Rabu, 20 Juni 2007

Jadilah Pemilih yang Cerdas


Siapa yang tentukan masa depan Sulawesi Selatan? Tentu bukan hanya Gubernur dan jajarannya, tidak pula para anggota DPRD dan bukan juga para tokoh agama dan masyarakat, tetapi kita semua rakyat Sulawesi Selatan sebagai pemilih. Kita tahu sistem Pemilu mulai tahun 2004 yang lalu telah berubah yaitu setiap warga Negara Indonesia berhak dapat memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Kemudian pada tahun 2005 mulai diselenggarakan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung. Kalau dulu Presiden dipilih oleh MPR dan Bupati maupun Gubernur/Walikota oleh DPRD, sekarang dipilih oleh rakyat (pemilih).

Harapan dari pemilihan secara langsung adalah setiap Kepala Daerah dikondisikan untuk berpihak kepada rakyat. Di samping itu juga untuk menumbuhkan kinerja pemerintahan yang lebih baik. Harapan itu dapat terwujud sangat ditentukan oeh kualitas Pilkada yang berlangsung, yaitu apabila pemilih cukup informasi, pengetahuan dan pemahaman terkait Pilkada serta tentang para Calon Gubernur/WakiL Gubernur. Sehingga pemimpin yang terpilih mencerminkan kehendak rakyatnya.

FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia) yang merupakan forum bersama umat Katolik di Keuskupan Agung Makassar melakukan berbagai program agar umat Katolik di KAMS dapat menjadi umat katolik 100% dan masyarakat Indonesia 100%.

Yang menjadi pertanyaan buat kita adalah siapa calon Gubernur yang bisa selesaikan masalah-masalah itu? Janji saja tidak cukup! Bagaimana Gubernur mendatang akan mewujudkan janji-janjinya, perlu sebuah pemantauan terhadap kinerja kepemimpinan pemerintahan baru paling tidak pada 100 hari pertama. Apa langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan strategis yang dilakukan menuju pada pemecahan masalah atau seballiknya?

Pilkada adalah kesempatan bagi masyarakat pemilih di Provinsi SulSel untuk menentukan masa depannya dengan 1(satu) suara. Pertimbangan pemilih akan sangat mempengaruhi siapa yang akan memimpin SulSel. Bila kemampuan calon Gubernur dalam melaksakan program-program yang dijanjikan menjadi pertimbangan utama pemilih, maka harapan SulSel lebih baik akan terwujud. Akan tetapi kalau siapa calon Gubernur yang beri uang dan barang menjadi pertimbangan utama maka peluang terjadinya korupsi akan semakin besar.

Beberapa kiat untuk menjadi pemilih yang cerdas adalah :
1. Gunakanlah hak pilih anda secara mandiri berdasarkan pengetahuan anda tentang calon yang akan anda pilih
2. Jangan mudah terpancing dengan janji-janji dan kata-kata manis,termasuk iming-iming uang
3. Pahamkan pada diri anda, keluarga anda, teman anda, dan tetangga anda kalau apa yang anda dan mereka pilih akan membawa pengaruh terhadap hidup anda selama 5 (lima) tahun ke depan
4. Pahami benar program calon yang akan anda pilih, benarkah sudah mampu menjawab persoalan Sulawesi Selatan selama ini?
5. Seyogianya mempertimbangkan karakter calon ketika memberikan pernyataan-pernyataan yang acap kali mendiskreditkan/melecehkan kandidat lain (tidak fair)
6. Pilihlah calon yang jujur dan tidak memiliki latar belakang kasus apapun khususnya yang berindikasikan KKN
7. Ingat, persoalan pendidikan, kesehatan kemiskinan, pengangguran, dan birokrasi masih mejadi persoalan besar di Sulawesi Selatan. Sudahkah calon yang anda pilih memberikan program-program tersebut
8. Jadilah pelopor bagi lingkungan anda agar mereka menggunakan hak pilihnya secara cerdas juga.

Tidak mustahil, setelah mempelajari dengan cermat, mengamati dengan teliti, ternyata Anda tidak menemukan calon Gubernur yang layak dipilih. Dalam keadaan seperti itu, kerap kali orang lalu berkesimpulan untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Kami dapat memahami hal tersebut sebagai ungkapan untuk tidak setuju bahwa Provinsi ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak mampu dan tidak dapat di percaya. Memilih orang-orang yang tidak mampu dan tidak dapat dipercaya berarti menjerumuskan bangsa ini ke dalam kesengsaraan yang lebih besar.

Namun kami berpendapat bahwa dengan memilih saja belum cukup. Kami berharap agar siapapun yang menggunakan hak pilihnya tetap bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang semakin adil, damai dan sejahtera. Karena kita semua orang Indonesia, memiliki panggilan yang sama, yaitu menegakkan sebuah Republik yang semakin adil, damai dan sejahtera.

Dengan tegas kami mengajak Anda sekalian untuk menolak kekerasan. Jangan sekali-kali menyetujui kekerasaan yang terselubung.

Akhirnya mari kita rangkai Pilkada SuLawesi Selatan 2007 ini dengan doa dan harapan. Semoga bangsa, Provinsi ini, tidak mengambil langkah yang salah, langkah mundur, atau langkah yang membawa malapetaka.

Semoga berkat dan kebijaksanaan dari Yang Maha Kuasa mengantar Provinsi Sulawesi Selatan ini ke masa depan yang lebih adil dan sejahtera.***
Julius Yunus Tedja
Pengurus FMKI

Tidak ada komentar: