Senin, 26 September 2011

Hari Orang Muda Katolik di Wilayah Kepulauan Sulawesi Tenggara: Youth Leadership Training II


Semangat... Semangat... Semangat  Orang Muda!!! Sebuah ungkapan yang selalu didengungkan oleh seorang motivator ketika berhadapan dengan Orang Muda. Mengapa tidak?? Sebuah ungkapan pemberi harapan, pembangkit nyali, dan peyejuk jiwa persaudaraan Orang Muda. Manakala di satu sisi kita prihatin melihat geliat dan gelagat orang muda sekarang ini, tetapi di sisi lain kita menumpuk sejumlah  harapan dan cita-cita yang besar di pundak orang muda. Paus Benediktus XVI dalam pesannya pada Hari Orang Muda Sedunia ke-26 di Madrid, menekankan pentingnya menjalin relasi pribadi dalam kebenaran dan solidaritas  untuk membangun persahabatan yang tulus, dan untuk mengenal cinta sejati, untuk membangun keluarga yang utuh dan bersatu, untuk mencapai kepenuhan pribadi dan kemapanan hidup yang nyata serta semua hal yang menjamin masa depan yang damai, tenang dan bahagia. Pesan inilah yang menjadi inspirasi bagi panitia untuk mengambil tema: “OMK Berakar Dalam Kristus Menuju 100 tahun Gereja Katolik Wilayah Kepulauan Kevikepan Sulawesi Tenggara”
Tema tersebut di atas tentunya searah dengan tema WYD XXVI yang diselenggarakan di kota Madrid, Spanyol pada 16-21 Agustus 2011: "Berakar dan dibangun dalam Yesus Kristus, berteguh dalam iman" (bdk. Kol 2:7). Bukan tanpa alasan, melihat situasi gereja lokal wilayah kepulauan pada khususnya dan Kevikepan Sultra pada umumnya, tema tersebut ditempatkan dalam konteks menyongsong 100 tahun Gereja Katolik wilayah kepulauan kevikepan Sulawesi Tenggara. Tema ini memacu orang muda untuk menggali dan menemukan makna keberadaan dan keterlibatannya di dalam gereja dan masyarakat dalam menyongsong perayaan 100 tahun tersebut. Dalam pencarian makna melalui kegiatan tersebut orang muda bukan menjadi pesaing, tetapi menjadikan diri sebagai perintis, penggagas, penggiat dan pendukung relasi persaudaraan dalam kepekaan solidaritas yang tinggi dan oleh karenanya orang muda diharapkan menjadi pelaku bagi gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan. Harapan ini sejalan pula dengan harapan Gereja Lokal bahwa orang muda harus memasyarakat. Itu berarti orang muda harus mampu berkomunikasi dan bersahabat dengan semua lapisan masyarakat.
Kegiatan orang muda ini dirancang dan dipersiapkan oleh P. Matius Patton, Pr  (moderator OMK Kepulauan), Alexander Ernesto (pendamping OMK), dan Tomy Lacaden dkk (panitia). Kegiatan ini sebagai tindaklanjut dari Leadership Trainning I OMK Kepulauan pada bulan Februari 2010.
Adapun kegiatan ini dilaksanakan pada 31 Agustus – 3 September 2011 bertempat di Paroki St. Mikael Labasa, tepatnya di Stasi Lakapera yang melibatkan 3 paroki kepulauan (Bau-Bau, Labasa, dan Raha) dengan jumlah peserta 80 orang. Adapun metode pelaksanaannya berupa penyajian materi yang dikemas dalam beberapa sesi, yakni “Orang Muda Katolik Masa Kini” (oleh P. Cakra), “Orang Muda Katolik Membangun Spirit “Caritas” (oleh Emanuel Para’pak, Caritas Makassar/CaMar), “Orang Muda Katolik Menjadi Relawan  Tanggap Darurat ketika menghadapi bencana alam” (oleh Santos Marianus, CaMar),” Manajemen Organisasi Orang Muda” dan “Orang Muda, Tantangan dan Peluang” (oleh Yonathan Nau, LBH Kendari), serta materi outbound (oleh Tony Iwan, KOMKEP KAMS).
 Penyajian materi-materi tersebut tidak hanya bersifat monolog/ceramah, tetapi lebih dialogis/komunikatif. Bahkan materi-materi tersebut lebih disajikan dalam bentuk dinamika kelompok dan simulasi yang bermanfaat untuk melatih orang muda bagaimana harus belajar untuk mengembangkan dirinya dan mental pribadi, khususnya dalam mengaktualkan dirinya melalui organisasi dan kepeduliannya di dalam masyarakat.
Selain materi-materi tersebut juga tak kalah menariknya disajikan pula materi-materi outbound yang menantang sekaligus melatih nyali dan keberanian orang muda berhadapan dengan “permainan alam”. Tujuannya untuk melatih nyali dan keberanian, juga melatih kerja sama dan kekompakan dalam kelompok sekalipun dalam keadaan sulit dan menantang. Setiap materi outbound yang dilakukan oleh para peserta selalu direfleksikan pada malam hari di penghujung acara sehingga permainan itu tidak tinggal sebatas permainan tetapi juga memiliki arti dan makna bagi para peserta terutama di dalam membangun kekompakan dalam kelompok. 
Inilah sebuah proses pelatihan dan pembelajaran bagi orang muda yang baru dan sedang dalam pencarian jati dirinya tanpa terlepas dari akarnya sebagai dasar yang kokoh, tempat orang muda katolik membangun hidup, yakni di dalam Yesus Kristus. Hidup dengan dasar Yesus Kristus berarti sanggup dan mampu menanggapi setiap ajakan Tuhan dengan mendengarkan dan menghayati Sabda-Nya dan mengamalkannya dalam berbagai kegiatan yang nyata di tengah masyarakat. Dengan begitu, orang muda sedang merintis jalan menuju kesaksian hidupnya untuk menjadi rasul-rasul muda.
Kegiatan ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi bersama dengan umat Stasi Lakapera dan sesudahnya dimeriahkan dengan penyalaan api unggun sebagai tanda pemersatu dan persaudaraan dengan semangat yang berkobar-kobar dalam jiwa orang muda. Gereja Katolik wilayah kepulauan melalui panitia pengarah dan pelaksana mengharapkan agar orang muda katolik kepulauan tetap berbaur dalam semangat persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama, tanpa melihat perbedaan warna kulit, jenis rambut, orang kota maupun orang kampung, apalagi mau bersaing dengan tidak sehat.
Kita adalah orang muda yang sama berakar dari dan dalam Yesus Kristus. Semangat... semangat... smangat OMK Kepulauan!!! Sampai jumpa pada kegiatan orang muda berikutnya. ***  Penulis: P. Cakra Arung Raya Pr

1 komentar:

La Sarlis mengatakan...

salut utk kaum muda, khusuysX OMK bau2, labasa dan lakapera. moga jadi tenaga2 muda yg handal d tengah masyarakat....