Selasa, 18 September 2007

Kongregasi YMY: “Ia Membuat Segala Sesuatu Indah pada Waktunya”


Suasana hening menghantar para Pimpinan Suster-Suster Jesus Maria Joseph (JMJ) menghampiri altar Tuhan untuk memohon berkat dan penyertaan Tuhan dalam perjalanan dan perkembangan tarekat JMJ di Indonesia. Tepatnya tanggal 31 Juli 2007 yang lalu tarekat suster-suster JMJ di Indonesia mengukir sejarah baru dengan pemekaran Propinsi. Pemekaran propinsi muncul sejak 15 tahun yang lalu dengan memperhatikan pendapat dan saran kapitel tahun 1992 dan 1998. Dalam Kapitel tersebut dinyatakan bahwa sudah waktunya bagi propinsi Indonesia untuk dimekarkan.

Tahun-tahun yang panjang penuh pergumulan kini menjadi kenyataan. Propinsi Indonesia kini menjadi 3 yakni: Propinsi Jakarta dengan propinsial Sr. Godelive Poluan, Propinsi Makassar dengan propinsial Sr. Agneta Ngala dan Propinsi Manado dengan propinsial Sr. Yustien Tiwow. Hal ini hanya dapat terwujud karena kesadaran dan tanggung jawab sebagai anggota societes untuk menyebarluaskan Kerajaan Allah. Sebagaimana Pendiri tarekat; Pater Mathias Wolff SJ telah mewariskan ciri khas kepada kami yaitu kesiapsediaan apostolis yang selalu menyesuaikan diri………, “dengan demikian societes Jesus Maria Joseph harus hadir di tempat di mana kepentingan Gereja mendesak demi keselamatan manusia” (Kons no.3).

Suster-suster JMJ sudah berada di Indonesia sejak 18 Juli 1898 di tanah misi Minahasa Sulawesi Utara. Enam orang misionaris muda datang dari Belanda dan memulai karyanya dengan pendidikan anak-anak perempuan. Pelayanan mereka semakin dikenal oleh masyarakat sekitar terutama dalam pendidikan dan kesehatan serta pekerjaan sosial lainnya.

Tanggal 15 Juni 1942 lima gadis Minahasa secara resmi diterima sebagai suster pertama yakni Sr. Margaretha Paat, Sr. Alphonsa Damapoli, Sr. Theresia Simboh, Sr. Bernadette Tumiwa, dan Sr. Josephine Kandow. Perkembangan terus terjadi baik dari keanggotaan maupun karya pelayanannya, baik di Indonesia maupun di Ghana (Afrika Barat, red.) sebagai daerah misi. Demikian pula dari Regio menjadi Propinsi Indonesia dan kini menjadi 3 propinsi. Jumlah dari 5 Suster kini menjadi 300 suster. Kepemimpinan dalam Societes berpindah dari Eropa ke Asia; India dan kini Pemimpin Umum berasal dari Indonesia; Sr. Theresia Supriyati JMJ.

Perayaan hari itu menjadi indah, dihadiri oleh para pimpinan propinsi terdahulu, Vikjen Keuskupan Agung Makassar, para Imam, tamu-tamu khusus dan perwakilan suster-suster dari ketiga propinsi yang baru. Suasana perayaan di warnai dengan budaya Makassar, dengan musik kolintang dari Manado yang merupakan kekayaan budaya yang dimiliki oleh para suster JMJ. Hari ini menjadi indah dan baru sekaligus tantangan untuk memgembangkan propinsi menuju kemandirian. Allah yang telah memulai karya-karya yang baik, Ia juga akan menyelesaikannya. ***

Tidak ada komentar: