Senin, 18 Maret 2013

KAPITEL UMUM IV 2013 PARA FRATER HHK

Pengantar
Pada 25-30 Januari 2013, bertempat di Biara Pusat Taman Tunas, Kongregasi Frater Hamba Hamba Kristus melaksanakan kapitel umum IV yang di hadiri oleh Rm. Darminta, SJ (Pastor Pendamping Kapitel), P. Frans Nipa, Pr (wakil KAMS), P. Jos van Roy, CICM (Pembimbing Rohani Frater HHK), dan 30  Frater HHK peserta kapitel.
  Sidang umum Kapitel IV dibuka dengan misa yang dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Keuskupan Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’. Misa pembukaan ini bertepatan dengan perayaan Pesta Pertobatan St. Paulus, Rasul.
Beberapa harapan dalam homili Bapa Uskup: Frater peserta kapitel, hendaknya menjadikan momen ini penuh berkat yang  membawa pembaharuan dalam tarekat kita seperti spiritualitas Paulus. Masing-masing anggota diharapkan mampu menjadi “Pelita Pembawa Terang” kepada masyarakat, karena dunia kita pada zaman ini tidak memberi ruang kepada Allah; yang tampak dalam sikap-sikap seperti kebencian, saling menjatuhkan, kegagalan yang terjadi di mana-mana. Lewat kapitel ini menjadi masa pendalaman akan perjalanan Tarekat selama  5 tahun sejak kapitel III yang lalu, dan juga dalam momen ini perlu membangun semangat pertobatan sehingga masuk dalam interiorisasi. Para Frater diharapkan lebih menghayati jiwa konstitusi pasal 119, yang menekankan tentang perlunya membangun dan menghidupkan semangat persaudaraan dan cintakasih menjadi “Garam dan Terang Dunia”. Dan lewat kapitel ini diharapkan ada pembaharuan dan perubahan ke arah yang lebih baik untuk perjalanan Kongregasi lima tahun ke depan.
  Dalam pertemuan di hari-hari selanjutnya, peserta kapitel mendengarkan laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Umum periode 2008-2013. Laporan DPU ini berpijak pada matriks yang telah dibuat dan disusun sebagai pedoman dan penuntun Tarekat selama lima Tahun. Hal-hal yang menjadi bahan laporan pertanggungjawaban DPU adalah sebagai berikut:
* Pendalaman Konstitusi sebagai pedoman hidup
Dalam Pelaksaan belum terwujud secara teratur sesuai dengan kesepakatan dalam kapitel sebelumnya. Pada tahun 2009-2010 dicanangkan sebagai tahun Konstitusi di mana diharapkan selama tahun itu setiap pribadi dan komunitas membaca, merenungkan, dan mengamalkannya dalam hidup sehari-hari.
* Menggali semangat Pendiri dan Spiritualitas Pelindung Kongregasi
Sudah terlaksana dalam bentuk buku dan para frater mencoba menemukan nilai kerohanian dari semangat Bapa pendiri, Para pelindung Kongregasi, dan hal ini dicanangkan khusus pada tahun 2011-2012.
* Pembinaan (Postulat, Novisiat, Yuniorat, Bina Lanjut)
Sudah terlaksana, namun belum ada modul atau pedoman pembinaan untuk setiap tingkatan.
* Perutusan Kongregasi
Tenaga Pastoral, Pendampingan kaum muda, tetap berjalan dengan baik sesuai dengan tugas yang dipercayakan Kongregasi kepada masing-masing  anggota dan komunitas di mana mereka berada. Dalam kaitan dengan tugas perutusan ini, penyediaan dan pembenahan asrama putera-puteri, baik di Makassar maupun di luar Makassar terus diperhatikan.
* Finansial/Keuangan kongregasi
Kongregasi masih mangandalkan subsidi dari Yayasan Taman Tunas yang merupakan gaji/honor para frater yang berkarya di sekolah-sekolah. Juga sudah ada investasi di KWI.
* Karya-karya Kongregasi
Kongregasi masih berfokus pada pendidikan formal, mulai dari tingkat TK-SMA. Sedangkan karya alternatif yang diusahakan Kongregasi, seperti: Pertanian, Peternakan, dan kesehatan  sedang dalam proses persiapan, walaupun yang sudah ada belum memberikan hasil yang memadai atau yang diharapkan oleh Kongregasi).
* Harta benda Kongregasi
Hampir di setiap komunitas memiliki tanah yang bersertifikat dan upaya pengelolahan aset yang ada.
* Pastoral
Para Frater pada umumnya terlibat dalam kegiatan pastoral seperti pembentukan umat , pendampingan dan pendalaman iman umat baik di rukun, lingkungan maupun di Paroki di mana Komunitas berada.
* Justice and Peace
Belum terlaksana karena belum memiliki tenaga yang dipersiapkan khusus dalam bidang ini.
* Komunitas mandiri
Ada beberapa Komunitas yang sudah mandiri dan mencoba mengembangkan potensi yang ada di komunitas tersebut. Misalnya mengolah lahan yang dimiliki oleh komunitas untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari. Ada gerakan cinta Kongregasi berupa dana Solidaritas, dana kesehatan dan dana Pendidikan yang setiap bulan dikirim ke kongregasi.
* Komunitas baru
Kongregasi membuka beberapa komunitas baru seperti: Komunitas studi di Jogjakarta-Keuskupan Agung Semarang (Jateng), Baras-Mamuju Utara (Sulbar), Mbay-Flores Tengah – Keuskupan Agung Ende(NTT), Parepare (Sulsel), dan Lewoleba-Flores Timur-Keuskupan Larantuka (NTT) dan sampai saat ini komunitas tersebut masih berjalan dengan baik.
* Keanggotaan lima tahun terakhir
Jumlah anggota Kongregasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir adalah sebagia berikut:  
Kaul Kekal : 35 Frater
Junior    : 37 Frater
Novis I    : 3 Orang
Novis II    : 3 Orang
Postulan    :10 Orang
* Sekretariat Kongregasi
Belum ada tenaga khusus untuk menata sekretariat sebagai tempat pengarsipan dokumen, data penting Kongregasi.
* Ekonomat Kongregasi
Belum ada tenaga khusus untuk menangani bidang keuangan yang lebih kompenten, dan masih dalam proses persiapan.
* Peresapan Karisma dan Spiritualitas Kongregasi
Diupayakan dilakukan di komunitas lewat refleksi pribadi, doa bersama, rekoleksi,dan juga retret tahunan bersama.

KEPUTUSAN DAN REKOMENDASI
  Setelah laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Umum periode 2008-2013, selanjutnya ada tanggapan dan menghasilkan beberapa keputusan dan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh Dewan Pimpinan Umum yang baru periode 2013-2018.


ARAH GERAK SIDANG UMUM KAPITEL IV
  Kapitel IV ini berhasil menemukan arah dan pedoman yang menyangkut kedalaman hidup, yang  merupakan identitas diri para frater yakni “JADILAH GARAM DUNIA” (Mat 5:13).
  Tantangan abad ke-21 adalah bagaimana menjadi pendengar. Para Frater Hamba-Hamba Kristus dipanggil menjadi garam berarti juga menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik itu mendengar dengan seluruh indera, masuk dam kontemplasi, sehingga memiliki ketajaman-ketajaman indera untuk dapat melihat Yesus dalam diri orang- orang lain, dengan demikian kita tetap memiliki penghargaan terhadap mereka yang hina sekalipun.
  Garam adalah hidup yang bersahabat. Garam bukan karena identitas dirinya yang asin, tetapi ia tetap memiliki identitas sendiri yang jika masuk ke tempat lain tidak mengubah identitas tempat itu. Garam juga adalah daya tahan yang membuat hidup lebih kuat dan bertahan, awet. Dunia sekarang ditandai dengan kekerasan. Untuk menghadapi kekerasan, para Frater Hamba Hamba Kristus menggunakan cara kerja garam. Bisa masuk tanpa memaksa, masuk tanpa mengubah identitas orang lain. Menghadapi situasi demikian, para Frater Hamba Hamba Kristus hendaknya memiliki ciri kontemplatif sekaligus menjadi karakter yang mengandung nilai-nilai rohani.

PEMILIHAN PEMIMPIN UMUM DAN DEWAN PIMPINAN UMUM UNTUK PERIODE 2013-2018
  Hari terakhir dalam pelaksanaan kapitel Umum IV yakni; pada 30 Januari 2013, para peserta kapitel mengadakan pemilihan Pemimpin Umum dan Dewan Pimpinan Umum Kongregasi Frater Hamba Hamba Kristus. Para Frater yang terpilih adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Umum: Fr. Bernardus Raba’, HHK
2. Wkl Pemimpin Umum: Fr. Apolinaris Ta’a, HHK
3. Anggota  : Fr. Stanislaus La Usu Podi, HHK
4. Anggota  : Fr. Arnold Maria Banin, HHK
5. Anggota   : Fr. Eduardu C. Kota, HHK

MISA PENUTUPAN
Pelaksanaan kapitel umum IV Kongregasi Frater Hamba Hamba Kristus diakhiri dengan misa penutupan Kapitel di Kapel Frateran Taman Tunas pada pukul 12.00 siang, dipimpin oleh Pastor Frans Nipa, Pr sebagai wakil uskup, bersama Romo Darminta, SJ (Pendamping kapitel) dan Pastor Jos van Roy, CICM (Pembimbing Rohani Frater HHK). Dalam misa ini juga diadakan serah terima tugas kepemimpinan dari DPU yang lama periode 2008-2013 ke DPU terpilih 2013-2018, sekaligus Pengukuhan DPU yang baru. *** Penulis: Fr. Arnold Maria Banin HHK, Sekretaris Kongregasi

Umat Bertanya, Imam Menjawab


Pengantar Redaksi: Rubrik baru ini dibuka sebagai tindak lanjut dari acara Talk Show “Umat Bertanya, Imam Menjawab” yang diprakarsai Panitia OC Sinode KAMS, 12 Februari 2012, di Aula Gereja Gotong-Gotong; Bidang Kitab Suci dijawab oleh P. Hendrik Njiolah, Bidang Hukum Gereja oleh P. Frans Nipa, Bidang Liturgi oleh P. Sani, MSC, Bidang Pendidikan oleh P. Alex Lethe dan Kebijakan Dasar KAMS oleh Uskup. Maka umat dapat bertanya secara tertulis dan disampaikan ke Redaktur Majalah Koinonia.
 Pertanyaan:

Dalam edisi koinonia yang terakhir, Uskup menulis perihal memaknai Tahun Iman. Dalam rangka itu, pada rubrik Umat Bertanya Imam Menjawab, P. Hendrik Njiolah kembali menggarisbawahi agar sepanjang Tahun Iman ini kita umat Katolik menyegarkan kembali dan terus mendalami Syahadat Iman –yang terdiri atas 12 pokok iman – sehingga sungguh-sungguh kita pahami dan hayati dalam hidup harian kita. Nah, sekarang kita sampai pada bulan yang ketiga dengan fokus pendalaman yakni Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria dan menjadi manusia. Mohon  penjelasan singkat; juga apa maksudnya sehingga diberi catatan “diucapkan sambil membungkuk, khusus pada Hari Raya Natal berlutut”.
Sebelumnya saya menghaturkan terima kasih atas penjelasan Pastor.

Jawaban:
Ketika Malaikat Gabriel mewartakan kabar sukacita tentang kelahiran Yesus kepada Maria (bdk. Luk.1:26-38), Maria dalam keheranannya menanggapi kabar tersebut, “Bagaimana mungkin hal itu akan terjadi, karena aku belum bersuami”. Kemudian, Malaikat Gabriel menjawab, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab anak itu yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
Berita Malikat Gabriel ini menegaskan bahwa anak yang dikandung Maria bukanlah seorang anak hasil keinginan dan perbuatan seorang lakl-laki (bdk. Yoh. 1:17), melainkan karena Roh Kudus dan atas dasar kuasa Allah yang Mahatinggi. Karena itulah, Ia akan disebut Anak Allah, dan memang adalah Anak Allah (bdk. Mat. 27:54). 
  Keterpilihan Maria sudah dipersiapkan sendiri oleh Allah semenjak manusia pertama, Adam dan hawa jatuh dalam dosa. “ Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kej.3:15). Janji Allah ini senantiasa diulang dalam perjalanan sejarah bangsa Israel (bdk. Yes. 7:14; Zef. 3:14-15; Za. 9:9). Keperawanan Maria dinyatakan oleh dirinya sendiri ketika menerima keterpanggilan sebagai ibu, “aku belum bersuami”, dan juga penegasan Malaikat Gabriel, bahwa “anak yang ada dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus” ( Mat.1:20).
  Gereja menggunakan istilah inkarnasi untuk peristiwa Allah yang menjelma, Allah yang mengambil kodrat manusiawi agar dapat menyelamatkan manusia. Rencana Keselamatan Allah yang telah ditawarkan kepada manusia sejak kejatuhannya dalam dosa (bdk. Kej. 3:15), ditanggapi oleh manusia secara kurang utuh. Berulang kali dan dengan pelbagai cara Allah memilih para utusan-Nya untuk mewartakan Kabar Keselamatan, tetapi berulang kali pula mereka kurang mampu mengemban tugas tersebut. Akhirnya, setelah kegenapan masa tiba, Allah mengutus Putra Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia dengan tinggal di antara manusia (bdk. Ibr. 1:1-4; Gal. 4:4).
  Liturgi Gereja kita memiliki simbolisasi yang sangat luar biasa kaya, antara lain simbolisasi yang dinyatakan dalam tata gerak, misalnya: berlutut atau membungkuk. Tata gerak membungkuk merupakan ungkapan iman sebagai tanda hormat dan sembah bakti kepada Allah; dan tata gerak berlutut  merupakan ungkapan Iman menghormat dan menyembah Allah secara lebih mendalam.
Ketika mengucapkan Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria dan menjadi manusia dan kita diajak untuk membungkuk, artinya kita diajak untuk menghormat dan menyembah serta memuji Allah karena janji keselamatan sungguh-sungguh sudah terpenuhi. Dan kalau pada Hari raya Natal kita diajak mengucapkannya sambil berlutut, artinya kita bukan hanya menghormat, menyembah, dan memuji-Nya saja, tetapi juga karena kita saat ini (saat Hari Raya Natal) diperkenankan untuk mengenang dan memperingati kembali peristiwa agung Allah yang menjelma, Allah yang mengambil kodrat manusiawi, Allah yang beserta kita, Immanuel. ***

Kronik Desember 2012 - Februari 2013


3  Desember 2012
Siang hari, P.Hendrik Njiolah dan P.Willem Tee menghadap Uskup melaporkan  hasil pertemuan dengan sejumlah pihak berkenaan kegiatan lintas agama yang dilangsungkan di Novisiat Frater HHK.

4 Desember 2012
Frater Pimpinan Umum HHK beraudiensi kepada Uskup menyampaikan perkembangan terkini kongregasi sekaligus persiapan kapitel umum yang akan terjadi dalam bulan Januari 2013.

8 Desember 2012
Audiensi pengurus ISKA Sulsel kepada Uskup untuk melaporkan rencana mempertemukan 3 (tiga) cagub/cawagub Sulsel melalui dialog interaktif dengan mengusung pesan “pemilukada damai”; agenda ini akan difasilitasi Tim 25 dan koran Tribun Timur.

10 Desember 2012
Siang hari pemberkatan perkawinan Ria-Flori di Gereja Katedral. Ria adalah pegawai KAMS yang bekerja di Wisma Uskup. Malam hari resepsi perkawinan di restoran Bambuden I, dihadiri Uskup, sejumlah pastor  dan para tamu undangan. Ria-Flori, selamat berbahagia!

11 Desember 2012
Malam hari rapat lanjutan pengurus ISKA Sulsel dan Tim 25 untuk mematangkan persiapan Dialog Interaktif Cagub/Cawagub Sulsel yang direncanakan dijadwalkan 19 Desember 2012 di MGH Makassar. Dalam rapat tsb, hadir juga a.l. Bpk. Martinus Rappan, Bpk. A.J. Lontoh. Seluruh persiapan dimuarakan pada tujuan, terwujudnya pemilukada yang damai dan luber!

12 Desember 2012
Pagi hari Supda MSC beraudiensi kepada Uskup untuk membicarakan karya pastoral dan personalia MSC di KAMS.

Tengah hari DPP Frater CMM bertemu Uskup menyampaikan beberapa hal berkenaan Rumah Biara di Makale dan Rumah Biara di Makassar.

13 Desember 2012
Ekonom KAMS P. Yulius Malli menuju Wawondula untuk bersama Vikep Luwu dan Depas Sorowako mempelajari situasi terkini TK Wawondula.

22 Desember 2012
HUT kelahiran Uskup, selamat ulang tahun Mgr; juga selamat kepada para ibu, berkenaan Hari Ibu. Pesta ulang tahun diadakan di aula keuskupan; pertama kali hawa dingin terasa di aula karena baru saja dipasangi 12 unit AC, inisiatif sejumlah umat dalam kota Makassar.

24 Desember 2012
Perayaan Malam Natal di segenap paroki dalam KAMS.

25 Desember 2012
Perayaan Hari Raya Natal, … selamat hari raya Natal!

26 Desember 2012
Uskup mengadakan open house Natal di aula keuskupan, Jl. Thamrin 5-7; umat dari pelbagai paroki di Makassar, para pastor, biarawan-biarawati datang mengunjungi Uskup. Demikian halnya tokoh lintas agama, para pejabat sipil dan militer datang bersilaturahmi dengan bapa Uskup. Rombongan Bpk Walikota Makassar datang sekitar pk. 11.30 dan rombongan Bpk Gubernur Sulsel tiba sekitar pk. 11.30.

29 Desember 2012
Pagi-pagi Uskup menuju Toraja untuk berakhir tahun bersama sang ibunda di sana.

30 Desember 2012
Pesta Keluarga Kudus; sekretaris KAMS silaturahmi menyampaikan selamat ke Provinsialat JMJ.

31 Desember 2012
Misa Kudus akhir tahun untuk bersyukur kepada Tuhan, umat hadir memenuhi gereja; kesunyian malam tahun baru dipecahkan pesta kembang api di kota Makassar.

1 Januari 2013
Hari pertama dari tahun 2013, di gereja-gereja dirayakan Misa Kudus untuk mempersembahkan perjalanan hidup satu tahun ke depan, seraya memohon pertolongan doa Maria sebagai Bunda Tuhan dan membangun komitmen mengikuti semangat hidup Bunda Maria.

6 Januari 2013
Uskup kembali dari Toraja setelah melewatkan peralihan tahun bersama sang ibunda.

13 Januari 2013
Pagi hari perayaan tahbisan diakonat bagi Fr. Lamma, CICM di Gereja Kare; Uskup didampingi Pimpinan CICM Provinsi Asia, P. Silvester Asa, CICM.

14 Januari 2013
Pimpinan CICM Provinsi Asia beraudiensi kepada Uskup untuk membicarakan sejumlah hal penting berkenaan karya CICM di KAMS.

16 Januari 2013
Rapat BP3KAMS, Uskup dan parochus Mamasa untuk membahas perkembangan pembangunan tempat ziarah Pena’ dan Gereja Pusat Paroki Mamasa.

17 Januari 2013
Pagi hari Uskup dan P. Alex Lethe berkunjung ke Bpk. AJ. Kasi’ dalam rangka silaturahmi Natal dan Tahun Baru.

18 Januari 2013
Rapat BP3KAMS, Uskup dengan Direktur Baruga Kare (P.Rudy Kwary) untuk membicarakan rencana pembangunan pengembangan aula Baruga Kare.

20 Januari 2013
Sore hari, Perayaan Syukur 60 th hidup membiara Sr.Christin Salibai JMJ dan Sr. Mariette Tumion JMJ, dipimpin P. Gilbert, CICM didampingi P.Leo Paliling.

21 Januari 2013
Siang hari Supda MSC Sulawesi dan Kaltim audiensi kepada Uskup untuk membicarakan personalia dan kontrak MSC-KAMS.

22 Januari 2013
Hari ini Pemilukada Sulsel; warga Sulsel berbondong-bondong menuju ke TPS. Sore harinya Quick Count mengumumkan kemenangan pasangan Sayang; tapi hasil akhir harus menunggu perhitungan akhir KPU yang pada waktunya akan diumumkan.

23-24 Januari 2013
Rapat dwibulanan Dewan Konsultor KAMS.

25 Januari 2013
Sore hari, Bapa Uskup membuka Kapitel Umum Frater HHK yang keempat yang akan berlangsung hingga 30 Januari 2013.

26 Januari 2013
Pagi hari, sekretaris KAMS mewakili Uskup menghadiri Kapitel Umum Frater HHK.

30 Januari 2013
Menjelang tengah hari Misa Penutupan Kapitel Umum Frater HHK, dipimpin sekretaris KAMS dan didampingi Rm. Darminta SJ. Sekaligus dalam misa tsb, Dewan Pimpinan Umum (DPU) yang baru, masa bakti  2013-2018 diteguhkan.

31 Januari 2013
Pengumuman KPU hasil pemilukada Sulsel, pengamanan sangat ketat karena sebelumnya beredar isu gangguan keamanan.

Pk. 5 sore, Misa Syukur 25 tahun imamat P. Joseph Padang dkk di Gereja Gotong-Gotong; semula direncanakan di Gereja Katedral namun dibatalkan. Sesudahnya ramah-tamah di aula Gotong-Gotong. Hadir banyak umat, juga Pastor Vikjen Jayapura.

10 Februari 2013
Hari Raya Imlek; Uskup, sekretaris KAMS dan Bpk. Herman Senggeh berziarah imlek ke sejumlah tokoh lintas agama etnis Tionghoa di Makassar.

12 Februari 2013
Pkl. 13 Uskup memimpin Misa untuk membuka RAT CU Mekar Kasih di Aula Pastoran Gotong-Gotong.

13 Februari 2013
Perayaan Hari Rabu Abu menandai dimulainya Masa Prapaskah 2013.
Malam hari Sekretaris KAMS dan sopir menuju bandara untuk menjemput 2 orang ibu tamu PNA Jerman yakni Ibu Maria dan Ibu Gisela: Wilkommen!

14 Februari 2013
Siang hari Tim BP3KAMS (P. Stef Tarigan CICM, P. John da Cunha dan P. Frans Nipa) berangkat ke bandara untuk selanjutnya menuju Mamuju. Malam harinya pkl. 20-23 diadakan rapat bersama dengan Panitia Pembangunan, Pengurus Rukun dan sejumlah tokoh umat Paroki Mamuju. Materi rapat: lokasi pembangunan gedung gereja pusat.

15 Februari 2013
Tengah hari Tim BP3KAMS  kembali ke Makassar.

16 Februari 2013
Ketua Komisi HAK KAMS, P. Marsel Lolo Tandung menghadiri rapat koordinasi di Polrestabes Makassar dalam rangka menyikapi situasi kamtibmas berkenaan sejumlah kasus teror bom di beberapa gereja di Makassar.

18 Februari 2013
Pagi hari Uskup menghadiri rapat gabungan di Polda untuk mengantisipasi pengumuman Mahkamah Konstitusi (MK) berkenaan pemilukada Sulsel.

20 Februari 2013.
Tengah hari rapat Kuria dengan Vikep Luwu membahas beberapa masalah pastoral di Kevikepan Luwu.

21 Februari 2013
Pagi hari Uskup menuju Parepare dalam rangka Dies Natalis AKPER Fatima Parepare yang ke-12; selamat kepada keluarga besar AKPER Fatima.

22 Februari 2013
Pagi hari rapat rutin para pastor Kevikepan Makassar dan dilanjutkan dengan pesta HUT P. Jos van Rooy, CICM yang ke-72; menunya adalah “menu prapaskah”.

Siang hari Uskup tiba dari Parepare dan bergabung dengan para pastor merayakan HUT P. Jos van Rooy, CICM.

25 Februari 2013
Uskup menuju Jakarta untuk mengikuti rapat Komisi Kateketik KWI.

28 Februari 2013
Hari terakhir bagi Sri Paus Benediktus XVI memimpin Gereja Katolik seluruh dunia. Mulai pkl. 20 waktu Roma (atau pkl. 3 pagi wita tanggal 1 Maret) Gereja Katolik berstatus “sede vacante” (tahta lowong). Kita bersyukur kepada Allah atas penggembalaan Sri Paus Benediktus XVI selama hampir 8 tahun sekaligus berdoa untuk kesuksesan sidang konklaf para kardinal dalam rangka pemilihan Sri Paus yang baru.
Bung Kronik

Kamis, 14 Maret 2013

Sekilas Paus Fransiskus



Annuntio vobis gaudium magnum:
Habemus Papam;
Eminentissimum ac reverendissimum Dominum,
Dominum Georgium Marium Sanctæ Romanæ Ecclesiæ Cardinalem Bergoglio,
Qui sibi nomen imposuit Franciscum.

Saya mengumumkan kepada anda sukacita besar;
Kita memiliki Paus;
Tuan Yang Utama dan Terhormat,
Tuan Georgius Mario Kardinal Gereja Roma Yang Kudus Bergoglio,
Yang telah mengambil nama Fransiskus


Paus baru kita telah terpilih, Beliau adalah Kardinal Jorge Mario Bergoglio, S.J., Uskup Agung Buenos Aires dan Ordinaris untuk umat ritus Timur di Argentina yang tidak memiliki ordinaris bagi ritus mereka. Beliau lahir pada tanggal 17 Desember 1936 di Buenos Aires. Lahir dari sebuah keluarga yang berasal dari Piemonte, sebuah wilayah di utara Italia, tepatnya di Bricco Marmorito, bagian dari kota Asti. Ayahnya bernama Mario Jose Bergoglio, seorang pegawai kereta api dan ibunya Regina Sivori, seorang ibu rumah tangga berdarah Piemonte dan Genoa. 

Ia belajar teknik kimia dan berhasil menjadi sarjana pada jurusan tersebut. Tetapi kemudian Ia memilih ingin menjadi imam dan masuk Seminari Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958, Ia pindah ke Novisiat Company of Jesus setelah menyelesaikan studi humanitas di Chile. Pada 1963, Beliau meraih gelar sarjana filosofi di Seminari Tinggi Santo Yosef San Miguel. Pada tahun 1964-1965, Ia mengajar literatur dan psikologi di Kolese Immaculata di Santa Fe dan pada tahun 1966 mengajar mata kuliah yang sama di Universitas El Salvador di Buenos Aires. 

Pada tahun 1967 hingga 1970, Beliau juga belajar teologi di Seminari Tinggi St. Yosef San Miguel dan meraih gelar sarjana teologi. Ia ditahbiskan sebagai imam jesuit pada tanggal 13 Desember 1969 selama studinya di Fakultas Teologi San Miguel Argentina. Pada tanggal 22 April 1973, Ia mengucapkan kaul kekalnya. 

Beliau adalah Master Novis di Villa Valirali San Miguel di mana ia juga mengajar teologi. Beliau pernah menjadi provinsial Jesuit Argentina (1973-1979) setelah ditunjuk pada tanggal 31 Juli 1973. Pada tahun 1980 hingga 1986, Beliau menjadi rektor Fakultas Filosofi dan Teologi San Miguel sekaligus Pastor Paroki St. Yosef di Keuskupan San Miguel. Tahun 1986, Beliau dikirim ke Jerman untuk menyelesaikan studi doktoralnya dan kemudian melayani sebagai pembimbing rohani di Cordoba. 

Pada tanggal 20 Mei 1992, Beliau ditunjuk sebagai Uskup Tituler Auca dan Uskup Auksilier Buenos Aires, menerima tahbisan uskup pada tanggal 27 Juni 1992. Beliau ditahbiskan uskup di Katedral Buenos Aires oleh Kardinal Antonio Quarracino, Uskup Ubaldo Calabres (Duta Besar Vatikan untuk Argentina) dan Uskup Emilio Ognenovich. Pada tanggal 3 Juni 1997, Beliau ditunjuk sebagai Uskup Agung Koadjutor Buenos Aires dan menggantikan Kardinal Antonio Quarracino di Buenos Aires pada tanggal 28 Februari 1998. Beliau juga adalah Ordinaris untuk umat ritus Timur di Argentina yang tidak memiliki ordinaris bagi ritus mereka.

Beliau melayani sebagai Presiden Konferensi Para Uskup Argentina pada tanggal 8 November 2005 sampai 8 November 2011. Diangkat sebagai kardinal oleh Beato Yohanes Paulus II pada Konsistori 21 Februari 2001 dengan Titel Kardinal dari St. Robertus Bellarminus. Beliau pernah menjadi anggota Kongregasi Penyembahan Ilahi dan Disiplin Sakramen, Kongregasi Para Imam, Institut Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, Dewan Kepausan untuk Keluarga dan Komisi Pontifikal untuk Amerika Latin.

Pada tanggal 13 Maret 2013 di Roma, pada konklaf 2013, beliau dipilih oleh para kardinal sebagai Paus ke-266 Gereja Katolik dan mengambil nama FRANSISKUS.