Senin, 10 November 2014

MEMBANGUN “GEREJA YANG HIDUP”

Sehubungan dengan pemberkatan dan peresmian aula serbaguna dan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale di Tana Toraja, maka sekurang-kurangnya ada 2 hal yang terkait langsung dengan hal tersebut.
Yang pertama adalah paham tentang ‘Gereja’ dalam konteks yang sebenarnya, yaitu sebagai umat Allah atau komunitas Kristiani yang sering juga disebut sebagai ‘Gereja’ yang hidup. Reksa pastoral yang terpadu, baik dan benar akan sangat membantu dinamika dan penghayatan iman umat untuk tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan yang kreatif, mandiri dan bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakat.
Yang kedua, yang tidak kalah penting adalah konteks lokal atau budaya, yang tentu saja sangat mempengaruhi penghayatan iman umat setiap hari.
Kedua hal tersebut di atas yang menjadi latar belakang proses pembangunan serta pemberkatan dan peresmian aula serbaguna dan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Tana Toraja.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa lokasi Gereja dan Pastoran Paroki Makale terletak di jantung kota Makale, sangat strategis dan selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.  
Beberapa kegiatan daerah atau bahkan nasional, sering dilaksanakan di sekitar plasa Makale, yang tidak lain berada di sekitar kompleks Gereja Katolik Makale. Maka tidak heran bila Gereja selalu menjadi ‘latar’ dari setiap kegiatan-kegiatan tersebut. Artinya, Gereja selalu tampil dan hadir bersama dengan masyarakat dan pemerintah dalam setiap kesempatan untuk memberi warna dalam proses pembangunan masyarakat setempat. Bahkan sebenarnya bukan hanya sekedar ‘latar’ melainkan Gereja Katolik Makale menjadi salah satu icon Tana Toraja yang sekaligus juga menampilkan wajah Gereja Katolik di Toraja secara keseluruhan.
Kalau demikian maka tidaklah berlebihan bila pembangunan, pemberkatan dan peresmian aula serbaguna dan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale harus dilihat secara keseluruhan, lebih utuh dan menyeluruh, baik situasi masyarakat, budaya, umat setempat maupun juga harapan, masa depan, cita-cita Gereja dan masyarakat Tana Toraja.
Pemberkatan aula serbaguna dan Pastoran Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014 oleh Bapa Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’ dalam perayaan Ekaristi bersama seluruh umat Paroki Makale, dan peresmiannya oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung, SE.
Pastoran ini dirancang khusus untuk bisa menampung setiap kunjungan pastor atau tamu yang mau ke Makale atau transit sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat lain.
Bukan saja aula dan pastoran yang dipersiapkan melainkan seluruh kompleks Gereja di Pastoran Makale. Sekarang ini, pagar sementara dibenahi dan untuk selanjutnya kehadiran gua Maria, penataan taman, pintu gerbang dan tempat parkir yang baik.
Ini hanya sebagian kecil yang dibuat untuk menghadirkan wajah Gereja yang selalu memberikan inspirasi dalam segala bentuk, terutama nilai-nilai iman dan moral di tengah-tengah masyarakat Tana Toraja. *** Penulis: Pastor Albert Arina

Tidak ada komentar: