Senin, 27 Juni 2011

HUT KE-80 PIMPINAN PNA: Hermann Hermjohannknecht

Nama Hermjohannknecht, susah dieja dan diucapkan oleh orang Indonesia, karena banyak huruf matinya. Perayaan hari ulangtahun kali ini bukanlah hal yang biasa. Orang Jerman tidak merayakan ulang tahun pada setiap tahun melainkan hanya pada kesempatan tertentu: 50 tahun, 60 tahun, 70 tahun, 75 tahun, 80 tahun, 85 tahun, 90 tahun. Secara sengaja Mr Hermann merayakan ulangtahun ke-80 di Indonesia. Mengapa?

Mr. Hermann lahir di Jerman pada 01 April 1931, anak sulung dari 4 bersaudara, satu di antaranya perempuan. Ayahnya dinyatakan tewas pada tahun 1942 di dalam pertempuran di Uni Sovyet ketika Jerman yang pada waktu itu di bawah pimpinan Hitler menyerang Sovyet yang sekarang sudah menjadi Rusia.

Pada tahun 1965, seorang misionaris CICM yang bertugas di Keuskupan Agung Makassar, bernama Pater Karl Noldus melakukan perjalanan cuti ke Eropa dan secara kebetulan menjadi Pastor tamu di paroki Avenwedde di kota Guetersloh di Jerman, paroki di mana Mr Hermann berdomisili. Pada tahun-tahun 1960-an, Indonesia sedang mengalami masa yang sulit di segala bidang, terutama kemiskinan yang luarbiasa yang sungguh mengganggu kegiatan pastoral Gereja. Pater Karl Noldus sempat berkhotbah di paroki Hati Kudus Yesus di Avenwedde, tentang berbagai kesulitan yang dialami oleh para misionaris di Keuskupan Agung Makassar. Mr Hermann yang pada waktu itu merupakan pengurus kelompok kaum muda Kolping pada tingkat paroki. Kelompok Kolping adalah kelompok yang melakukan pembinaan bagi orang muda agar bisa memasuki dunia kerja dan ikut terlibat di dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.

Bersama Pater Noldus, Mr Hermann membentuk kelompok relawan misioner untuk membantu berbagai kegiatan pastoral di Keuskupan Agung Makassar. Kelompok yang tetap terdiri dari 5 pasang suami isteri. Dari lima pasang suami isteri ini, tinggal 2 pasang yang masih utuh, dan seorang sudah ditinggalkan pasangannya. Lainnya telah meninggal dunia. Kelima pasangan ini dibina oleh Pastor Paroki mereka yang bernama Karl Hoffmann. Dia yang selalu memberi semangat kepada kelima keluarga ini untuk selalu membaktikan diri mereka untuk membantu pekerjaan misioner Pater Karl Noldus di Keuskupan Agung Makassar. Pastor Karl Hoffmann sudah meninggal dunia. Dia sempat meninggalkan sejumlah dana dalam jumlah yang cukup besar, yang kemudian dipakai untuk merenovasi Wisma Unio yang ada di Jalan Dr Sutomo, Makasaar, rumah singgah untuk para pastor projo. Pater Karl Noldus meninggal tahun 1981 di Jerman, tapi semangatnya dilanjutkan oleh Gerakan Pater Noldus atau di dalam bahasa Jerman Pater Noldus Aktion, disingkat PNA. Gerakan ini menggalang pengumpulan dana di seluruh Jerman demi membantu karya pastoral di Keuskupan Agung Makassar. Tahun 2005 dirayakan Pesta 40 tahun PNA yang diadakan baik di Jerman maupun di Makassar. Dibuatlah sebuah buku kenangan yang diterbitkan di dalam dua bahasa, Indonesia dan Jerman.
Mr Hermann, berkunjung pertama kali ke wilayah Keuskupan Agung Makassar pada tahun 1972, berdua bersama Maria isterinya. Lalu tahun 1978 berkunjung sendirian. Tahun 1990, berkunjung lagi dengan sebuah kelompok yang besar. Sesudahnya setiap tahun berkunjung ke Indonesia, kadang-kadang sendirian, kadang-kadang bersama isterinya dan rombongan. Kini pada tahun 2011, dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke 80, Mr Hermann berkunjung ke Indonesia bersama isterinya, Maria, dan untuk pertama kali, bersama putra-putranya: Rafael, Reinhard, Andreas, dan seorang anak angkat yang berasal dari Indonesia bernama Vinsen Suhartono. Semua sudah berkeluarga, dan telah memberikan 6 anak dari ketiga anak kandungnya, ditambah 3 anak dari anak angkatnya.

Di dalam perayaan ulang tahun ke 80, Mr Hermann merayakannya di Indonesia. Barangkali ini merupakan kunjungan terakhir, namun dia berharap bahwa semangat misioner tetap bertumbuh di dalam Gereja, baik pada umat di Jerman, maupun pada umat di wilayah Keuskupan Agung Makassar. Semoga umat Keuskupan Agung Makassar semakin memiliki semangat misioner dan semakin banyak orang mau bangkit di dalam pelayanan iman, baik di dalam Gereja maupun di dalam masyarakat.

Sedianya, perayaan Ulang Tahun diadakan pada 1 April, tetapi karena tanggal 1 April jatuh pada hari Jumat, dan pada sore hari di setiap gereja ada kegiatan jalan salib dan misa serta juga merupakan hari pantang, maka diputuskan untuk merayakan ulang tahun pada tanggal 31 Maret 2011. Misa Syukur dirayakan di Gereja Katedral dan sesudahnya Resepsi Ulang Tahun yang dihadiri para pastor, biarawan.biarawati dan umat, dibuat di Aula KAMS.

Terima kasih kepada Mr Hermann untuk teladan semangat missioner dan Selamat Ulang Tahun. Zum Geburtstag, Happy Birthday! *** Penulis: P. John Turing Pr.

Tidak ada komentar: