Senin, 24 Desember 2012

Wisuda Sarjana VII STIKPAR Toraja


Senja hari Sabtu, 3 November 2012, pukul 15.00 WITA, diiringi cuaca yang cerah, dan suasana sukacita yang melingkupi setiap insan akademik, Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral Rantepao (STIKPAR) Toraja melangsungkan Wisuda Sarjana VII bagi lulusannya. Mereka yang diwisuda merupakan lulusan Ujian Negara pada Juni 2012, yang berjumlah 21 orang dan terdiri dari 12 orang perempuan dan 9 orang laki-laki, namun hanya 20 yang mengikuti wisuda. Satu orang  tidak dapat menghadiri wisuda karena sudah pulang ke negaranya, Timor Leste.  

Para wisudawan melangkah bangga dan teratur dalam prosesi menuju aula, disaksikan orang tua dan sanak saudara serta para undangan. Mereka mengikuti wisuda yang menandakan selesainya pendidikan di STIKPAR dan siap membaktikan diri ke tengah-tengah masyarakat dan Gereja.  Mereka mendapat gelar Sarjana Agama (SAg) dan dengan gelar tersebut siap menjadi rasul, yakni Katekis dan Tenaga Pastoral yang profesional, tangguh dan bermoral Katolik, baik sebagai Guru Agama di Sekolah maupun petugas pastoral di paroki. Siap menjadi garam dan terang dunia dalam masyarakat dewasa ini. 

Wisuda ini dilaksanakan di kampus STIKPAR sendiri yakni di aula IKAR, yang didekorasi oleh tangan-tangan kreatif mahasiswa. Aula yang sederhana tersebut di-“ciptakan” sesemarak mungkin dengan jiwa seni yang tertuang sangat harmonis, tidak kalah dengan dekorasi di gedung-gedung megah. Diiringi tarian Sanda Oni dan Pa’Gellu’ Modern yang ditarikan mahasiswa dan kelompok paduan suara yang berasal dari mahasiswa-mahasiswi STIKPAR Toraja juga memberikan dukungan dengan menyumbangkan lagu Gaudeamus Igitur dan Mars STIKPAR. Suasana hikmat ini melahirkan keharuan dan semarak sukacita di hati para wisudawan-wisudawati yang berbangga karena telah menyelesaikan pendidikan dan kini siapkan membaktikan diri di tengah umat dan masyarakat dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama di bangku kuliah. Mereka menyadari bahwa wisuda ini merupakan tahap akhir pendidikan di kampusnya, namun bukan merupakan akhir dari kegiatan belajar. Mereka akan belajar terus menerus ketika terjun ke masyarakat dan di tengah-tengah umat. Ini terungkap dalam sambutan wakil wisudawan yang dibawakan oleh Sdri. Herdha Resty Pagiling, S.Ag. Mereka bersyukur bisa menikmati pendidikan di STIKPAR, karena mereka bukan hanya mendapat pengetahuan tapi juga keterampilan dalam berpastoral dan berkatekese lewat praktek-praktek terjun langsung ke tengah umat melalui kegiatan Week-end Pastoral, Praktek Mengajar Agama di Sekolah-Sekolah dan Kuliah Kerja Nyata.

Wisuda Sarjana ke-7 pada usia 10 tahun STIKPAR Toraja semakin sempurna karena dilengkapi dengan orasi ilmiah yang dibawakan oleh DR. Ir. Bruno Sa’pang Samawali, MM, MS. Beliau membawakan orasi dengan mengangkat topik Tanggungjawab Kerasulan Awam dalam Kehidupan Berpolitik. Dalam orasi tersebut beliau menegaskan lagi bahwa kerasulan politik merupakan tugas panggilan bagi awam Katolik yang didasari nilai-nilai spiritualitas Katolik dalam kehidupan politik. Berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan, disemangati motto: “Kitab Suci di Tangan Kanan dan Linggis di Tangan Kiri”, para wisudawan/wati yang sebentar lagi akan terjun ke masyarakat siap mengemban tugas kerasulan di tengah dunia untuk mewartakan Kabar Gembira keselamatan kepada semua orang, siap menjadi garam dan terang dunia, siap menjadi rasul di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, termasuk keterlibatan di bidang politik.

Hadir mewakili Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI, sekaligus mewisuda para wisudawan adalah Kepala Subdit Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik, Albertus Triatmojo, S.S., M.Si, dan mewakili Bapa Uskup Keuskupan Agung Makassar, yakni Sekretaris KAMS, Pastor Drs. Fransiskus Nipa, Pr., Lic. IC. Undangan hadir dari unsur pemerintahan mewakili Bupati Toraja Utara adalah Asisten Pemerintahan: Sekretaris Daerah Kabupaten Toraja Utara, Drs. Innocentius Rantesapan, MM. Dan undangan lain berjumlah ±200 orang.

Dengan diwisudanya 20 wisudawan pada kesempatan wisuda sarjana VII ini, maka jumlah alumni STIKPAR Toraja secara keseluruhan mulai dari Wisuda I pada tanggal 18 Oktober 2003 sampai dengan Wisuda Sarjana VII tanggal 3 November 2012 berjumlah 480 orang, dengan rincian 239 orang D-2, 53 orang D3 dan 188 orang Sarjana Strata Satu. Mereka tersebar di berbagai daerah nusantara dan menjadi tenaga pastoral serta katekis, baik di paroki maupun di sekolah-sekolah sebagai guru agama, baik sebagai PNS maupun Pegawai Swasta. Dalam sambutannya pada acara Wisuda Sarjana VII ini, Ketua STIKPAR Toraja, Pastor Drs. Stanislaus A. Dammen, Pr., S.S., MPS, MA berpesan kepada para wisudawan untuk setia melayani setiap orang dalam berbagai situasi hidup mereka secara tulus, sepenuh hati dalam iman dan moral Katolik. Setia mengembankan visi dan misi STIKPAR. Setelah diwisuda, keesokan harinya, 4 November 2012 para wisudawan diutus melalui Missio Canonica (Misa Pengutusan) di gereja Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria, Makale.

STIKPAR Toraja didirikan oleh Keuskupan Agung Makassar dengan SK Uskup Nomor 0108/C-6.8/2002 pada tanggal 1 Agustus 2002 dan mendapat Izin Operasional dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Departemen Agama RI dengan SK Nomor DJ.IV/Hk.00.5/101/2002 pada tanggal 21 November 2002. STIKPAR Toraja telah memasuki usia yang ke-10, dan telah melaksanakan Wisuda Sarjana VII. STIKPAR Toraja menjadi mitra pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain melaksanakan Program Studi Reguler, melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, sejak tahun 2009 STIKPAR telah ditunjuk menjadi salah satu LPTK Induk Penyelenggara Sertifikasi bagi Guru Agama Katolik dalam Jabatan di Indonesia, dan telah meluluskan dan menerbitkan Sertifikat Pendidik bagi 436 Guru Agama Katolik dalam jabatan. Sejak tahun 2011, STIKPAR juga melaksanakan program yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kemenag RI untuk Guru Agama Katolik Dalam Jabatan yang belum memiliki kualifikasi S1 melalui program Dual Mode System (DMS). Sekarang STIKPAR Toraja dalam proses Akreditasi Program Studi dan lembaga Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Kini STIKPAR tetap setia melaksanakan visi dan misinya, menyediakan katekis dan tenaga pastoral yang profesional, tangguh dan bermoral Katolik dalam hidup menggereja dan memasyarakat. STIKPAR akan terus melahirkan pewarta-pewarta Kabar Gembira yang siap berkarya melintasi badai guntur, jurang tebing, mendaki gunung, menyeberangi lautan demi mewartakan Cinta Tuhan.*** Penulis: Sr. Andrea Goreta SFIC 

Tidak ada komentar: