Minggu, 24 Juli 2016

PERAYAAN MARIA DIANGKAT KE SURGA DI BUMI RAJAWALI TAHUN 2016


Perayaan Maria diangkat ke Surga untuk Kevikepan Makassar dipusatkan di Bumi Rajawali pada 14 Agustus 2016 dan diselenggarakan oleh paroki Maria Ratu Rosari Kare. Inilah untuk pertama kalinya paroki Kare diberi kepercayaan oleh Kevikepan Makassar menjadi panitia penyelenggara perayaan besar tersebut. Tema perayaan: “DENGAN MERAYAKAN TAHUN YUBILEUM KERAHIMAN ALLAH, KITA TINGKATKAN SEMANGAT SOLIDARITAS DAN EMPATI KEPADA SESAMA, DENGAN MENELADANI MARIA BUNDA KERAHIMAN.” Jauh sebelumnya di tahun ‘90-an paroki Sedes Sapientiae (wilayah Maros, Mandai, Kare dan Tello) pernah sukses sebagai panitia penyelenggara perayaan Maria diangkat ke Surga. Panitia penyelenggara dibantu oleh alm. Pastor Gilbert Keirsbilck, CICM sukses mengarak patung Maria mengelilingi kompleks Bumi Rajawali.
Ketika paroki Kare ditugaskan oleh Kevikepan Makassar untuk menjadi panitia penyelenggara,  kekuatiran kami yang pertama adalah dana, karena di samping jumlahnya besar juga karena sumbernya belum jelas. Di tengah kegalauan dan tekad untuk menyukseskan amanat Kevikepan ini, tiba-tiba kami teringat dan terinspirasi nasihat pastor paroki, FX. Daru Pancoro, CICM, agar sekali-kali tidak perlu kuatir dalam berbagai hal mengingat pelindung paroki adalah Maria Ratu Rosari. Nasihat penyemangat pastor paroki mengingatkan kami akan peristiwa Lepanto tahun 1571 bahwa betapa dahsyatnya kekuatan doa rosario dalam peperangan itu. Karena itu bersama pastor paroki, kami mengajak bahkan menyerukan semua umat, semua rukun dan wilayah di paroki kami untuk melakukan doa rosario setiap hari dari rumah ke rumah sambil menjalankan kolekte pada bulan Oktober 2015 (bulan Rosario) dan bulan Mei 2016 (bulan Maria). Seluruh umat paroki Maria Ratu Ratu Rosari Kare menyambut baik seruan pastor paroki tersebut. Mereka memberi dengan sukarela, bahkan memberi dari kekurangannya. Sungguh menakjubkan, ternyata kolekte pada dua bulan tersebut cukup untuk membiayai perayaan akbar itu. Kekuatan doa rosario sungguh luar biasa dan nyata. Kami tidak perlu menjalankan kolekte tambahan maupun mencari sponsor. Perayaan besar ini murni dibiayai oleh semua umat paroki Maria Ratu Rosari Kare dan bukan dibiayai oleh kelompok elit paroki (yang berpunya) maupun sponsor. Perayaan Maria diangkat ke Surga di Bumi Rajawali tersebut adalah perayaan umat paroki Maria Ratu Rosari Kare bersama semua umat lainnya sekevikepan Makassar.
Momentum perayaan ini digunakan oleh setiap paroki untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi umat yang hadir. Berhasil tidaknya panitia penyelenggara perayaan ini berada pada penilaian umat yang hadir. Umat sudah cerdas dan obyektif menilai. Yang umat butuhkan adalah derajat/kualitas perayaan dalam hal ketersediaan fasilitas, ketertiban, ketenangan, ketepatan waktu ibadat, kualitas para petugas, perayaan lancar mengalir dll. Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan porsi yang proporsional kepada umat untuk berperan aktif selama perayaan berlangsung antara lain dengan mengajak umat bernyanyi bersama paduan suara (koor). Bukankah Konsili Vatikan II menekankan bahwa liturgi adalah perayaan umat.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, dibutuhkan konsolidasi semua unsur di paroki. Dengan demikian maka semua umat, secara khusus para petugas, akan merapatkan barisan, kompak, komit, tulus ikhlas, bertanggungjawab. Kalau hal ini bisa dicapai maka biaya yang besar yang dikeluarkan oleh paroki untuk perayaan akbar tersebut, bukan lagi menjadi beban berat tetapi sebaliknya menjadi bermanfaat, karena mempunyai efek domino bagi kemajuan paroki yang bersangkutan karena meningkatnya kualitas sumber daya manusia, umat kompak bersatu padu sehingga tinggal diarahkan untuk tugas dan pelayanan di paroki. Contoh konkrit: Koor paroki ditata ulang dengan mengambil anggota-anggotanya dari semua rukun di paroki Maria Ratu Rosari Kare. Koor ini sudah bagus tinggal dipertahankan dan diarahkan untuk melayani kegiatan-kegiatan paroki di masa yang akan datang. Ada baiknya, paroki-paroki yang di pinggiran kota metropolitan Makassar juga dapat diberi kepercayaan untuk menjadi panitia penyelenggara karena manfaatnya sangat besar antara lain lebih memupuk rasa kebersamaan, kekeluargaan, rasa persaudaraan yang tinggi.
Sesuatu yang sangat menggembirakan bahwa dari tahun ke tahun animo umat semakin meningkat untuk datang menghadiri perayaan ini. Sejak pukul 14.00 umat sudah mulai berdatangan dan kami perkirakan jumlah umat sekitar 7.000 orang. Perayaan berjalan lancar, khusuk dan hikmat dan umat bersemangat dalam perayan ini karena buku panduan perayaan tersusun rapi dan lagu-lagu umat semuanya dinyanyikan bersama koor sebagai penyemangat dan pendorong.
Perayaan ini bisa berjalan lancar dan penuh hikmat, pertama-tama karena berkat Allah yang berlimpah-limpah dan karena begitu banyak pihak yang ikut mendukung dengan doa, saran dan kritikan serta tentunya materi. Karena itu selaku ketua panitia penyelenggara, mewakili pastor paroki, depas, seluruh umat paroki Maria Ratu Rosari Kare dan panitia, kami mengaturkan limpah terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah ikut menyukseskan perayaan ini. Ungkapan tersebut antara lain kami tujukan kepada  pastor Vikjen KAMS, pastor Vikep yang telah memberikan kepercayaan kepada paroki kami, Komisi Liturgi / Sosial KAMS, para pastor, suster, ketua depas dan ketua kelompok kategorial sekevikepan Makassar serta semua umat yang hadir pada perayaan tersebut. Ungkapan yang sama kami juga sampaikan kepada kepala perwakilan Yayasan Santo Yoseph YEEMYE SULSELRA dan jajarannya yang telah memberikan fasilitas kepada panitia, khususnya Kasek SMA/SMP/SD katolik Rajawali. Ungkapan yang sama juga kami sampaikan kepada pihak keamanan yang telah berusaha menjaga ketertiban dan keamanan sehingga seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan tenang, lancar dan penuh hikmat. Ungkapan yang sama juga kami sampaikan kepada semua pihak yang belum kami sebutkan satu persatu.
Kami juga mohon maaf atas berbagai kekurangan yang terjadi sehubungan dengan perayaan ini.
Mari kita berdoa kepada Allah Tritunggal semoga tahun Yubileum kerahiman Allah ini membawa berkat bagi kita semua. Kita meneladani Bunda Maria dan kita bernazar semoga kita mampu menjadi rahmat dan berkat bagi sesama.*** (Penulis: Felix Ane’, Ketua Panitia)

Tidak ada komentar: