Waktu 23 tahun bukanlah waktu yang singkat. Setiap hari menekuni pekerjaan yang sama maka tidak heran kalau ia merasa jenuh dan bosan, belum lagi kalau mendapat omelan dan makian dari orang-orang, baik itu dari Imam maupun dari sesama karyawan di kantor. Kadang ingin lari dari pekerjaan yang begitu menumpuk dan menjenuhkan tetapi karena sadar bahwa bekerja di kantor Keuskupan adalah juga suatu pelayanan maka dengan senang hati semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
”Upahmu besar di surga”, ungkapan inilah yang menjadi hiburan dalam mengemban tugas di kantor KAMS. Dalam perjalanan waktu kurang lebih 25 tahun dia mengabdi di kantor Keuskupan akhirnya pada 26 Juli 2011 beliau telah mencapai usia 55 tahun, usia di mana para pegawai dinyatakan memasuki masa purnakarya yang secara otomatis dilepas dari kedinasannya dan diberikan hak pensiunnya.
Pelepasan ini dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Mgr. John Liku-Ada’. Dikatakan pelepasan, kita pandang sebagai suatu ungkapan kegembiraan penuh syukur dan bukan suatu perpisahan. Perayaan syukur kita atas keselamatan manusia oleh Tuhan, dan karena itu Uskup diminta untuk memimpin Misa syukur ini. Renungan yang dibawakan oleh Bapa Uskup pada kesempatan ini mengambil tema dari bacaan kitab Hagai.
Mereka yang pensiun, lazimnya dari segi kesejahteraan dipandang sudah memadai karena telah bekerja sekian tahun lamanya. Jadi pantas saja bila pundi-pundinya sudah penuh tetapi ungkapan ini kurang cocok untuk pekerja di rumah-rumah Tuhan. Mereka yang bekerja di rumah Tuhan sama seperti yang digambarkan dalam Kitab Hagai yang menjadi bacaan dan renungan Bapa Uskup pada saat itu. Dikatakan: Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit, kamu makan tetapi tidak sampai kenyang, kamu minum tetapi tidak sampai puas, kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas, dan orang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah dan ditaruh di dalam pundi-pundi yang berlubang. Kita yang merupakan bagian dari pekerja di rumah Tuhan hendaklah memandang diri tidak sebagai upahan, kita masing-masing memiliki pundi-pundi yang berlubang, yang tak dapat menyimpan harta dunia tapi mengumpulkan harta surgawi.
Karena itu, rekan-rekan kerja sekantor KAMS mengucapkan selamat memasuki masa purnabakti kepada Lina. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar