Rabu, 09 Maret 2011

LOKAKARYA PENGEMBANGAN SEKOLAH SMK-SPP ST. PAULUS MAKALE


SMK-SPP St. Paulus Makale menggelar Lokakarya Pengembangan Sekolah dengan tema Pengembangan SPP dalam Era Globalisasi Menuju Modernisasi Pertanian Melalui Penguasaan Teknologi dan Pengembangan Agribisnis yang Berdaya Saing”. Kegiatan yang pertama kali ini dibuat sejak di bawah binaan Kementerian Pendidikan Nasional bahkan mungkin sejak adanya sekolah ini, dilaksanakan selama dua hari efektif pada 12-13 Januari 2011 yang lalu di bumi Palisupadang, nama lokasi kampus SMK-SPP St. Paulus Makale.


Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Katolik dalam naungan Yayasan Palisupadang Keuskupan Agung Makasar yang telah hadir selama lebih 40 tahun di Tana Toraja yakni sejak tahun 1969 oleh almarhum P. Roger Leleu CICM pendiri sekolah ini, telah mengalami pasang surut dalam mendidik dan mempersiapkan tenaga-tenaga teknis muda bidang pertanian. Pada awalnya sekolah ini bernama SPMA (Sekolah Menengah Atas Pertanian) ST. Paulus yang kemudian berubah nama menjadi SPP (Sekolah Pertanian Pembangunan) St. Paulus. Dengan lahirnya undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka pada awal tahun 2010 sesuai hasil rapat teknis kepala SPP binaan Kementerian Pertanian seluruh Indonesia di Bogor dan berdasar pada Kesepakatan bersama Menteri Petanian dan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pembinaan pendidikan Menengah Kejuruan pada Sekolah Pertanian Pembangunan

Nomor: 1018/Kpts/HM.220/7/2008

Nomor: 04/VII/KB/2008

maka nomenklatur dalam masa transisi didaftarkan pada dinas pendidikan adalah bernama: SMK-SPP ST. Paulus Makale (Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan). Sekolah ini telah menamatkan 1827 siswa, sebagian besar di antaranya bekerja di sektor formal di lembaga-lembaga pemerintah terutama sebagai Penyuluh Pertanian yang tersebar di Nusantara ini, di perusahaan-perusahaan perkebunan dan pertanian dan sebagai wirausahawan di bidang pertanian.


Kegiatan ini melibatkan unsur Pengawas, Pembina dan Pengurus Yayasan Palisupadang Keuskupan Agung Makasar, akan tetapi yang hadir hanya Ketua dan Sekretaris dari unsur Pembina, Ketua, Sekretaris, bendahara dan anggota bidang pendidikan dan usaha dari Unsur pengurus Yayasan, Sekretaris KAMS P. Frans Nipa, Pr dan dari Komdik KAMS P. Alex Lethe. Selain itu juga melibatkan Pemerintah Daerah dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja, Pakar dan Pemerhati Pertanian, alumni/penyuluh, stakeholder, komite sekolah dan semua guru dan karyawan SMK-SPP St. Paulus Makale.


Lokakarya dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Bapa Uskup Agung KAMS lalu dilanjutkan dengan penyajian materi dari para narasumber yang diikuti dengan serius oleh peserta yang hadir. Diskusi yang serius dalam setiap sesi pada hari pertama lokakarya sangat membantu untuk memperoleh masukan-masukan yang penting dan berguna dalam penyusunan Renstra Sekolah ke depan.


Tujuan lokakarya ini adalah untuk menyusun rencana strategi pengembangan SMK-SPP St. Paulus Makale sepuluh tahun ke depan menuju sekolah kejuruan bertaraf Internasional melalui pemenuhan delapan standar pendidikan nasional dan penguatan berbagai aspek untuk meningkatkan kemandirian serta daya saing sekolah dan lulusan baik di forum regional, maupun Internasional. Sasarannya adalah mendapatkan masukan yang diperlukan pada bidang Pendidikan/Kurikulum, Sarana Prasarana, Unit Produksi/usaha dan Diklat (pendidikan dan Pelatihan), sehingga SDM yang ada pada lembaga ini mampu menganalisis potensi yang dimiliki sekolah serta meningkatkan pemanfaatan potensi yang ada melalui bidang pendidikan, sapras, usaha dan diklat.


Materi lokarya dirancang oleh Panitia yang diketuai oleh Bapak Drs. Markus Thoban M.Pd selaku anggota pengurus Yayasan Palisupadang membidangi Pendidikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan problem solving. Narasumber berasal baik dari lingkup intern maupun dari ekstern lembaga. Narasumber dari lembaga antara lain dari pemilik lembaga yakni Bapa Uskup KAMS, Dr. John Liku-Ada’, Ketua Komisi Pendidikan KAMS, P. Alex Lethe Pr, Ketua Yayasan Palisupadang, P. Frans Arring Pr dan Kepala SMK-SPP St. Paulus Makale. Sedang narasumber dari luar sekaligus sebagai pembina lembaga ini adalah dari wakil pemerintah Daerah yakni Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dibawakan oleh Ir. Ganefo R. Kepala Dinas Penddikan dibawakan oleh Kepala bidang Pendidikan Kejuruan, Drs. Daud Sampeurang. Materi lokakarya meliputi:

1. Pandangan Gereja tentang Pendidikan sebagai Sarana Pengembangan Sumber daya manusia (SDM yang berpihak pada pemberdayaan Masyarakat ekonomi Lemah oleh Uskup Agung KAMS, Dr. John Liku-Ada’ dan Ketua Komosi Pendidikan KAMS, P. Alex Lethe, Pr

2. Menyikapi Keprihatinan Lembaga Pendidikan Kejuruan Pertanian di SMK-SPP St. Paulus Makale di tengah-tengah Masyarakat oleh Ketua Yayasan Palisupadang, P. Frans Arring , Pr

3. Kondisi Terkini SMK-SPP St. Paulus Makale: Fasilitas, Finasial, SDM dan jaringan Kerjasama, oleh Kepala SMK-SPP St. Paulus Makale, Ir. Ernytha A. Galla’, M.Si

4. Konsep Nasional Tentang SMK Pertanian dan hubungannya dengan potensi lokal oleh Drs. Daud Sampeurang, M.Pd.

5. Rencana dan pembangunan Pertanian Tana Toraja, oleh Ir. Y.R. Ganefo, M.Si


Dari penyajian materi dan diskusi-diskusi banyak masukan, permasalahan-permasalahan yang perlu ditangani dalam rangka pengembangan sekolah ini ke depan agar lulusannya dapat berdaya saing dalam modernisasi pertanian di era globalisasi. Untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut secara serius masukan-masukan tersebut dibahas dalam empat kelompok, yakni kelompok bidang Pendidikan, bidang Usaha, bidang Sarana Prasarana dan bidang Diklat. Diskusi kelompok tersebut menghasilkan kesimpulan sementara lokakarya yang akan dikonkritkan oleh tim perumus yang dibentuk. Kesimpulan sementara berupa:


a. Bidang pendidikan merekomendasikan tentang Kurikulum dan peningkatan mutu; organisasi dan manajemen; pengembangan program keahlian yang sesuai kebutuhan masyarakat; ketenagaan, rekruitmen, penghargaan dan pemutusan hubungan kerja; pembiayaan; penerimaan siswa baru; dan membangun jejaring.

b. Bidang Usaha: merekomendasikan tentang sistem pengelolaan unit usaha dan manajer untuk setiap unit produksi, Pegembangan pertanian terpadu, peningkatan produksi hortikultura terutama sayur-sayuran, pengadaan lokasi untuk pelestarian dan pengembangan plasma nutfah sekaligus sebagai lokasi agrowisata pengembangan tanaman hias dengan bioteknologi kultur jaringan, membuka usaha bengkel untuk alat dan mesin-mesin pertanian, usaha tanaman perkebunan seperti kopi, kakao, vanilla .

c. Bidang sarana-prasarana: merekomendasikan tentang redesain lahan, luas maupun batas lahan dan pemagaran ulang, renovasi bangunan, revitalisasi peralatan pendidikan dan usaha, inventarisasi dan statistik tanaman dan kesuburan tanah.

d. Bidang diklat merekomendasikan tentang pelatihan-pelatihan bagi Guru dan karyawan, laboran sesuai kompetensinya, membuat pelatihan-pelatihan bagi masyarakat atau petani-petani muda.


Rekomedasi dari keempat kelompok tersebut merupakan kesimpulan sementara lokakarya ini. Selanjutnya akan dimatangkan dan dikonkritkan oleh tim perumus bersama pakar teknologi bidang pertanian Dr. Ir. Ophirtus Sumule dari Kemeterian Riset dan Teknologi salah satu jejaring SMK-SPP St. Paulus untuk menjadi Rancangan pengembangan Sekolah ke depan.


Hasil sementara lokakarya tersebut dimohonkan berkat Tuhan melalui perayaan Ekaristi penutup yang dipimpin oleh Vikep Toraja, P. Frans Arring Pr, agar Tuhan menolong usaha mengkonkritkannya dalam waktu yang relatif singkat dan selanjutnya dilaksanakan oleh semua pihak yang berperan dalam pengembangan SMK-SPP St. Paulus Makale. Kepada semua pihak yang telah terlibat kami haturkan terima kasih, semoga Tuhan Yesus Kristus menganugerahkan berkatNya.*** Penulis: Ernytha A. Galla’

Tidak ada komentar: