Jumat, 24 Juni 2016

LOKAKARYA PENDAMPING SEKAMI Kevikepan Toraja, Keuskupan Agung Makassar


Pendasaran.....

Pembinaan dan pendampingan iman anak sangatlah penting diupayakan oleh Gereja. Sejak zaman Perjanjian Lama, sudah ada seruan untuk memerhatikan ajaran Allah dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka (Ul 6:4-7). Iman dan kasih akan Tuhan, Allah Israel mesti diajarkan orangtua Yahudi kepada anak-anak mereka dalam pelbagai kesempatan dan dengan pelbagai cara. Pengajaran anak-anak sejak usia belia ini sangat penting demi menjamin perkembangan iman dan tingkah laku serta masa depan anak-anak (bdk. Amsal 22:6). Hal itulah yang dialami oleh Yesus, sehingga pada usia 12 tahun, Yesus mampu bersoal-jawab dengan para ahli Tauran di Bait Allah-Yerusalem (Luk 2:46-47).
Dalam Perjanjian Baru pun, Yesus sangat memerhatikan anak-anak (Mrk 10:13-16). Yesus memarahi murid-murid-Nya yang melarang orang membawa anak-anak kepada-Nya, dengan berkata: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya”. Setelah itu, Yesus memeluk anak-anak itu, kemudian memberkati mereka (bdk. Mrk 10:14-16).
Pada zaman sekarang ini pun, kita sebagai pengikut Kristus diharapkan memperhatikan perkembangan iman anak-anak. Untuk itu, Gereja mengundang kaum beriman awam untuk terlibat juga dalam karya pewartaan Gereja (bdk. LG 35). Maka Gereja membutuhkan tenaga-tenaga pendamping dan pembina yang bisa menjadi perpanjangan tangan Gereja dalam pewartaan Kerajaan Allah di dunia kepada anak-anak.
Para pendamping dan pembina inilah yang menjadi ujung tombak Gereja di paroki-paroki, bahkan sampai ke rukun-rukun atau stasi-stasi. Untuk itu mereka hendaknya selalu dibekali dengan berbagai macam pelatihan dan bahan-bahan yang bisa mereka gunakan dalam pendampingan dan pembinaan iman anak. Tanpa adanya bahan pendampingan dan pelatihan, para pendamping dan pembina pasti akan kewalahan. Apalagi kebanyakan dari mereka tidak pernah belajar Teologi, Pastoral dan Katekese.

Terjadilah....

Mengingat pentingnya bahan-bahan pendampingan dan pembinaan tersebut, maka Tim Pelayanan Sekami (TPS) Kevikepan Toraja melaksanakan Lokakarya bagi Pendamping Sekami. Lokakarya ini ditujukan bukan hanya kepada pendamping Sekami Kevikepan Toraja, tetapi juga akan mengundang pendamping Sekami dari Kevikepan-kevikepan lain dalam wilayah Gereja Lokal Keuskupan Agung Makassar (KAMS), bahkan akan diharidi pula oleh pendamping Sekami dari Keuskupan Manado dan Keuskupan Amboina, yang tergabung dalam Wilayah Regional Gerejawi MAM (Makassar-Amboina-Manado).
Lokakarya Pendamping Sekami ini dilaksanakan pada hari Selasa-Sabtu, 5-9 Juli 2016, di Sahid Toraja, Paroki Ge’tengan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya, dimana para pendamping sekami berkumpul bersama-sama untuk membahas masalah praktis dan kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pendampingan Sekami, selanjutnya bersama-sama mencari pemecahan atas masalah tersebut. Selain itu, dalam kegiatan ini pula para pendamping akan dibekali dengan hal-hal praktis yang berkaitan dengan proses pendampingan, agar para pendamping bisa menciptakan bahan pendampingan dan mengetahui cara-cara pendampingan Sekami yang mampu lebih mendekatkan Sekami kepada Tuhan dan mendekatkan Tuhan kepada Sekami. Tujuan itu kemudian dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan dan menyatukan pendamping Sekami di Kevikepan Toraja pada khususnya, dan pendamping Sekami se-Keuskupan Makassar pada umumnya.
2. Memberikan pemahaman akan arti pentingnya pelayanan pendampingan Sekami.
3. Mencari bersama masalah-masalah yang dihadapi pendamping Sekami dalam proses pendampingan yang dilaksanakan, dan pemecahan masalahnya.
4. Memberikan pembekalan kepada para pendamping Sekami agar mampu mengolah bahan-bahan pertemuan, baik secara pribadi maupun bersama-sama, dan bisa menyampaikannya dengan baik kepada Sekami yang didampingi.
5. Meningkatkan kualitas pendamping dan pendampingan.
6. Memotivasi para pendamping agar melayani dengan sepenuh hati dan penuh kasih seperti Yesus.
7. Mendorong pendamping agar mengenal dunia anak, memperdalam iman Katoliknya, serta mau mengenal dan mengembangkan diri bagi pelayanan Sekami.
Tema lokakarya ini adalah “Ia Menjamah dan Memberkati Mereka” (Mrk. 10:16). Tema ini terinspirasi dari kisah “Yesus memberkati anak-anak” dalam Injil Markus 10:13-16. Yesus menegur murid-murid-Nya yang menghalangi orang yang membawa anak-anak kepada-Nya. Yesus bersabda: “Biarlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga” (Mrk. 10:14). Akhirnya Yesus memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Dengan demikian, diharapkan melalui tema ini, para pendamping Sekami mampu membawa Sekami kepada Yesus, supaya Ia menjamah dan memberkati mereka.
Peserta kegiatan Lokakarya Pendamping Sekami ini adalah para pendamping sekami dari seluruh Kevikepan Toraja dan juga dari Kevikepan-kevikepan lain dalam wilayah Keuskupan Agung Makassar, yakni Kevikepan Makassar, Kevikepan Luwu, Kevikepan Sulawesi Barat, dan Kevikepan Sulawesi Tenggara, serta pendamping Sekami dari Keuskupan Amboina dan Keuskupan Manado. Total peserta yang hadir adalah 225 orang pendamping.
Selama lokakarya, para peserta begitu antusias dan bersemangat. Dinginnya udara Toraja tidak mengalahkan semangat para peserta. Mereka serius mengukuti setiap pertemuan dan mengolah bahan-bahan yang diberikan selama lokakarya, yakni: gerak dan lagu, spiritualitas pendamping Sekami, Eklesiologi, Psikologi anak, Kitab Suci untuk anak, Teknik mendongeng, dan cara mendampingi. Para peserta dibantu oleh para pemateri yang sudah ahli di bidangnya masing-masing. Spiritualitas pendamping Sekami diberikan oleh P. Viktor Wiro, Pr; Eklesiologi diberikan oleh P. Semporak Tangkeliku, Pr; Psikologi Anak oleh Kak Angela dari Makassar; Kitab Suci untuk Anak oleh Kak Seto dari Jakarta; Teknik mendongeng oleh Bapak Istoto dari Yogyakarta; dan Cara Mendampingi oleh Kak Tan Mariam dari KKI KWI Jakarta.

Akhirnya....

Selama kurang lebih 5 hari, lokakarya berlangsung, dari tanggal 5-9 Juli 2016. Para peserta telah menghasilkan beberapa tulisan yang nantinya akan diseleksi dan diedit oleh panitia dan Tim Pendamping Sekami Keuskupan Agung Makassar. Setelah diseleksi dan diedit, hasil tulisan itu akan dibukukan dan selanjutnya bisa digunakan dalam pendampingan Sekami di stasi-stasi maupun di paroki-paroki. *** (Penulis: P. Junarto Timbang, Dirdios KKI KAMS)

Tidak ada komentar: