"Youth! Rise Up for the Better World…" Itulah tema Perayaan Paskah Orang Muda Katolik se-Kevikepan Makassar, yang diadakan pada Sabtu, 5 April 2008 di Exhibition Hall Celebes Convention Center (CCC). Perayaan paskah ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan apa yang tema dari APP 2008 yaitu “Kesejatian Hidup Dalam Pemberdayaan Lingkungan”.
Gereja mengajak kaum muda untuk lebih terlibat dan peduli terhadap lingkungan. Diharapkan melalui keterlibatan dan kepedulian kaum muda terhadap lingkungan, masyarakat juga akan bergerak bersama-sama. Melalui perayaan ini, kaum muda diharapkan juga dapat berkumpul, berhimpun dan saling menguatkan satu sama lain, khususnya kaum muda se-Kevikepan Makassar.
Paskah Kaum Muda 2008 dijadikan juga momen dari Tim Kepemudaan Kevikepan Makassar yang baru terbentuk untuk melaksanakan kegiatan bersama. Sehingga diharapkan, akan muncul suasana kerjasama antara pendamping, pengurus mudika di Kevikepan Makassar. Pelaksana kegiatan ini sendiri adalah panitia yang dibentuk dan disahkan oleh Komisi Kepemudaan KAMS yang anggotanya terdiri dari: Volunteer Komisi Kepemudaan, Tim Kepemudaan Kevikepan Makassar dan Mudika Paroki se- Makassar, para pendamping dan kelompok kategorial kaum muda.
Agar lebih menarik kaum muda untuk mengikutinya, acara perayaan paskah ini dibingkai dalam tiga rangkaian acara yaitu worship, renungan Lingkungan Hidup, dan Perayaan Ekaristi.
Acara dibuka melalui sambutan Ketua Panitia David Resky Rappan yang langsung dilajutkan dengan parade bendera yang dibawakan oleh sekitar 40 pembawa bendera dari Paroki Sungguminasa. Parade bendera yang berwarna-warni ini menggambarkan ciri khas kaum muda yang beranekaragam dan lambaian bendera menandakan jiwa kaum yang senantiasa bergelora. Parade bendera semakin hidup dengan iringan musik dan lagu dibawakan oleh Tim dari Jakarta “Uni Voice Band” bersama Seno, Devin dan kawan-kawan. Lagu-lagu pujian terus dikumandangkan yang mengajak kaum muda untuk bangkit dan bergerak di bawah arahan Leader Seno didampingi para “singers” yang berasal dari paroki-paroki di Makassar.
Nyanyian pun semakin semarak dengan tampilnya “bintang tamu”, Sisi Idol (Finalis Indonesian Idol) yang membawakan beberapa lagu rohani. Bahkan Vikep bersama para pastor dan suster ikut dalam dinamika kaum muda yang hidup. Setelah dibuka dengan lagu-lagu rohani yang meriah, suasana pun pelan-pelan dibawa ke suasana yang lebih hening dan damai.
Acara disusul dengan renungan Lingkungan Hidup berupa pementasan teater yang dibawakan oleh teater PMKRI. Para pemain sebelumnya mengadakan rekaman suara di Studio RRI Makassar. Dalam pementasan ini diangkat mengenai masalah kerusakan lingkungan hidup. Tema pementasan yaitu keadaan alam yang dulunya indah namun dirusak oleh manusia demi pembangunan, yang akhirnya akibatnya membawa bencana bagi manusia. Pementasan ini juga menampilkan tujuh masalah kerusakan lingkungan mendesak saat ini. Kaummuda diajak untuk menyadari kerusakan lingkungan hidup dan mewujudkan kepedulian mulai dengan hal-hal sederhana, misalnya mengelola sampah dengan baik.
Sebagai puncak acara adalah perayaan ekaristi yang dipimpin Vikep Makassar didampingi oleh para pastor dari Kevikepan Makassar dan Moderator Kepemudaan kevikepan Toraja. Perarakan misa didahului dengan tarian “Paggellu” yang dibawakan mudika Paroki Asisi dan perarakan misdinar yang anggotanya berasal dari Paroki Katedral dan Paroki Andalas. Dalam kotbahnya Vikep Makassar mengajak kaum muda untuk mewujudkan kepedulian lingkungan. Vikep menantang kamu muda untuk melakukan penghijauan dengan menawarkan bibit pohon mangga.
Selanjutnya dalam doa permohonan, para wakil mudika yang berasal dari beberapa paroki tampil dengan mengenakan pakaian daerah Makassar, Jawa, Tionghoa, Toraja, dan menyampaikan doa permohonan dalam bahasa daerah masing-masing. Hal ini mau mengungkapkan kaum muda katolik adalah kaum muda yang terdiri dari latar belakang yang berbeda namun dalam kesatuan. Demikian pula nuansa itu dilanjutkan dalam bagian persembahan. Sekelompok penari yang berasal dari mudika Paroki Mariso dengan anggun membawakan “tarian pita” diiringi dengan lagu persembahan yang dibawakan secara solis oleh Sisi Idol, sebagai tanda persembahan diri kaum muda bagi Tuhan. Pada saat komuni, saat di mana kita mengalami persatuan yang mesra dengan Tuhan, kaum muda diantar dengan lagu yang tenang, “Sentuh Hatiku”, “Mari Semua” dan Give Thanks.
Menjelang penutupan Perayaan Ekaristi, pihak Komisi Kepemudaan mengucapkan ungkapan terimah kasih. Mendadak kaum muda yang berpaskah kedatangan tamu yaitu Walikota Makassar. Bahkan Walikota sempat memberikan ucapan selamat paskah untuk kaum muda katolik. Kehadirannya juga sangat berarti karena dukungannya gedung megah “Celebes Convention Center“ (yang merupakan milik pemda Sul-sel dan biaya sewa mencapai belasan juta) boleh digunakan oleh orang muda katolik. Pak Walikota juga sempat menyalami para pastor. Sebagai tanggapan balik, Ketua Panitia Munas Unio juga tampil memberi perkenalan tentang munas Unio di hadapan kaum muda dan walikota, yang selanjutnya disusul sumbangan lagu dari para pastor yang tergabung dalam “kelompok pengamen Unio”. yang juga telah berkeliling dari paroki-paroki di Makassar setiap bulan. Selanjutnya ditampilkan persembahan lagu dari trio kaum muda Paroki Mamajang. Acara pun segera berakhir setelah Berkat Penutup oleh Vikep sekaligus menutup serangkaian acara yang telah berlagsung sekitar 4 jam.
Kegiatan Paskah Kaum dihadiri kaum muda dengan jumlah mendekati 1000 orang yang berasal dari Kevikepan Makassar termasuk juga kaum muda dari Paroki Pare-Pare. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama dan kerja keras dari panitia yang terdiri dari kaum muda sendiri, yang telah mempersiapakan acara, mencari dana dan donatur. Kegiatan ini juga berjalan atas dukungan dari Pastor-pastor paroki dan depas di kevikepan Makassar yang telah memberikan dukungan dan dana. Dukungan dana juga berasal dari beberapa usahawan katolik serta para pihak sponsor al.: Indosat, Telkomsel, Tribun Timur, Makassar Terkini, Secret Spa, Coca-Cola dll.
Kegiatan perayaan paskah ini memang tidak mudah dilaksankanan dan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun ternyata kaum muda dapat melaksanakan apa yang telah mereka sepakati dengan penuh ketekunan. Ini tentu merupakan pertanda bahwa kaum muda sendiri mempunyai potensi dan kemampuan untuk merencanakan, menyelenggarakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan meraka. Mereka dapat mempersembahkan kegiatan yang menarik bagi rekan-rekannya.
Selamat Paskah.
Bangkit dan Bergeraklah kaum muda… *** Penulis: P. Yulius Malli (Ketua Komisi Kepemudaan KAMS)
Gereja mengajak kaum muda untuk lebih terlibat dan peduli terhadap lingkungan. Diharapkan melalui keterlibatan dan kepedulian kaum muda terhadap lingkungan, masyarakat juga akan bergerak bersama-sama. Melalui perayaan ini, kaum muda diharapkan juga dapat berkumpul, berhimpun dan saling menguatkan satu sama lain, khususnya kaum muda se-Kevikepan Makassar.
Paskah Kaum Muda 2008 dijadikan juga momen dari Tim Kepemudaan Kevikepan Makassar yang baru terbentuk untuk melaksanakan kegiatan bersama. Sehingga diharapkan, akan muncul suasana kerjasama antara pendamping, pengurus mudika di Kevikepan Makassar. Pelaksana kegiatan ini sendiri adalah panitia yang dibentuk dan disahkan oleh Komisi Kepemudaan KAMS yang anggotanya terdiri dari: Volunteer Komisi Kepemudaan, Tim Kepemudaan Kevikepan Makassar dan Mudika Paroki se- Makassar, para pendamping dan kelompok kategorial kaum muda.
Agar lebih menarik kaum muda untuk mengikutinya, acara perayaan paskah ini dibingkai dalam tiga rangkaian acara yaitu worship, renungan Lingkungan Hidup, dan Perayaan Ekaristi.
Acara dibuka melalui sambutan Ketua Panitia David Resky Rappan yang langsung dilajutkan dengan parade bendera yang dibawakan oleh sekitar 40 pembawa bendera dari Paroki Sungguminasa. Parade bendera yang berwarna-warni ini menggambarkan ciri khas kaum muda yang beranekaragam dan lambaian bendera menandakan jiwa kaum yang senantiasa bergelora. Parade bendera semakin hidup dengan iringan musik dan lagu dibawakan oleh Tim dari Jakarta “Uni Voice Band” bersama Seno, Devin dan kawan-kawan. Lagu-lagu pujian terus dikumandangkan yang mengajak kaum muda untuk bangkit dan bergerak di bawah arahan Leader Seno didampingi para “singers” yang berasal dari paroki-paroki di Makassar.
Nyanyian pun semakin semarak dengan tampilnya “bintang tamu”, Sisi Idol (Finalis Indonesian Idol) yang membawakan beberapa lagu rohani. Bahkan Vikep bersama para pastor dan suster ikut dalam dinamika kaum muda yang hidup. Setelah dibuka dengan lagu-lagu rohani yang meriah, suasana pun pelan-pelan dibawa ke suasana yang lebih hening dan damai.
Acara disusul dengan renungan Lingkungan Hidup berupa pementasan teater yang dibawakan oleh teater PMKRI. Para pemain sebelumnya mengadakan rekaman suara di Studio RRI Makassar. Dalam pementasan ini diangkat mengenai masalah kerusakan lingkungan hidup. Tema pementasan yaitu keadaan alam yang dulunya indah namun dirusak oleh manusia demi pembangunan, yang akhirnya akibatnya membawa bencana bagi manusia. Pementasan ini juga menampilkan tujuh masalah kerusakan lingkungan mendesak saat ini. Kaummuda diajak untuk menyadari kerusakan lingkungan hidup dan mewujudkan kepedulian mulai dengan hal-hal sederhana, misalnya mengelola sampah dengan baik.
Sebagai puncak acara adalah perayaan ekaristi yang dipimpin Vikep Makassar didampingi oleh para pastor dari Kevikepan Makassar dan Moderator Kepemudaan kevikepan Toraja. Perarakan misa didahului dengan tarian “Paggellu” yang dibawakan mudika Paroki Asisi dan perarakan misdinar yang anggotanya berasal dari Paroki Katedral dan Paroki Andalas. Dalam kotbahnya Vikep Makassar mengajak kaum muda untuk mewujudkan kepedulian lingkungan. Vikep menantang kamu muda untuk melakukan penghijauan dengan menawarkan bibit pohon mangga.
Selanjutnya dalam doa permohonan, para wakil mudika yang berasal dari beberapa paroki tampil dengan mengenakan pakaian daerah Makassar, Jawa, Tionghoa, Toraja, dan menyampaikan doa permohonan dalam bahasa daerah masing-masing. Hal ini mau mengungkapkan kaum muda katolik adalah kaum muda yang terdiri dari latar belakang yang berbeda namun dalam kesatuan. Demikian pula nuansa itu dilanjutkan dalam bagian persembahan. Sekelompok penari yang berasal dari mudika Paroki Mariso dengan anggun membawakan “tarian pita” diiringi dengan lagu persembahan yang dibawakan secara solis oleh Sisi Idol, sebagai tanda persembahan diri kaum muda bagi Tuhan. Pada saat komuni, saat di mana kita mengalami persatuan yang mesra dengan Tuhan, kaum muda diantar dengan lagu yang tenang, “Sentuh Hatiku”, “Mari Semua” dan Give Thanks.
Menjelang penutupan Perayaan Ekaristi, pihak Komisi Kepemudaan mengucapkan ungkapan terimah kasih. Mendadak kaum muda yang berpaskah kedatangan tamu yaitu Walikota Makassar. Bahkan Walikota sempat memberikan ucapan selamat paskah untuk kaum muda katolik. Kehadirannya juga sangat berarti karena dukungannya gedung megah “Celebes Convention Center“ (yang merupakan milik pemda Sul-sel dan biaya sewa mencapai belasan juta) boleh digunakan oleh orang muda katolik. Pak Walikota juga sempat menyalami para pastor. Sebagai tanggapan balik, Ketua Panitia Munas Unio juga tampil memberi perkenalan tentang munas Unio di hadapan kaum muda dan walikota, yang selanjutnya disusul sumbangan lagu dari para pastor yang tergabung dalam “kelompok pengamen Unio”. yang juga telah berkeliling dari paroki-paroki di Makassar setiap bulan. Selanjutnya ditampilkan persembahan lagu dari trio kaum muda Paroki Mamajang. Acara pun segera berakhir setelah Berkat Penutup oleh Vikep sekaligus menutup serangkaian acara yang telah berlagsung sekitar 4 jam.
Kegiatan Paskah Kaum dihadiri kaum muda dengan jumlah mendekati 1000 orang yang berasal dari Kevikepan Makassar termasuk juga kaum muda dari Paroki Pare-Pare. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama dan kerja keras dari panitia yang terdiri dari kaum muda sendiri, yang telah mempersiapakan acara, mencari dana dan donatur. Kegiatan ini juga berjalan atas dukungan dari Pastor-pastor paroki dan depas di kevikepan Makassar yang telah memberikan dukungan dan dana. Dukungan dana juga berasal dari beberapa usahawan katolik serta para pihak sponsor al.: Indosat, Telkomsel, Tribun Timur, Makassar Terkini, Secret Spa, Coca-Cola dll.
Kegiatan perayaan paskah ini memang tidak mudah dilaksankanan dan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun ternyata kaum muda dapat melaksanakan apa yang telah mereka sepakati dengan penuh ketekunan. Ini tentu merupakan pertanda bahwa kaum muda sendiri mempunyai potensi dan kemampuan untuk merencanakan, menyelenggarakan dan mempertanggungjawabkan kegiatan meraka. Mereka dapat mempersembahkan kegiatan yang menarik bagi rekan-rekannya.
Selamat Paskah.
Bangkit dan Bergeraklah kaum muda… *** Penulis: P. Yulius Malli (Ketua Komisi Kepemudaan KAMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar