Rabu, 09 Desember 2009

Konferda VIII Wanita Katolik -RI DPD Sul-Sel

Sebagai salah satu Organisasi Kemasyarakatan Wanita Katolik-RI Dewan Pengurus Daerah Wilayah Sul-Sel telah melaksanakan Konferensi Daerah (Konferda) yang berlangsung dari tanggal 9 s/d 11 Oktober 2009 di Hotel Grand Wisata, Jalan Sultan Hasanuddin Makassar.
Konferensi Daerah (Konferda) atau Rapat Paripurna merupakan forum musyawarah tertinggi tingkat daerah bagi seluruh anggota dalam satu wilayah kerja Dewan Pengurus Daerah (DPD) dengan sistim perwakilan dan diselenggarakan sekali dalam 5 tahun.
Tugas dan Kewajiban Konferda yaitu:
Meminta dan mensahkan pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah (DPD) 1 (satu) masa bakti.
Menetapkan dan mensahkan Rencana Kerja Tingkat Daerah untuk 1 (satu) masa bakti sesuai dengan hasil Kongres.
Memilih dan menetapkan Pimpinan Daerah.
Konferda ini merupakan Konferda yang ke-VIII sejak terbentuknya di Wilayah ini pada tahun 1962. Sesuai perkembangannya, kini Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sul-Sel terpisah dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) Sulawesi Tenggara.
Konferda mengambil tema : ”Wanita Katolik-RI Berperan Aktif Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kehidupan dengan Mengentaskan Kemiskinan dan Meniadakan Kekerasan“. Subtema : “Menggalang Kebersamaan supaya Lebih Memasyarakat “.
Tema ini dianggap relevan dan aktual mengingat kondisi hidup kebanyakan warga Gereja khususnya dan warga masyarakat umumnya belum memenuhi standar hidup layak. Kondisi ini butuh sentuhan dan pelayanan dari berbagai pihak untuk membawa masyarakat ke taraf hidup yang lebih baik. Oleh karena itu dengan tema ini Wanita Katolik-RI sebagai warga Gereja sekaligus sebagai warga masyarakat diharapkan semakin peduli dan aktif dalam memberi perhatian kepada masyarakat di daerah ini melalui program-program nyata.
Acara pembukaan Konferda diawali Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) P. Ernesto Amigleo, CICM dan dihadiri sekitar 250 orang yang terdiri: Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Daerah (DPD), Dewan Pengurus Cabang (DPC), Peserta Konferda dan Kelompok Koor dari Kare dan Tello.
Dalam homilinya P. Ernesto Amigleo, CICM mengatakan bahwa Karunia Roh harus mempunyai dampak pada orang lain seperti satu tubuh manusia bekerjasama satu sama lain. Gereja adalah satu tubuh dengan Kristus dan karunia-karunia yang dianugerahkan kepada kita harus dipakai untuk kepentingan sesama dalam persekutuan Gereja Kristus.
Setelah Perayaan Misa, acara dilanjutkan dengan Upacara Resmi Pembukaan Konferda VIII Wanita Katolik-RI Dewan Pengurus Daerah Sulawesi Selatan. Upacara ini dihadiri oleh Ibu Titin Sudarja mewakili Gubernur Sulawesi Selatan Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH,M.Si,MH, utusan yang mewakili Walikota, Pembimas Katolik, Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Agung Makassar P. Ernesto Amigleo CICM mewakili Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar Mgr. John Liku-Ada’, Para Pastor, para Frater Hamba-Hamba Kristus (HHK) , Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI), Koord. Presidium Dewan Pengurus Pusat Ignatia Endang Siregar, segenap WKRI DPD dan WKRI DPC Sul-Sel serta Undangan.
Ketua Panitia Pelaksana (OC) Konferda VIII Hermin Sente melaporkan bahwa jumlah peserta Konferda VIII sebanyak 69 orang terdiri dari 39 orang sebagai utusan dengan membawa surat mandat dan 30 orang sebagai peninjau dari 20 Dewan Pengurus Cabang (DPC) sewilayah Sul-Sel. DPC tersebut adalah: DPC Sto.Petrus Gembala Sumigo, DPC Fransiskus Asisi, DPC Sto.Yakobus Mariso, DPC Sta.Maria Diangkat ke Surga Mamajang, DPC Sto.Yoseph Pekerja Gotong-gotong, DPC Kristus Raja Andalas, DPC Sto.Paulus Tello, DPC Maria Ratu Rosari Kare, DPC Bunda Maria Mandai, DPC Sto. Petrus Rasul Pare-pare, DPC Sto.Mikael Palopo, DPC Siti Mariam Saluampak, DPC Sto. Petrus Mangkutana, DPC Sta. Theresia Rantepao, DPC Kristus Imam Agung Abadi Sangalla, DPC Maria Ratu Mengkendek, DPC Hati Maria tak Bernoda Makale, DPC Kristus Raja Nonongan dan DPC Sta. Maria Mamuju. Tercatat ada 4 Dewan Pengurus Cabang (DPC) yang tidak mengikuti Konferda ini yaitu: DPC Sto. Paulus Rantetayo, DPC Sto. Yosef Lamasi, DPC Sta. Maria Malino dan Siti Fatimah Bantaeng.
Hermin Sente juga melaporkan beberapa kegiatan Bhakti Sosial yang telah dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan Konferda VIII, yaitu:
Pelayanan Sirkumsisi (sunat, red.) pada anak anggota Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel yang tidak mampu.
Penyuluhan dan Pemeriksaan “Gejala dan Penanganan Kanker Payudara dan Kanker Mulut Rahim“ pada anggota Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel.
Pemasangan Alat Kontrasepsi yang diperbolehkan Gereja bekerjasama BKKBN Propinsi Sul-Sel dan Kotamadya Makassar bagi anggota Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel dan masyarakat umum.
Penyuluhan Flu babi dan Flu burung pada siswa Seminari dan SLTP Katolik Belibis.
Dalam kesempatan yang sama Ignatia Endang Siregar selaku Koord. Presidium Dewan Pengurus Pusat (DPP) dalam kata sambutannya mengatakan, Wanita Katolik-RI merupakan sebuah lahan yang tepat bagi kita untuk bersama-sama menjalankan tugas perutusan melalui organisasi baik di Ranting, di Cabang, di DPD maupun DPP. Wanita dapat mengaktualisasikan dirinya, mengemban talenta serta dapat membagikannya untuk kesejahteraan bersama melalui penghayatan nilai-nilai yang dijunjung tinggi yaitu: Solidaritas dan Subsidiaritas serta sifat saling asih, asah dan asuh.
Demikian dijelaskan oleh P.Ernesto Amigleo, CICM (Vikjen) bahwasanya peran perempuan sangat penting, oleh karena itu diharapkan kepada seluruh Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel untuk dapat mengambil bagian dalam upaya menanggulangi 3 masalah besar yaitu:
Menghapus diskriminasi terhadap kaum perempuan sendiri melalui perbuatan baik.
Memberantas kemiskinan.
Meniadakan kekerasan.
Semuanya ini bukanlah impian melainkan merupakan tantangan yang harus diperjuangkan.
Selanjutnya, Gubernur Sulawesi Selatan Dr.H.Syahrul Yasin Limpo,SH,M.Si,MH dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Titin Sudarja menegaskan agar organisasi ini tetap eksis untuk memberikan support bagi proses pembangunan dalam pemerintah, terutama yang berhubungan dengan pembangunan mental spiritual masyarakat. Beliau juga mengharapkan agar program-program kegiatan yang diagendakan hendaknya diarahkan pada:
Pengembangan kepribadian dan jati diri Organisasi agar lebih mandiri, berbudaya dan berwawasan kebangsaan.
Peningkatan partisipasi kaum intelektual muda, khususnya kelompok perempuan yang berada di dalam organisasi agar senantiasa menjadi motor penggerak roda pembangunan.
Memperkuat basis pendidikan Agama kepada masyarakat berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha esa.
Di akhir kata sambuatannya beliau berharap, semoga Konferda VIII ini Wanita Katolik-RI tahun 2009 dapat menjadi wadah dalam menyatukan komitmen bersama sehingga akan menghasilkan suatu rumusan kebijakan yang bermanfaat bagi pembangunan umat dan bangsa sehingga apa yang kita cita-citakan bersama yaitu:
Meningkatkan Kualitas Hidup dan kehidupan dengan Mengentaskan Kemiskinan dan Meniadakan Kekerasan dapat kita wujudkan bersama.
Seusai membaca sambutan ini Titin Sudarja dengan resmi membuka acara Konferda VIII mewakili bapak Gubernur Sulawesi Selatan Dr.H. Syahrul Yasin Limpo,SH,M.Si,MH yang berhalangan hadir karena ada tugas keluar daerah.
Berikut Beberapa Keputusan-Keputusan yang Dihasilkan dari Konferda VIII:
Bahwa sidang Konferda VIII adalah sah. Sehingga Konferda ini mempunyai kekuatan hukum Organisasi untuk menetapkan berbagai keputusan guna kelangsungan hidup organisasi.
Bahwa rancangan Tata Tertib dan rancangan Jadwal Konferda VIII diterima dengan berbagai perbaikan sebagai Tata Tertib dan Jadwal Konferda.
Mensahkan Rencana Kerja Konferda VIII untuk masa bakti 2009- 2014.
Strategi Kerja Hasil Konferda VIII ini dilaksanakan di tingkat Cabang dan Ranting disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan serta kemampuan Cabang dan Ranting.
Mengangkat dan Mensahkan terpilihnya Pimpinan Wanita Katolik-RI Dewan Pengurus Daerah (DPD) masa bhakti 2009–2014 dengan susunan sebagai berikut :
Koordinator Presidium: Christina Maria Sri Suyani
Anggota Presidium I: Bernadeth Tongli, SE, MSi
Anggota Presidium II: Margaretha Batau’, S.Pd.
Menegaskan kepada pimpinan Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel masa bakti 2009-2014 untuk melaksanakan Keputusan Konferda VIII dengan penuh rasa tanggung jawab.
Memberi wewenang kepada Presidium terpilh untuk melengkapi susunan pengurus masa bakti 2009 – 2014 selambat-lambatnya dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sejak dikeluarkannya surat keputusan ini.
Akhirnya, Acara Konferda VIII ini ditutup dengan Perayaan Misa yang dipimpin oleh P. Hendrik Njiolah, Pr sekaligus Pelantikan Pengurus terpilh periode 2009-2014 oleh Ignatia Endang Siregar selaku Koord, Presidium Dewan Pengurus Pusat. Pemberkatan Pengurus yang sudah dilantik oleh P. Hendrik Njiolah, Pr selaku Pastor Moderator Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel.
Pada kesempatan ini juga Wanita Katolik-RI DPD Sul-Sel memberi bantuan berupa uang tunai sebagai rasa solidaritas untuk korban gempa bumi di Padang, Sumatra Barat yang penyalurannya melalui Dewan Pengurus Pusat Jakarta.
Berbagai permasalahan dan tantangan ke depan semakin kompleks, oleh karena itu diharapkan Wanita Katolik-RI di Wilayah Sul-Sel dapat bahu membahu dan bekerjasama.
Proficiat kepada Presidium terpilih, selamat bertugas dan semoga Tuhan senantiasa menyertai kita.*** Oleh: Yuliana Rahmini, DPD Sulsel

Tidak ada komentar: