Senin, 27 Juni 2011

Uskup Melantik Komunitas ‘GaRang’ Toraja


Komunitas GaRang (singkatan dari Garam dan Terang) tidak asing lagi di lingkungan mahasiswa katolik (KMK) Kevikepan Toraja, dua tahun terakhir  ini.  Hal ini ditandai dengan kesempatan kedua diadakannya pelatihan GaRang  yang berlangsung pada 5–10 April 2011,  di Wisma Frateran CMM Ge’tengan   dan diikuti oleh 31 orang mahasiswa dari berbagai kampus UKIT, STIKPAR, STIKES Toraja, AKBID Sinar Kasih, AKBID Bakti Nusantara, dan AKFAR Toraja. Pelatihan ini merupakan angkatan XII dari serangkaian pelatihan sebelumnya diberbagai Keuskupan/Kevikepan di tanah air sejak dua tahun terakhir, atas kerjasama Direktorat Jenderal Bimas Katolik RI dan Komisi Kateketik KWI.

Pelatihan  yang berlangsung terpusat selama lima hari penuh ini didampingi oleh Tim fasilitator dan Narasumber nasional yakni, Rm. Markus Yumartana SJ, Drs. Philips Tangdilintin, MM dan tiga pendamping lokal Rm. Bartolomeus Pararak, Pr (Moderator Mahasiswa Kevikepan Toraja), Heny Konda, S.Pd dan Fr. Norbert Banusu, CMM.  Dalam pelatihan terpusat penuh ini, para peserta berproses  secara mental-spiritual lewat berbagai materi, Mental Block, Mind Set, Motivasi, Personal Vision, Rekonsiliasi diri, Spiritualitas Kristiani, Komunitas Basis Gereja serta berbagai ketrampilan sebagai pendamping dan fasilitator, mendengar dan berbicara, refleksi, diskusi-presentasi materi pendampingan serta berbagai kreativitas ice breaking dan dinamika kelompok. Lagu dan syair pendek ciptaan Rm. Yumartana, SJ  “Patonganni Puang Jesu”, “Anna mintu Tau”,  “Misa’ kada dipotuo, pantan kada dipomate”, “Manasumo”, juga membakar semangat kedaerahan dan kebudayaan Toraja.

Sementara itu, Mgr. John Liku-Ada’ Pr,  Uskup Keuskupan Agung Makassar dan Ketua Komisi Kateketik KWI yang hadir pada hari terakhir mengungkapkan kegembiraan dan harapannya atas pelatihan komunitas GaRang di Toraja. Dalam kesempatan dialog dan diskusi  dengan semua alumni maupun peserta pelatihan GaRang Toraja yang sementara menjalani pelatihan, Uskup mengetengahkan berbagai persoalan dan keprihatinan dalam berbagai segi kehidupan di lingkup nasional maupun lokal. Menurut beliau, motivasi, inspirasi, semangat komunitas gereja perdana, dan spiritualitas kristiani yang digumuli sepanjang pelatihan GaRang hendaknya menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri kader mahasiswa katolik untuk bersaksi sebagai Garam dan Terang di tengah masyarakat. Gereja dan Masyarakat Toraja membutuhkan kesaksian hidup generasi muda gereja dalam kehidupan dan panggilan sehari-hari.

Maka dengan bertambahnya 31 peserta angkatan XII pelatihan ini, saat ini KMK Kevikepan Toraja yang berusia hampir dua tahun, memiliki Komunitas Basis GaRang Toraja sebanyak 62 orang. Pastor Bartolomeus Pararak Pr, sebagai moderator mahasiswa katolik kevikepan Toraja, sungguh berharap dan optimis komunitas ini dapat bekerja sama, membantu gereja lokal dalam menggerakkan dan mendampingi mahasiswa katolik di Kevikepan Toraja.  Uskup yang hadir secara khusus pada dialog dan penutupan pelatihan GaRang kali ini, akhirnya berkenan mendengar dan mengukuhkan pernyataan komitmen Komunitas GaRang Toraja dalam perayaan Ekaristi.  “Proficiat Komunitas GaRang Toraja. Selamat  Meng-GaRang-i Gereja dan masyarakat lokal Toraja,” ungkap Drs. Philips Tangdilintin MM, mengakhiri pelatihan ini. ***

Tidak ada komentar: