perayaan ekaristi  dilanjutkan dengan perarakan lettoan yang penuh dengan sorak-sorai kegembiraan atas rasa syukur. Ada 41 lettoan yang diarak. Lettoan tersebut berasal dari stasi-stasi yang ada di dalam Wilayah Pelayanan Paroki Sangalla’, juga lettoan yang berasal dari gereja denominasi sekitar, lettoan pribadi dan lettoan dari KSP Marendeng. Acara selanjutnya usai perarakan lettoan adalah ramah tamah dan diakhiri dengan    penandatangan prasasti oleh Vikep Toraja dan Ketua DPRD Toraja Utara Bpk. Ir. Stefanus Mangatta. Setelah itu, santap siang dan acara ma’lalan ada’ (pembagian daging kepada pemerintah, gereja dan tokoh-tokoh masyarakat). 
Untuk lebih jelasnya di bawah ini disampaikan rangkaian perayaan pemberkatan gereja Stasi Sto. Agustinus Randan Batu, selama tiga hari, sbb.:

Rabu, 10 Agustus 2016:
a. Ma’pabendan Bate (mendirikan Bate), jam 08.00-12.00 Wita dimulai dengan ibadat yang dipimpin oleh  P. Petrus Bine’ Saramae Pr
b. Perayaan Ekaristi Ma’karoen-roen/Massuru’ (peringatan arwah), yang dipimpin oleh  P. Petrus Bine’ Saramae, Pr, jam 14.00-16.00 Wita
c. Pergelaran Kesenian Ma’bugi’, jam 18.00-22.00 Wita

Kamis, 11 Agustus 2016:
a. Misa Ma’tarampak, jam 09.00-12.00 Wita yang dirangkaikan dengan Pembaptisan Massal sebanyak 35 baptisan dan      peneguhan perkawinan sebanyak 13 pasang.
b. Massomba Tedong (ritus pemberkatan kerbau) oleh P. John Manta’, Pr, jam 18.00-20.00 Wita, yang diawali dengan kegiatan ma’rempun dan kegiatan ma’passakke bai (mengumpulkan dan memberkati babi) yang akan dikorbankan esok hari pada hari puncak.
c.  Pergelaran Kesenian Ma’bugi’, jam 18.00-22.00

Jumar, 12 Agustus 2016:
a. Mangrauk Tedong dan mantunu bai (menyembelih kerbau dan babi), jam 06.00-08.00 Wita
b. Perayaan Ekaristi Pemberkatan Gereja, jam 09.00-12.00 Wita
c. Perarakan lettoan, jam 12.00-12.30 Wita
d. Ramah Tamah (Pembacaan Sejarah Gereja, Laporan Ketua Panitia Pembangunan dan Pemberkatan Gereja, Sambutan Pastor Paroki dan Sambutan Ketua DPRD Toraja Utara), diakhiri dengan penandatanganan prasasti oleh Vikep Toraja dan Ketua DPRD Toraja Utara Bpk. Ir. Stefanus Mangatta.  Istirahat siang, jam 13.00-14.00 Wita
e. Ma’lalan ada’/Mantaa duku’ (pembagian daging), jam 14.00 Wita-selesai
Catatan: hari selanjutnya Sabtu, 13 Agustus 2016, jam 10.00 Wita-selesai Ibadat ma’bubung dan mantanan sendana. ***


Tidak ada komentar: