Minggu, 13 Desember 2009

Jean-Louis Kardinal Tauran Berkunjung di Makassar

Kardinal Jean-Louis Tauran, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (President of the Pontifical Council for Interreligious Dialogue) mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Sebagai bagian dari kunjungan tersebut, yang berlangsung 24 November - 1 Desember 2009, Kardinal Tauran juga mengunjungi kota Makassar.
Kedatangan Kardinal Tauran di Makassar disambut sangat antusias oleh umat Katolik kota Makassar. Sejak kedatangannya di kota “Anging Mammiri” pada Sabtu, 28 November 2009, antusiasme itu telah nampak sekali. Panitia penyambutan, yang dikoordinir oleh Pastor Marsel Lolo Tandung, Pr., Wakil Sekretaris Keuskupan Agung Makassar terlihat sangat sibuk. Penyambutan oleh Panitia di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin cukup meriah yang ditandai dengan pengalungan rangkaian bunga. Kardinal Tauran yang disertai oleh Mgr. Leopoldo Girelli, Apostolic Nuncio untuk Indonesia, Mgr. Johannes Pujasumarta, Uskup Bandung selaku anggota Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat beragama, dan Sekretaris Pribadi Kardinal Pater Markus Solo Kewuta SVD, serta sejumlah rombongan dari komisi HAK KWI (Rm. Benny Susetyo, Pr. dan Rm. B.S.Mardiatmadja, SJ), dan dari Departemen Luar Negeri. Kardinal beserta rombongan mampir di keuskupan sekaligus dijamu santap malam oleh Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’. Selanjutnya mereka menginap di Hotel Santika, Makassar.
Acara resmi Kardinal Tauran di Makassar dimulai pada hari Minggu, 29 November 2009, dengan Perayaan Ekaristi konselebrasi meriah di Gereja Hati Kudus Yesus, Katedral. Kardinal Tauran bertindak sebagai selebran utama didampingi oleh konselebran masing-masing Mgr. Leopoldo Girelli, Mgr.John Liku-Ada’ Pr, dan Mgr. Johannes Pujasumarta, Pr didampingi oleh para imam yang hadir pada kesempatan tersebut. Suasana inkulturasi sangat menonjol dalam perayaan ekaristi meriah ini dengan ditampilkannya lagu-lagu daerah Makassar, Toraja, dan Manado, juga dimeriahkan dengan tari Maengket dan Cakalele. Kardinal Tauran dalam kotbahnya sangat menekankan perlunya pengembangan dialog dan komunikasi yang intensif di antara para pemeluk keyakinan, yang memiliki berbagai keberagaman, sehingga tidak saja terjalin sikap toleransi melainkan juga saling menghargai dan menghormati berdasarkan pada kasih yang tulus dan iklas.
Setelah perayaan ekaristi maka acara kunjungan Kardinal Tauran di Makassar diisi dengan dialog dan berbagi pengalaman antar-umat beriman dari berbagai agama. Kegiatan yang berlangsung di Aula Keuskupan Agung Makassar ini diikuti oleh para tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB tingkat Provinsi Sulsel dan tingkat kota Makassar), para tokoh umat Katolik dari berbagai kalangan, termasuk juga wakil dari Dewan Pastoral Paroki sekota Makassar dan sekitarnya.
Acara yang dipandu oleh Pastor Marsel Lolo Tandung, Pr., selaku Ketua Komisi HAK Keuskupan Agung Makassar, diawali dengan sambutan selamat datang dari Bapa Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, Mgr.John Liku-Ada’ Pr., dilanjutkan dengan sambutan singkat dari Ketua FKUB Sulawesi Selatan, Bapak KH.Abdulrahman K. Tampak hadir dalam pertemuan dialog ini antara lain Prof.Dr.HM.Saleh Putuhena (mantan Rektor UIN), Bapak KH.Nasaruddin Razak (Pengurus Wilyah Muhammadiah), Bapak Ir. Yongris (mewakili pimpinan Walubi), Wakil dari PHDI, dan Bapak Nyoman Suarta (mewakili agama Hindu) serta banyak lagi tokoh-tokoh lintas iman di wilayah Sulawesi Selatan umumnya dan kota Makassar pada khususnya.
Acara diisi dengan pengantar dialog oleh Kardinal Tauran. Dalam pengantarnya Kardinal Tauran menggarisbawahi beberapa hal berhubungan dengan dialog antar penganut agama. Kardinal Tauran menggarisbawahi perlunya menempatkan kembali agama sebagai jiwa kemanusiaan. Kemanusiaan itulah yang seharusnya menjadi dasar dialog antar-agama sehingga dapat tumbuh suatu kesadaran bahwa semua manusia itu sama kedudukannya di hadapan Tuhan. Selanjutnya, dasar dari sebuah dialog antar agama haruslah lebih dari sekedar sebuah sikap toleransi, dialog antar-agama bermuara pada dialog dalam kasih persaudaraan sebagai sesama ciptaan Allah yang harus saling mengasihi karena kasih berasal dari Allah sendiri. Kardinal Tauran juga menegaskan perlunya upaya mengedepankan sikap saling mengenal antar umat beriman yang melampaui toleransi itu melalui proses pendidikan yang teratur dan terencana, sehingga dapat menjangkau tidak saja para elit tetapi juga sampai ke akar rumput (grass-root) masyarakat.
Acara ini sendiri diakhiri dengan santap siang bersama seluruh peserta pertemuan dengan Kardinal Tauran. Selanjutnya seusai pertemuan, Kardinal Tauran bersama rombongannya, antara lain Apostolic Nuncio Mgr.Leopoldo Girelli, Uskup Bandung Mgr.Pujasumarta, Pr., Romo Markus SVD., Romo BS.Mardiatmadja, SJ., Romo Benny Susetyo, Pr., kembali ke Hotel Santika untuk menyiapkan perjalanan selanjutnya ke Yogyakarta.***

Tidak ada komentar: